2 Tipe-tipe kayu lapuk 3 Persen Cull Factor Pengertian Kayu hilang

26

c. Lapuk

kayuteras c.1 Pengertian kayu lapuk Kayu lapuk adalah kayu yang komponen-komponen penyusunnya terurai oleh fungi danatau mikroba lain yang kemudian menyebabkan kayu tersebut menjadi lebih lunak, kekuatan serta bobotnya makin berkurang dan sering diikuti oleh perubahan tekstur dan warnanya Helms, 1998. Dengan demikian yang dimaksud dengan lapuk kayuteras heart rot atau heart decay adalah kelapukan kayuteras, yang terdiri atas jaringan kayu yang sudah mati, dalam batang pohon yang masih hidup berdiri Helms, 1998. Sementara menurut Tainter dan Baker 1996 istilah heart decay atau busuk hati yang semula digunakan untuk menyatakan kelapukan bagian kayuteras batang pohon, sekarang hanyalah dimaksudkan untuk mengindikasikan posisi lapuk pada batang pohon dan tidak mesti dikaitkan dengan tipe jaringan kayu yang lapuk.

c.2 Tipe-tipe kayu lapuk

1 Menurut lokasi pada pohon: dibedakan menjadi lapuk pada batang bagian atas top rot dan lapuk pada akar danatau banir butt rot Manion,1981. Fungi yang melapukkan batang pohon bagian atas sering berkembang sangat jauh sampai mencapai akar namun tidak menyebar dari satu pohon ke pohon yang lain melalui akar ataupun dari tunggak pohon hasil penebangan ke generasi berikutnya. Selanjutnya Manion 1981 melaporkan bahwa fungi yang melapukkan bagian akar atau daerah banir mengkolonisasi batang bagian bawah dan akar pohon. Fungi tipe ini dapat saja memparasit kambium akar atau dapat tetap hanya pada jaringan xilem tengah pohon. 2 Menurut jaringan kayunya: dapat dibedakan menjadi lapuk kayugubal dan lapuk kayuteras 27 3 Menurut reaksi ensimatisnya: dikenal ada: a. lapuk cokelat karena kayu yang lapuk terlihat berwarna cokelat, dan b. lapuk putih, kayu yang lapuk terlihat berwarna putih c. lapuk lunak Lapuk yang termasuk tipe terakhir ini merupakan tipe lapuk yang umumnya disebabkan oleh jenis-jenis fungi yang tergolong ke dalam fungi Deuteromycetes.

c.3 Persen Cull Factor Pengertian Kayu hilang

a Kayuhilang adalah tiap bagian produksi misalnya pohon, kayu bulat, papan atau anakan yang tidak dapat dimanfaatkan oleh karena bagian itu tidak memenuhi spesifikasi kualitas untuk kemanfaatan tertentu. b Dengan perkataan lain kayuhilang adalah bagian kayu bulat yang tidak dapat dipakai atau bagian kayu bulat yang harus dikurangkan dalam pengukuran volume kayu bulat karena cacat. Pada pohon dalam tegakan cull factor merupakan persentase bagian volume kayu yang cacat terhadap volume total Helms, 1998. Sementara menurut Tainter dan Baker 1996 persen kayuhilang adalah bagian kayu pada pohon yang masih hidup yang tidak bisa dimanfaatkan oleh karena terserang fungi pelapuk kayu. Berdasarkan informasi yang dapat dikumpulkan belum diperoleh informasi mengenai kayuhilang untuk A. mangium, khususnya di Indonesia. 28

c.4 Metode penentuan cull factor menurut Bakshi 1977