Analisis Ketimpangan Pendapatan Analisis Peranan Sektor Basis Terhadap Ketimpangan Pendapatan

3.2.2 Pengganda Basis Base Multiplier

Tarigan 2005, pengganda basis merupakan suatu metode untuk melihat besarnya pengaruh kegiatan ekonomi basis terhadap peningkatan total pendapatan di suatu wilayah. Nilai pengganda basis diperoleh dari pembagian antara jumlah pendapatan total wilayah dengan jumlah pendapatan sektor basis. Maka rumus penggada basis dapat ditulis secara metematik adalah sebagai berikut : b Y Y K = ..........................................................2 dimana : K = Koefisien pengganda basis b Y = Pendapatan sektor basis ekonomi basis di Provinsi Jawa Timur Y = Pendapatan total pendapatan di Provinsi Jawa Timur Apabila nilai kontribusi K sebesar A berarti pada setiap peningkatan nilai kontribusi pendapatan yang dihasilkan pada sektor basis sebesar Rp 1,00 maka terjadi peningkatan terhadap total pendapatan di Provinsi Jawa Timur sebesar A.

3.2.3 Analisis Ketimpangan Pendapatan

Hendra dalam Matolla 1985, Untuk mengamati kecenderungan awal dari prespektif ketimpangan pendapatan daerah, dilakukan penghitungan indeks Pendapatan, dengan rumus : Indeks Pendapatan = uduk JumlahPend PDRB ..............................3 Untuk Provinsi Jawa Timur angka indeks sama dengan 1 dengan membandingkan antara titik waktu selama periode analisis, jika indeks suatu region dalam hal ini kabupatenkota mendekati angka satu berarti telah terjadi perubahan dalam kearah pembangunan ketimpangan dan sebaliknya. Untuk melihat seberapa jauh nilai indeks masing-masing region tersebar sekitar 1 karena 1 adalah nilai indeks untuk tingkat provinsi dan berarti merata sempurna. Jika variance-nya semakin besar maka semakin timpang dan sebaliknya apabila variance makin semakin kecil maka kondisi menunjukkan semakin merata, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ..........................................................4 dimana : i X = Angka indeks kabupatenkota di Jawa Timur X = Angka indeks provinsi n = Jumlah kabupatenkota di Jawa Timur x V = Variance terhadap1 Williamson dalam Matolla 1985, Pengukuran angka ketimpangan pendapatan antar daerah di propinsi Jawa Tmur dilakukan dengan menggunakan metode indeks Williamson CV w . Analisis tersebut menggunakan formula sebagai berikut : CV w = Y n f Y Y i i . 2 ∑ − ....................................................5 dimana : CV w = Indeks ketimpangan daerah f i = Jumlah penduduk di kabupatenkota di Propinsi Jawa Timur n = Penduduk total Propinsi Jawa Timur i Y = PDRB perkapita kabupatenkota Y = PDRB perkapita untuk Propinsi Jawa Timur 1 2 − − = ∑ n X X Vx i Nugroho 2004, menggolongkan nilai indeks ketimpangan dalam beberapa kriteria, sebagai berikut : Indeks 1, ketimpangan sangat tinggi Indeks 0.7-1, ketimpangan tinggi Indeks 0.4-0.5, ketimpangan menengah Indeks 0.3, ketimpangan rendah

3.2.4. Analisis Peranan Sektor Basis Terhadap Ketimpangan Pendapatan

Untuk melihat peranan sektor basis terhadap ketimpangan pendapatan daerah dilakukan dengan cara menghitung ketimpangan pendapatan tanpa memasukkan nilai PDRB masing-masing sektor basis dalam perhitungan tersebut. Kemudian bandingkan dengan besarnya tingkat ketimpangan dengan memasukkan PDRB sektor basis. Apabila setelah PDRB sektor basis dikeluarkan dari perhitungan tingkat ketimpangan semakin besar, maka artinya sektor basis berperan dalam mengurangi ketimpangan pendapatan antar daerah yang terjadi.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN