Isolasi fungi pelapuk kayuteras

42 Berbagai jenis fungi ini diidentifikasi dengan menggunakan teknik biologi molekuler. Ditambahkan oleh mereka bahwa ke-tiga jenis fungi tersebut di atas diduga mempunyai peran sebagai pelapuk kayuteras pada tanaman A. mangium oleh karena pengujian enzimatis memberikan hasil yang positif adanya enzim laccase dan tyrosinase.

B. Metodologi

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Kayu Fakultas Kehutanan serta Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia, Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor serta Laboratorium Mikologi, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor serta Laboratorium Zoologi dan Laboratorium Morfologi dan Anatomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI di Cibinong, Bogor.

1. Isolasi fungi pelapuk kayuteras

Untuk mendapatkan isolat yang dimaksud maka material kayu sebagai sumber inokulum berupa kayuteras A. mangium yang masih segar. Hal ini berarti bahwa pada kayuteras tersebut terlihat adanya indikasi lapuk dengan daerah transisi pada tingkat awal dan tingkat lanjut. Oleh karena konstruksi dan ukuran batang pohon yang relatif besar, sementara posisi kayuteras berada di pusat batang, maka jaringan kayuteras lapuk seperti dimaksud, dipastikan masih berada dalam kondisi terbebas dari pengaruh lingkungan luar khususnya terbebas dari kontaminan. Satu teori mengenai cara masuknya fungi pelapuk kayuteras ke dalam jaringan kayuteras adalah melalui suksesi. Itu berarti kayuteras yang sudah mengalami lapuk tingkat lanjut, dikuatirkan dan biasanya memang demikian, fungi pelapuk kayuteras tersebut telah terkontaminasi oleh mikroba pioner lainnya Manion, 1981. Sama seperti ketika mengisolasi mikroba dari jaringan tumbuhan lainnya, maka isolasi telah dilakukan dalam kondisi yang aseptik. Artinya lingkungan, bahan dan alat dikerjakan dalam kondisi aseptik. Agar inokulum inokula tetap dalam kondisi aseptik, batang A. mangium yang mengandung kayuteras lapuk tersebut disiapkan 43 dalam bentuk dan ukuran tertentu demikian rupa, agar mudah dikerjakan pada saat mengambil jaringan kayu lapuk inokulum. Calon inokulum diambil dari daerah transisi yakni di daerah jaringan kayuteras dengan tingkat lapuk awal. Inokulum tersebut ditanam ke dalam cawan petri yang telah disiapkan sebelumnya dan telah mengandung medium malt extract agar seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Dengan teknik isolasi ini yaitu yang dikembangkan di Laboratory of Biological Sciences, Forest Research Institute, Dehra Dun, India dalam tiap cawan petri ditanam sepuluh inokula seperti pada Gambar 7. Setelah beberapa hari jika koloni tumbuh seragam baik tekstur, warna dan kecepatan tumbuh, maka fungi yang dimaksud berada pada jalur kerja yang benar. Tahap berikutnya dilakukan pengamatan mikroskopis. Pengamatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa isolat tersebut adalah jenis fungi kelas Basidiomycetes. Gambar 7 Skema yang memperlihatkan urutan proses isolasi dari batang A. mangium yang kayuterasnya telah lapuk hingga menghasilkan isolat yang diduga merupakan jenis fungi pelapuk kayuteras Demikianlah disajikan urutan langkah demi langkah aktual proses isolasi fungi pelapuk kayuteras pada batang A. mangium yang masih segar Isolat Potongan batang dengan kayuteras lapuk Inokula yang ditanam pada medium MEA standar dalam cawan petri Tahap berikutnya adalah pengamatan di bawah mikroskop. Terdapat sambungan apit clamp connection sebagai ciri Basidiomycetes, walau tidak selalu demikian. Tidak terdapat konidia dalam pertumbuhan 2 atau 3 hari. Pertumbuhan koloni di atas 3 hari, 4 atau 5 atau bahkan lebih. 44 tetapi telah lapuk. Pada Gambar 8 A diperlihatkan potongan batang A. mangium yang kayuterasnya lapuk dan berwarna putih yang menjadi ciri tipe lapuk putih. Pada Gambar 8 A itu pula diperlihatkan jaringan kayu yang menjadi sumber inokulum yang diperlihatkan dengan anak panah. Gambar 8 B adalah sebagian serpihan kayuteras lapuk pada Gambar 8 A yang menjadi sumber inokulum dan terlihat miselium berwarna putih. Serpihan demikian harus sesering mungkin dibuat demi tetap terjaminnya jaringan yang bebas dari kontaminan. Gambar 8 Skema yang memperlihatkan urut-urutan proses isolasi A. Potongan batang A. mangium yang kayuterasnya lapuk dengan ciri lapuk putih. B. Serpihan kayuteras dari A dengan permukaan memperlihatkan miselium berwarna putih.

2. Identifikasi Fungi Pelapuk Kayuteras