100
c. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru SMA Kristen di Kabupaten Pati dan Jepara.
• Penentuan hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja
guru SMA Kristen di Kabupaten Pati dan Jepara. Ha : Ada pengaruh yang signifikan lingkunga kerja terhadap kinerja guru
SMA Kristen di Kabupaten Pati dan Jepara. • Kriteria Pengujian dengan test
Apabila t hitung t tabel atau tingkat signifikan hitung 005, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Apabila t hitung t tabel atau tingkat signifikan hitung 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
• Setelah diadakan pengujian t hitung hasilnya menunjukan bahwa t hitung 3,211 t tabel 1,98 atau tingkat signifikan hitung 0,002 0,05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh nyata antara lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Dengan demikian lingkungan kerja yang dapat diterima
guru akan meningkatkan kinerja guru. Hasil lengkap uji t test dapat dilihat di lampiran C.
4.4.2 Uji F
Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara serempak simultan, dengan maksud untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh semua variabel X
secara bersama-sama mempengaruhi variabel Y, pada tingkat signifikansi 5 . • Kriteria Pengujian
Apabila F hitung F tabel atau tingkat signifikan hitung 005, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Apabila F hitung F tabel atau tingkat signifikan hitung 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
101
• Setelah diadakan pengujian F hitung hasilnya menunjukkan bahwa F hitung 28,105 F tabel 2,74 atau tingkat signifikan hitung 0,000 0,05, maka
Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh yang signifikan positif antara variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah, kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja guru. Hasil lengkap uji F test dapat dilihat di lampiran C.
4.4.3 Koefisien Determinasi
Digunakan untuk mengetahui prosentase nilai Y yang dapat dijelaskan oleh garis regresi atau sebearapa besar prosentase pengaruh variabel gaya
kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,663 atau 66,3. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kinerja guru diberi kontribusi oleh variabel bebas gaya kepemimpinan kepala sekolah, kompensasi dan lingkungan kerja sebesar 66,3,
sedangkan sisanya sebesar 33,7 dipengaruhi oleh variabel lain yang di luar model regresi.
4.4.4 Uji Pengaruh Variabel Penelitian
a. Uji pengaruh variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru
Nilai koefisien koefisien korelasi sederhana r adalah sebesar 0,796 sehingga nilai koefisien determinasi R² yaitu sebesar 0,634 atau sebesar 63,4.
102
Hal ini berarti bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru sebesar 63,4.
b. Uji pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja guru Nilai koefisien koefisien korelasi sederhana r adalah sebesar 0,397
sehingga nilai koefisien determinasi R² yaitu sebesar 0,158 atau sebesar 15,8. Hal ini berarti bahwa kompensasi mempengaruhi kinerja guru sebesar 15,8.
c. Uji pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap kinerja guru Nilai koefisien koefisien korelasi sederhana r adalah sebesar 0,516
sehingga nilai koefisien determinasi R² yaitu sebesar 0,266 atau sebesar 26,6. Hal ini berarti bahwa lingkungan kerja mempengaruhi kinerja guru sebesar
26,6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel penelitian yang paling mempengaruhi
kinerja guru adalah variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah, kemudian variabel lingkungan kerja dan terakhir variabel kompensasi. Hal ini juga didukung
oleh nilai koefisien standardized variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,361, kemudian variabel lingkungan kerja sebesar 0,338 dan terakhir
variabel kompensasi sebesar 0,132. Hasil lengkap uji pengaruh variabel penelitian dapat dilihat di lampiran C.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian