BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Indonesian Institute for Corporate Governance
Indonesian Institute for Corporate Governance IICG didirikan pada tanggal 2 juni tahun 2000 oleh masyarakat transparansi Indonesia MTI dan
tokoh-tokoh masyarakat. Institusi ini memiliki visi menjadi lembaga independent yang bermartabat untuk mendorong terciptanya perilaku bisnis yang sehat. IICG
berupaya memasyarakatkan baik konsep praktek maupun manfaat GCG good corporate governance khususnya pada dunia bisnis.
Bekerja sama dengan majalah SWA, IICG melakukan riset yang dirancang untuk mendorong perusahaan meningkatkan kulitas penerapan konsep corporate
governance melalui perbaikan yang berkesinambungan dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan patok banding.
Riset yang dilakukan menghasilkan pemeringkatan penerapan GCG Corporate Governance Perception Index-CGPI pada perusahaan perusahaan di
Indonesia. Program ini dilakukan sejak tahun 2001 sebagai bentuk penghargaan terhadap insiatif dan hasil upaya perusahaan dalam mewujudkan bisnis yang etikal
dan bermartabat. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2011 CGPI telah diikuti oleh perusahaan
publik emiten, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD, Perbankan dan Perusahaan swasta BUMS. Kepesertaan CGPI bersifat
sukarela dan melibatkan peran aktif perusahaan bersama seluruh stakeholders
Universitas Sumatera Utara
dalam memenuhi tahapan pelaksanaan program CGPI, dan hal tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam memasyaratkan GCG.
CGPI mendorong dan menuntut perusahaan peserta untuk melakukan perbaikan atau peningkatan praktik good corporate governance di lingkungannya.
Melalui pembenahan faktor internal perusahaan dan pemetaan strategis yang terjadi di perusahaan dalam hal penerapan good corporate governance, maka
perusahaan peserta dapat memperoleh standard mutu yang diakui demi kepercayaan investor dan masyarakat luas.
Tim penilai CGPI terdiri dari: 1. Dr. G. Suprayitno
2. Prof. Sedarnawati Yasni, P.hD 3. Dr. Aris Susanty
4. Dr. Lien H. Kusumah 5. Zainal Abidin, P.hD
6. Eddy Kusnawijaya, MSc. 7. Roedy Poerwanto, MBA
8. Dr. Titik Aryati 9. Dr. Zahroh Naimah
10. Dr. Ratna Januarita 11. Dr. Henni Gusfa
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh IICG ini, menggunakan kaidah yang mengacu pada kesepakatan umum yang berlaku di beberapa negara dengan
menggunakan pendekatan Stakeholders Theory yang diuraikan dalam sembilan variabel pengukur, yaitu: komitmen terhadap tata kelola perusahaan, tata kelola
dewan komisaris, komite-komite fungsional, dewan direksi, transparansi, perlakuan terhadap pemegang saham, peran pihak berkepentingan lainnya,
integritas dan Independensi. Penilaian CGPI Corporate Governance Perception Index yang
dikembangkan oleh IICG meliputi 4 empat tahapan, yaitu: 1. Self-assesment bobot 15
Pada tahap ini perusahaan diminta untuk mengisi kuesioner self-assesment seputar penerapan konsep corporate governance di perusahaannya.
2. Kelengkapan dokumen bobot 25 Penelusuran dokumen dan bukti yang mendukung penerapan GCG dalam
perspektif pengetahuan. 3. Penyusunan makalah dan presentasi bobot 12
Perusahaan diminta untuk membuat penjelasan tentang kebijakan dan kegiatan perusahaan terkait GCG dalam perspektif pengetahuan, dalam bentuk
makalah. 4. Observasi ke perusahaan bobot 48
Pada tahap ini dilakukan klarifikasi dan konfirmasi dan informasi seputar penilaian melalui diskusi dan kunjungan ke perusahaan Sumber: IICG.org.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah nilai dari setiap tahapan-tahapan tersebut menjadi hasil akhir dari riset yang dilakukan oleh IICG, dan hasil riset yang dilakukan tersebut
dipublikasikan oleh majalah SWA dan diinformasikan secara nasional dan internasional melalui media internet dan majalah.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Data Deskriptif