III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai adalah data sekunder dalam bentuk time series deret waktu data tersebut meliputi: 1 Data PDRB masing-masing kabupaten kota
yang ada di Provinsi Jawa Timur bardasarkan harga konstan 2000 dari tahun 2001-2005, 2 Data jumlah penduduk menurut kabupatenkota se-Jawa Timur
dari tahun 2001-2005. Pengambilan data dilaksanakan mulai bulan Februari-Mei 2007. Jenis-jenis data tersebut diperoleh dari : 1 Badan Pusat Statistik Jakarta
BPS Jakarta, 2 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 3 Publikasi penelitian terdahulu, 4 Literatur dari jurnal dan internet
3.2 Metode Analisis
Dalam menganalisa peranan sektor basis dalam mengurangi ketimpangan pendapatan antar daerah di Provinsi Jawa Timur, ada beberapa pendekatan atau
tahapan yang dilakukan. Yaitu mencakup analisis sektor-sektor yang termasuk sektor basis di Jawa Timur, dan analisis peranan sektor basis dalam mengurangi
ketimpangan pendapatan.
3.2.1 Metode Analisis Location Quotient LQ
Menurut Bendavid 1991 LQ adalah suatu indeks untuk mengukur tingkat spesialisasi relatif suatu sektor atau subsektor ekonomi suatu wilayah tertentu.
Pengertian relatif disini diartikan sebagai tingkat perbandingan suatu wilayah
dengan wilayah yang lebih luas wilayah referensinya, dimana wilayah yang diamati merupakan bagian dari wilayah yang lebih luas tersebut. Misalnya ukuran
konsentrasi dari satu sektor atau subsektor di suatu propinsi dibandingkan dengan sektor atau subsektor tersebut untuk tingkat nasionalnya. Demikian pula ukuran
konsentrasi satu sektor atau subsektor pada tingkat kabupatenkota dibandingkan dengan sektor atau subsektor tersebut untuk tingkat provinsinya.
Bendavid dalam Ghalib 2005, merumuskan definisi indeks konsentrasi untuk tingkat pendapatan adalah sebagai berikut :
LQ = N
S N
S
i i
...............................................................1
dimana : LQ
= Besarnya kuosien lokasi suatu sektor ekonomi S
i
= Pendapatan sektor i di Propinsi Jawa Timur S
= Pendapatan sektor i di Indonesia N
i
= Total pendapatan di Propinsi Jawa Timur N
= Total pendapatan di Indonesia Apabila LQ 1 menunjukkan bahwa sektor i termasuk sektor basis, artinya
sektor tersebut mempunyai peran ekspor di wilayah kabupatenkota di Provinsi Jawa Timur. Apabila LQ = 1 artinya peranan sektor tersebut di kabupatenkota
itu setara dengan peranan sektor tersebut di Provinsi Jawa Timur. Apabila LQ 1 menunjukkan bahwa sektor i termasuk bukan sektor basis, artinya sektor tersebut
tidak mempunyai peran ekspor di wilayah kabupatenkota di Provinsi Jawa Timur justru akan mendatangkan impor dari wilayah lain.
3.2.2 Pengganda Basis Base Multiplier
Tarigan 2005, pengganda basis merupakan suatu metode untuk melihat besarnya pengaruh kegiatan ekonomi basis terhadap peningkatan total pendapatan
di suatu wilayah. Nilai pengganda basis diperoleh dari pembagian antara jumlah pendapatan total wilayah dengan jumlah pendapatan sektor basis. Maka rumus
penggada basis dapat ditulis secara metematik adalah sebagai berikut :
b
Y Y
K =
..........................................................2 dimana :
K = Koefisien pengganda basis
b
Y = Pendapatan sektor basis ekonomi basis di Provinsi Jawa Timur
Y = Pendapatan total pendapatan di Provinsi Jawa Timur
Apabila nilai kontribusi K sebesar A berarti pada setiap peningkatan nilai kontribusi pendapatan yang dihasilkan pada sektor basis sebesar Rp 1,00 maka
terjadi peningkatan terhadap total pendapatan di Provinsi Jawa Timur sebesar A.
3.2.3 Analisis Ketimpangan Pendapatan