Pemantulan cahaya Hukum Pemantulan Cahaya Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

1. Bayang – bayang gelap umbra atau bayangan inti Merupakan bayang – bayang yang terletak di belakang benda tidak tembus cahaya. Bayang – bayang ini terbentuk karena sinar yang berasal dari sumber cahaya yang kecil terhalang oleh benda gelap yang tidak tembus cahaya. 2. Bayang – bayang kabur penumbra Merupakan bayang – bayang yang terletak di belakang benda tidak tembus cahaya yang masih dilalui sedikit cahaya. Penumbra terjadi jika sinar berasal dari sumber cahaya yang lebih besar. Cahaya sebagai gelombang elektromagnet selain memiliki sifat merambat lurus juga memiliki sifat – sifat gelombang lainnya seperti:

1. Cahaya dapat dipantulkan refleksi 2. Cahaya dapat dibiaskan refraksi

3. Cahaya dapat diuraikan dispersi 4. Cahaya dapat diuraikan dispersi

5. Cahaya dapat digabungkan interferensi 6. Cahaya dapat dikutubkan polarisasi

2.6.2 Pemantulan cahaya

Jika dalam suatu ruangan terdapat cahaya, dan cahaya tersebut mengenai suatu benda maka benda akan memantulkan sebagian cahaya yang mengenainya. Cahaya yang terpantul oleh benda ada yang menuju mata, sehingga mata dapat mengamati objek benda yang ada di sekitarnya. Jika cahaya datang pada per- mukaan benda lalu dipantulkan kembali itulah yang disebut dengan pemantulan cahaya. Ada dua jenis pemantulan cahaya yang dihasilkan bila seberkas cahaya mengenai suatu bidang pantul, yaitu : a. Pemantulan teratur terjadi jika berkas cahaya jatuh pada benda yang permukaannya datar dan halus, sehingga arah pantulan cahaya itu menuju ke satu arah. b. Pemantulan baur terjadi jika berkas cahaya jatuh pada benda yang permukaannya kasar tidak rata, sehingga berkas cahaya dipantulkan ke segala arah secara tak beraturan.

2.6.3 Hukum Pemantulan Cahaya

Apabila cahaya mengenai suatu objek tertentu umumnya akan dipantulkan kembali. Pemantulan cahaya ini mengikuti suatu aturan tertentu yang disebut hukum pemantulan cahaya. Bunyi hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut : a.Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar b.Sudut datang i sama dengan sudut pantul r Gambar 2.1 Pemantulan Teratur Gambar 2.2 Pemantulan Baur Garis normal Sinar datang Sinar pantul r i Gambar 2.3 Hukum Pemantulan Cahaya Gambar 2.4 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

2.6.4 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Cermin datar merupakan cermin yang permukaannya datar. Peristiwa pemantulan cahaya yang terjadi pada cermin datar merupakan pemantulan teratur. Bayangan yang terjadi pada cermin datar tampak seolah-olah benda berada dibelakang cermin. Gambar 2.4 menunjukkan pembentukan bayangan pada cermin datar : Bayangan pada cermin datar memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Merupakan bayangan maya b. Tegak seperti bendanya c. Sama besar dengan bendanya d. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin Apabila dua cermin datar membentuk sudut α satu sama lain, maka jumlah bayangan yang dibentuk adalah = 360° � − 1 dengan: n = banyak bayangan yang dibentuk α = sudut antara dua cermin  Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Bayangan maya adalah bayangan yang dapat langsung dilihat melalui cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. Dalam proses pemantulan, bayangan maya dibentuk oleh perpanjangan sinar-sinar pantul yang bertemu dibelakang cermin. Bayangan nyata adalah bayangan yang tidak dapat dilihat langsung dalam cermin, tetapi dapat ditangkap oleh layar. Bayangan nyata di- bentuk oleh pertemuan langsung antara sinar-sinar pantul di depan cermin.

2.6.5 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER NHT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII SMPN 2 SIBOLANGIT TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

0 2 24

PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 5

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN 01 MACANAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 19