Pengertian Hasil Belajar Tinjauan tentang Hasil Belajar

2. Karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan yang diselidiki, ada kemungkinan topik yang dipilih oleh siswa di luar konteks yang ada dalam kurikulum; 3. Ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai topik yang berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang diperoleh siswa; 4. Karena topik yang diselidiki antara kelompok atau individual berbeda, ada kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang memahami topik yang diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu, sehingga diskusi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.

2.7 Tinjauan tentang Hasil Belajar

2.7.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil merupakan suatu hal yang ditunggu dan diharapkan oleh siswa dan juga guru setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Hasil belajar dapat menggambarkan apakah pembelajaran yang telah dilakukan berhasil atau masih ada yang harus diperbaiki. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik Rifa’i,dkk, 2010:85. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik sangat tergantung dari guru sebagai pendidik, apabila guru bisa mengoptimalkan kemampuan peserta didik dengan memahami karakteristik peserta didiknya maka hasil belajar peserta didik juga akan optimal. Menurut Rifa’i,dkk 2010:86, tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peranan penting, yaitu : 1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan. Bagi pendidik, tujuan peserta didikan akan mengarahkan pemilihan strategi dan jenis kegiatan yang tepat. Kemudian bagi peserta didik, tujuan itu mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar yang diharapkan dan mampu menggunakan waktu se efesien mungkin. 2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian peserta didikan pembinaan bagi peserta didik remedial teashing. 3. Sebagai bahan komunikasi. Dengan tujuan peserta didikan, pendidik dapat mengkomunikasikan tujuan peserta didikannya kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti proses peserta didikan. Menurut Bloom dalam Rifa’i,dkk 2010:86-88, terdapat tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: 1 Kognitif coqnitive domain Kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu: Pengetahuan mengingat; Pemahaman penerjemahan, mengestimasikan; Penerapan menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah; Analisis memecahkan masalah; Sintesis menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru; Penilaian kemampuan membuat keputusan. 2 Afektif affective domain Afektif terdiri dari lima tingkatan, yaitu: Penerimaan memperoleh, menangani, dan mengarahkan; Penanggapan partisipasi aktif; Penilaian internalisasi seperangkat nilai tertentu; Pengorganisasian perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal; Pembentukan pola hidup memiliki sistem nilai dan mengembangkan menjadi karakteristik gaya hidup. 3 Psikomotor Psikomotor terdiri dari lima tingkatan, yaitu: Persepsi penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik; kesiapan pengambilan tipe kegiatan tertentu; gerakan terbimbing tahap-tahap awal di dalam belajar keterampilan kompleks; gerakan terbiasa tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa; gerakan kompleks kemahiran kinerja dari tindakan motorik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah melakukan kegiatan belajar.

2.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar