Tahap persiapan Prosedur Penelitian

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap penelitian yaitu persiapan, pelaksanaan dan pengambilan data.

1. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi: a. Melakukan observasi awal yaitu pengamatan lapangan di kawasan pasar Johar dan wawancara guru IPA di SMP N 36 Semarang. b. Menentukan sampel penelitian dengan convenience sampling dari populasi. Sampel di uji dengan uji normalitas dan homogenitas Data selengkapnya terdapat pada lampiran 17, 18, 19 halaman 153-156 c. Merancang kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian termasuk merancang perangkat pembelajarannya silabus, RPP dll. d. Membuat instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, seperti soal untuk pretest posttest, kisi-kisi soal pretest posttest, soal sikap peduli lingkungan yang berupa soal kasus, rubrik penilaian, angket tanggapan siswa, lembar wawancara guru dan Lembar diskusi siswa. e. Menguji cobakan soal pretest posttest yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa di kelas VIII SMP N 36 Semarang. f. Menganalisis hasil uji coba soal yang meliputi validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. 1 Validitas soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid jika data yang diperoleh dapat memberikan gambaran secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya Arikunto 2010. Validitas butir soal dihitung dengan bantuan Microsoft Excel 2010 dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara skor item dengan skor total N : jumlah peserta ∑X : jumlah skor item ∑Y : jumlah skor total ∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑X 2 : jumlah kuadrat skor item ∑Y 2 : jumlah kuadrat Setelah diperoleh harga r xy kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan taraf signifikansi 5 . Apabila harga r xy r tabel product moment 0,339 maka butir soal tersebut dinyatakan valid Arikunto 2010. Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Validitas soal uji coba materi pencemaran lingkungan di kelas VIII SMP N 36 Semarang Kriteria Jumlah Nomor Soal Valid Tidak Valid 34 16 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 42, 43, 44, 48, 49. 1, 5, 13, 14, 25, 26, 30, 31, 32, 36, 40, 41, 45, 46, 47, 50. Keterangan : data selengkapnya terdapat pada Lampiran 10 Halaman 127-131 2 Reliabilitas soal Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang tetap apabila digunakan berkali-kali Arikunto 2010. Reliabilitas dapat diukur dengan rumus K-R 21 sebagai berikut : Keterangan: r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir soal M : skor rata-rata Vt : varians total Setelah r 11 diketahui, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Apabila r 11 r tabel maka dikatakan soal uji coba tersebut reliabel Arikunto 2010. Hasil analisis reliabilitas soal menunjukkan r 11 hitung sebesar 0,825, yang berarti bahwa soal uji coba tersebut bersifat reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data yang terpercaya. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 11 Halaman 132. 3 Tingkat kesukaran soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar Arikunto 2010. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00- 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal dihitung dengan bantuan Microsoft Excel 2010 menggunakan menggunakan rumus : Keterangan : P : Indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kriteria tingkat kesukaran Nilai Kriteria P = 0,71- 1,00 P = 0,31- 0,70 P = 0,00- 0,30 soal mudah soal sedang soal sukar Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 6. P = Tabel 6. Taraf kesukaran soal uji coba materi pencemaran lingkungan di kelas VIII SMP N 36 Semarang Kriteria Jumlah Nomor Soal Sukar 4 5, 14, 30, 33 Sedang 27 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 34, 37, 38, 41, 42, 43, 44, 49, 50 Mudah 19 1, 2, 6, 8, 13, 17, 19, 21, 22, 24, 31, 35, 36, 39, 40, 45, 46, 47, 48 Keterangan : data selengkapnya terdapat pada Lampiran 10 Halaman 127-131 4 Daya beda soal Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan soal tersebut dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai Arikunto 2010. Daya beda soal dihitung dengan bantuan Microsoft Excel 2010 menggunakan rumus sebagai berikut Keterangan: J : jumlah peserta tes J A : banyaknya peserta tes kelompok atas J B : banyaknya peserta tes kelompok bawah B A : banyaknya peserta kelompok atas menjawab item soal dengan benar. B B : banyaknya peserta kelompok bawah menjawab item soal dengan benar. P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut. D: 0,00 - 0,20 : jelek poor D: 0,21 - 0,40 : cukup statisfactory D: 0,41 - 0,70 : baik good D: 0,71 - 1,00 : baik sekali excellent D: negatif, semuanya tidak baik. Jadi butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil analisis daya beda soal uji coba disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Daya beda soal uji coba materi pencemaran lingkungan kelas VIII SMP N 36 Semarang Kriteria Jumlah Nomor Soal Jelek Cukup Baik Baik Sekali 19 6 15 10 1, 5, 8, 13, 14, 17, 25, 27, 30, 31, 32, 36, 40, 41, 45, 46, 47, 48, 50. 2, 22, 24, 38, 39, 49 9,11, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 26, 29, 33, 35, 37, 42, 44 3, 4, 6, 7, 10, 12, 18, 28, 34, 43 Keterangan : data selengkapnya terdapat pada Lampiran 10 Halaman 127-131

2. Tahap Pelaksanaan