Analisis Ketimpangan Pendapatan Ketimpangan Pendapatan Daerah

10.4646 kali lipat dari nilai terendahnya. Kondisi range yang semakin melebar ini berarti bahwa ketimpangan semakin meningkat.

5.2.1. Analisis Ketimpangan Pendapatan

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam penghitungan ketimpangan pendapatan daerah dalam penelitian ini menggunakan rumus atau formula yang diperkenalkan oleh Williamson 1965 yang disebut CV Williamson CV w . Semakin besar nilainya maka tingkat ketimpangan pendapatan daerah semakin besar dan sebaliknya jika nilainya semakin kecil atau mendekati nol maka tingkat ketimpangan rendah merata. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh bahwa perhitungan nilai indeks ketimpangan pendapatan di Jawa Timur dalam kurun waktu 2001-2005 terus meningkat ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pendapatan yang terjadi di Jawa Timur kurang baik artinya cenderung bahwa ketimpangan pendapatan antar wilayah juga meningkat. Ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Timur termasuk dalam kategori ketimpangan maksimal karena nilai indeks ketimpangan lebih besar dari 1 satu, dari hasil perhitungan tersebut juga mengindikasikan bahwa upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menciptakan pemerataan pendapatan belum optimal. Tingkat ketimpangan Jawa Timur berflutuatif, tingkat ketimpangan tahun 2001 sebesar 1.1150 kondisi ini mulai menurun tahun 2002 menjadi 1.1008 nanum meningkat kembali tahun 2003-2004. Pada Tabel 5.6. ditunjukkan bahwa pendapatan perkapita Provinsi Jawa Timur selama periode 2001-2005 mengalami pertumbuhan yang semakin membaik ini dapat dilihat dari jumlah pendapatan perkapita rata-rata propinsi Jawa Timur yang terus meningkat. Pada tahun 2001 pendapatan perkapita Jawa Timur sebesar Rp. 6.2809 juta per orang angka ini terus meningkat setiap tahunnya dan pada tahun 2005 mencapai Rp. 6.9292 juta per orang. Namun peningkatan pendapatan perkapita tidak dapat menjadi tolak ukur bahwa ketimpangan pendapatan antar wilayah di Jawa Timur menurun, karena ternyata ini berlawanan dengan hasil perhitungan nilai ketimpangannya. Hasil penghitungan analisis ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Timur periode 2001-2005 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 5.6. Indeks Ketimpangan pendapatan dan Pendapatan Perkapita Rata-rata di Propinsi Jawa Timur Tahun 2001-2005 No Tahun Indeks Ketimpangan Pendapatan Pendaptan Perkapita juta rupiah 1 2001 1.1150 6.2809 2 2002 1.1008 6.3023 3 2003 1.1015 6.5176 4 2004 1.1104 6.7825 5 2005 1.0915 6.9292 Sumber: BPS Jawa Timur, 2005 diolah

5.2.2. Peranan Sektor Basis dalam Mengurangi Ketimpangan Pendapatan Daerah di Provinsi Jawa Timur