5
Rumusan Masalah Penelitian 1.
Bagaimana bentuk hubungan kerusakan kayu akibat lapuk kayuteras dengan umur tegakan,
2. Apa penyebab lapuk kayuteras pada tegakan hutan tanaman A. mangium ?
3. Apa indikator mekanisme lapuk kayuteras pada tegakan A. mangium
khususnya di areal penelitian.
B. Tujuan Penelitian B. 1 Tujuan umum
Mendapatkan informasi mengenai daur tebang yang tepat dalam rangka menciptakan tegakan hutan tanaman A. mangium yang sehat secara
terpadu efisien dan efektif
B.2 Tujuan khusus
1. Mendapatkan informasi mengenai besar persen kayu hilang cull
factor pada berbagai umur tanaman A. mangium tegakan, 2.
Mengidentifikasi fungi PLKT, 3.
Mendeteksi jalan masuk fungi pelapuk kayuteras pada batang pohon, 4.
Melakukan uji anti fungi pelapuk kayuteras pada beberapa provenans A.mangium, dan
5. Mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan tegakan hutan
tanaman A. mangium di areal penelitian.
C. Manfaat Penelitian
1. Diperolehnya informasi tentang daur tebang tegakan A. mangium yang
sesuai untuk produksi kayu pertukangan atau kayu konstruksi dengan kualitas tinggi, dan
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi model dalam pendekatan pengelolaan
penyakit berbasis sistemekosistem, dengan produksi kayu berkualitas yang juga dapat dipadukan dengan upaya pemeliharaan kualitas lingkungan.
6
D. Hipotesis Penelitian
1. Makin tua umur pohontegakan A. mangium, makin besar persen pelapukan
kayuteras, 2.
Penyakit lapuk kayuteras disebabkan oleh fungi kelas Basidiomycetes, 3. Tempat masuk fungi pelapuk kayuteras antara lain adalah cabang yang mati,
4. Zat ekstraktif provenans A. mangium mempunyai sifat
anti fungi pelapuk kayuteras, dan 5.
Kondisi kesehatan tegakan hutan tanaman A. mangium berhubungan dengan besar persen kayu hilang.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Pada Gambar 1 disajikan kerangka pendekatan masalah berikut diagram alir kerangka penelitian atau ruang lingkup penelitian. Pertama-tama peubah yang
ingin ditemukan jawabannya adalah yang berkaitan dengan besar persen kayu hilang. Peubah ini merupakan satu dasar penting dalam menentukan daur tebang
yang diinginkan sesuai tujuan. Berikut ingin diketahui fungi penyebab lapuk kayuteras pada A. mangium di daerah penelitian. Fungi sebagai komponen lapuk
kayuteras diperlukan sebagai bahan rujukan bagi studi lain yang terkait dalam keseluruhan penelitian ini. Sebagai parasit fakultatif atau sebagai kelompok fungi
pelapuk kayuteras memerlukan jalan masuk sebelum dapat mencapai kayuteras. Jalan masuk fungi tersebut perlu dideteksi melalui pendekatan anatomis pada
jaringan kayu yang merupakan daerah peralihan antara kayucabang dan kayubatang. Untuk mendapatkan informasi mengenai ada tidaknya peran zat
ekstraktif dalam mengatasi perkembangan fungi pelapuk kayuteras, dilakukan uji anti fungi terhadap zat ekstraktif beberapa provenans kayu A. mangium. Akhirnya,
dilakukan pula penilaian kondisi kesehatan tegakan A. mangium di BKPH Parung Panjang. Informasi ini diperlukan sebagai potret kondisi tegakan saat penelitian
dilakukan. Potret ini diperlukan sebagai bahan untuk lebih memahami nilai temuan tentang besar persen kayu hilang yang pada gilirannya akan menjadi dasar
penentuan daur tebang tegakan hutan sehat.
7
Keterangan : Pengaruh langsung
Pengaruh tidak langsung 1 fpkt : fungi pelapuk kayuteras
Gambar 1 Diagram alir kerangka penelitian ruang lingkup penelitian
Kondisi kesehatan tegakan
Tegakan hutan tanaman A.mangium untuk kualitas kayu perkakas atau
pertukangan yang optimal dan lestari
Penetapan daur patologis tegakan hutan tanaman A. mangium
Lapuk kayuterras A.mangium
Fungi pelapuk kayuteras fpkt
Jalan masuk fpkt
1
infection court Hutan sehat
Persen kayu hilang cull factor
Uji anti fungi pelapuk kayuteras
zat ekstraktif A. mangium
2 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Pembentukan Kesatuan Pemangkuan Hutan Bogor