Kondisi Perekonomian Provinsi Jawa Timur

4.3 Kondisi Perekonomian Provinsi Jawa Timur

Kondisi perekonomian daerah dapat dilihat dari beberapa indikator salah satunya dari Produk Regional Domestik Bruto PDRB. Dilihat dari peranan sektor perekonomian Jawa Timur sektor yang mempunyai kontribusi besar di dalam penciptaan PDRB Jawa Timur adalah sektor pertanian, sektor industri dan pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mendapat perhatian besar dalam proses pembangunan. Hal ini dikarenakan sektor pertanian dapat menyediakan surplus pangan yang semakin besar kepada penduduk yang semakin meningkat, sektor pertanian juga berperan dalam mendorong perkembangan sektor lain terutama sektor industri dan pengolahan. Selanjutnya sektor juga berperan dalam menghasilkan tambahan devisa bagi daerah. Kemajuan sektor pertanian juga dapat meningkatkan pendapatan pedesaan dan dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat di pedesaan BPS Jawa Timur, 2005. Di Jawa Timur sektor pertanian memiliki peranan yang semakin menurun dari tahun 2001-2005. Pada tahun 2001 dan tahun 2002 peranan sektor pertanian masih sebesar 19,77 persen dan 19,04 persen. selanjutnya pada tahun 2003 dan 2004 mulai menurun menjadi sebesar 18,24 persen dan 17,58 persen dan pada tahun 2005 peranan pertanian hanya sebesar 17,24 persen. Perubahan ini tidak berarti mengalami penurunan tetapi karena sektor lain tumbuh lebih cepat. Sektor industri dan pengolahan merupakan sektor penggerak perekonomian Jawa Timur, pembangunan sektor ini harus menjadi prioritas pembangunan daerah. Karena sektor ini merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang terbesar dalam pembentukkan PDRB Jawa Timur dari tahun 2001-2005. Pada tahun 2001 dan tahun 2002 peranan sektor ini sebesar 29,66 persen dan 29,31 persen. Pada tahun 2003-2004 meningkat lagi sebesar 29,50 persen dan 29,61 persen. Selanjutnya pada tahun 2005 sebesar 29,99 persen. Hal ini lebih diakibatkan karena adanya kenaikan harga barang-barang industri terutama kelompok industri makanan, minuman dan tembakau. Subsektor makanan, minuman dan tembakau masih memiliki peranan besar terhadap PDRB sektor industri pengolahan. Pada tahun 2005, peranan subsektor makanan, minuman dan tembakau masih sebesar 55,67 persen. Sedangkan hampir seluruh subsektor lainnya. rata-rata berperan dibawah 10 persen BPS Jawa Timur, 2005. Sektor yang mampu berkembang dan mengalami peningkatan dalam kontribusi pada PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Perekonomian Jawa Timur saat ini sepenuhnya bertumpu pada sektor perdagangan, hotel dan restoran terutama dengan subsektor perdagangannya. Subsektor perdagangan disebut-sebut sebagai motor penggerak perekonomian dan sampai sekarang juga berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Pada tahun 2001 dan tahun 2002 peranan sektor ini sebesar 24,57 persen dan 25,35 persen. Pada tahun 2003-2004 meningkat lagi sebesar 26.08 persen dan 26,71 persen. Selanjutnya pada tahun 2005 sebesar 27,17 persen. Sektor bangunan memegang peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas tempat tinggal, pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur lain yang dapat meningkatkan perkembangan sektor lainnya. Namun sektor ini memperlihatkan kinerja lambat, dikarenakan sektor ini masih di pengaruhi oleh dampak setelah krisis ekonomi Indonesia. Pada tahun 2001-2005 peranannya terus menurun yaitu masing-masing sebesar 3,88 persen, 3,81 persen. 3,74 persen, 3,74 persen, 3,68 persen, dan 3,60 persen. Diharapkan dengan ramainya pembangunan pusat perbelanjaan, perkantoran dan sarana lainnya sektor ini mampu memperbaiki peranannya dalam pembentukan PDRB Jawa Timur. Sektor pengangkutan dan komunikasi di Provinsi Jawa Timur sangat vital dan menjadi indikator penting untuk melihat kemajuan ekonomi wilayah, terutama kemajuan angkutan udara dan komunikasi swasta. Subsektor transportasi memiliki peran penting bagi mobilitas perekonomian BPS Jawa Timur, 2005. Pada tahun 2001-2003 sektor ini terus meningkat dan mampu berperan sebesar 5,18 persen, 5,67 persen dan 5,71 persen. Adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM pada tahun 2004-2005 juga memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor pengangkutan. Pada tahun 2004-2005 mengalami penurunan dan hanya mampu berperan sebesar 5,52 persen dan 5,53 persen. Sektor listrik, gas dan air bersih merupakan salah satu sektor yang menunjang seluruh kegiatan ekonomi dan sebagai infrastruktur yang mendorong aktivitas seluruh sektor terutama sektor industri dan pengolahan. Dilihat dari peranannya dalam pembentukan PDRB Jawa Timur sektor ini merupakan sektor yang terendah karena hanya mampu berperan pada level 1-2 persen dari tahun 2001-2005. Pada tahun 2001-2004 peranan sektor ini terus meningkat sebesar 1,35 persen, 1,62 persen, 1,76 persen dan 2,05 persen. Pada tahun 2005 peranan sektor ini menurun hanya sebesar 1,89 persen. Berikut adalah tabel yang menunjukkan peranan sektor perekonomian Jawa Timur dari tahun 2001-2005. Tabel 4.2. Peranan Sektor-sektor Perekonomian Provinsi Jawa Timur atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2001-2005 Tahun LAPANGAN USAHA 2001 2002 2003 2004 2005 Pertanian 19,77 19,04 18,24 17,58 17,24 Pertambangan dan penggalian 2,1 2,06 2,00 1,93 2,01 Industri dan Pengolahan 29,66 29,31 29,50 29,61 29,99 Listrik. Gas dan Air Bersih 1,35 1,62 1,76 2,05 1,89 Bangunan 3,88 3,18 3,74 3,68 3,60 Perdag. Hotel Restoran 24,57 25,35 26,08 26,71 27,17 Pengangkutan Komunikasi 5,18 5,67 5,71 5,52 5,53 Keuangan. Persewaan Jasa Perusahaan 4,97 4,79 4,59 4,60 4,53 Jasa-jasa 8,51 8,35 8,83 8,23 8,04 Sumber : BPS Jawa Timur 2005

V. HASIL DAN PEMBAHASAN