BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
Kajian Pengaruh Pendekatan Salingtemas dengan pemanfaatan Lingkungan Pasar sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Peduli
Lingkungan
Kajian pengaruh pendekatan Salingtemas menjelaskan tinjauan literatur aspek pendekatan Salingtemas dengan pemanfaatan lingkungan pasar dan aspek hasil
belajar serta sikap peduli lingkungan siswa. Aspek tersebut kemudian dikaji dalam bentuk hubungan pendekatan Salingtemas dengan pemanfaatan lingkungan pasar
sebagai sumber belajar dan pengaruh pendekatan Salingtemas terhadap hasil belajar dan materi pencemaran lingkungan.
1. Pendekatan Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat
Mulai abad ke-19, banyak kalangan pendidik di Amerika Serikat menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap anggapan bahwa semua siswa lulusan
sekolah menengah
diarahkan dan
dipaksa harus
menjadi ilmuwan.
Ketidaksetujuan ini akhirnya memunculkan gagasan lahirnya pendidikan berpendekatan sains, teknologi dan masyarakat STS Science, Technology and
Society. Dalam perkembangan kehidupan masyarakat, banyak permasalahan muncul yang sebelumnya tidak pernah ditemui. Masalah-masalah tersebut
diantaranya adalah perkembangan IPTEKS sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Berdasarkan atas masalah-
masalah yang timbul akibat perkembangan IPTEKS tersebut, mulai tahun 1996, Binadja mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan melatih
kemampuan berfikir siswa untuk mempelajari sains secara terpadu dengan teknologi,
masyarakat dan
lingkungan Salingtemas.
Pembelajaran
10
berpendekatan Salingtemas diartikan sebagai pendidikan yang akan menghasilkan lulusan yang dapat menerapkan pengetahuan yang diperolehnya guna
meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa harus membahayakan lingkungan fisik atau mental Purnomo 2011. Berbeda dengan pendidikan Science,
Technology and Society STS, Salingtemas tidak hanya memperhatikan sains, teknologi dan masyarakat tetapi juga dampak positif dan negatif yang diakibatkan
oleh sains dan teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Berbeda pula dengan pendidikan lingkungan Environmental Education EE, Salingtemas tidak hanya
berfokus pada belajar di in, untuk for dan tentang about lingkungan akan tetapi juga menemukan dan mengungkapkan penyebab utama permasalahan serta
kemungkinan yang dapat menimbulkan dampak pada lingkungan dimasa yang akan datang terutama dampak-dampak yang timbul akibat penggunaan sains dan
teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Nuryanto dan Binadja 2010.
Pendekatan Salingtemas diharapkan dapat membuka wawasan siswa untuk memahami hakekat pendidikan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
secara utuh. Maksudnya adalah bahwa pendekatan Salingtemas ditujukan untuk membantu siswa mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana
perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik Binadja 2005. Keterhubungkaitan antar unsur dalam
Salingtemas sebagaimana terdapat pada gambar 1.
Gambar 1. Keterkaitan antar unsur Salingtemas dengan fokus perhatian unsur sains Binadja 2005.
Karakteristik pendekatan Salingtemas dalam pembelajaran biologi dapat disebutkan beberapa diantaranya sebagai berikut Binadja 2005 :
a. Tetap memberi pengajaran dan pembelajaran sains.
b. Siswa dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep-konsep sains ke bentuk
teknologi untuk kepentingan masyarakat. c.
Siswa diminta untuk berfikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut ke bentuk teknologi.
d. Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains yang
dibincangkan dengan unsur lain dalam Salingtemas yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar unsur tersebut.
e. Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari pada
menggunakan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi yang berkenaan.
f. Dalam konteks kontruktivisme, siswa dapat diajak membahas tentang
Salingtemas dari berbagai macam arah dan berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa bersangkutan.
Menurut Binadja dalam pidatonya Designing Quality Learning Landscape in Indonesia pada tahun 2012, Inti dari pembelajaran salingtemas adalah
memaksimalkan Science pengetahuan, Environtment lingkungan, Technology teknologi dan Society masyarakat untuk menciptakan pembelajaran berkualitas
dan kontekstual. Pembelajaran kontekstual yaitu penerapan situasi nyata kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa
dikondisikan agar mau dan mampu mengetahui, memahami prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi sederhana atau yang lebih rumit tergantung
jenjang pendidikannya disertai dengan pemikiran untuk mengurangi atau mencegah dampak negatif yang mungkin timbul dari munculnya suatu produk
teknologi terhadap lingkungan dan masyarakat.
2. Lingkungan Pasar sebagai Sumber Belajar