Perancangan Mesin Inferensi Perancangan DFD Data Flow Diagram

3.2.1 Perancangan Mesin Inferensi

Diagnosis adalah suatu proses untuk menentukan penyakit yang diderita pasien berdasarkan data-data yang diberikan oleh user. Mesin inferensi forward chaining yang digunakan dalam sistem ini bertujuan untuk mendiagnosis suatu penyakit tanaman karet dan memberikan cara penanganannya berdasarkan gejala-gejala dan nilai kepercayaan yang di-input oleh user. Penelusuran dengan forward chaining dapat dilihat pada flowchart di bawah ini: Gambar 3.2 Flowchart Penelusuran Penyakit Mulai Nama Gejala For I = 1 to jumlah inputan gejala do If nama penyakit=true and gejala=true then Cari Solusi Hasil Ulang Selesai Y T If solusi ditemukan then Y T T Y

3.2.2 Perancangan Representasi Pengetahuan

Untuk mendukung penalaran dalam mendiagnosis penyakit tanaman karet, maka berikut adalah perancangan untuk mengkodekan pengetahuan yang diperoleh dari pakar.

3.2.2.1 Data Dasar

Dalam sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit tanaman karet ini, pengguna diminta memasukkan beberapa data dasar sebagai acuan dalam operasional sistem. Jenis data dasar yang diperlukan dalam sistem pakar ini adalah sebagai berikut: 1. Gejala, berisi data-data gejala yang menjadi dasar diagnosis suatu penyakit. 2. Penyakit tanaman karet, berisi data-data penyakit yang diderita oleh tanaman karet.

3.2.2.2 Aturan Diagnosis

Data-data dasar tersebut digunakan dalam operasional konsultasi dan sebagai bahan untuk mempresentasikan pengetahuan. Dalam sistem pakar ini, mempresentasikan pengetahuan dengan menggunakan kaidah produksi. Aturan-aturan diagnosis berikut ini bersumber dari pakar yaitu, Pakar dalam bidang penyakit tanaman karet yang, Sutiar, SP. Pakar akan memasukkan pengetahuan yang dimilikinya ke format yang telah disediakan. Dalam sistem ini telah memiliki 17 aturan diagnosis, yang nantinya masih bisa ditambahkan oleh pakar. Seperti penyakit tanaman jamur akar putih yang bernilai 0.77, didapat berdasarkan perhitungan nilai MB dan MD. Untuk nilai gejala nilai MB dan MD yaitu; a. Daun-daun pucat kuning dengan tepi ujungnya terlipat ke dalam MB = 0.7, MD = 0.1 b. Daun-daun gugur MB = 0.7, MD = 0 c. Ujung rantingny mati MB = 0.7, MD = 0.1 d. Pada akar terdapat benang-benang jamur putih dan agak tebal MB = 0.5, MD = 0.2 e. Akar tanaman membusuk, lunak, dan berwarna cokelat MB = 0.2, MD = 0.1 Daftar aturan diagnosis pada sistem ini ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Daftar Aturan Diagnosis No Aturan 1 JIKA Daun-daun pucat kuning dengan tepi ujungnya terlipat ke dalam DAN Daun-daun gugur DAN Ujung rantingnya mati DAN Pada akar terdapat benang-benang jamur putih dan agak tebal DAN Akar tanaman membusuk, lunak, dan berwarna cokelat MAKA Penyakit Jamur Akar Putih, CF= 0.77 2 JIKA Warna daun pucat suram kemudian menguning DAN Daun-daun gugur DAN Akar diselimuti benang-benang jamur berwarna merah muda sampai tua DAN Akar tanaman yang sakit membusuk dan berwarna jingga kehitamana MAKA Penyakit Akar Merah, CF= 0.75 3 JIKA Pada pangkal atau bagian atas percabangan tampak benang-benang berwarna putih seperti sutera DAN Mengeluarkan cairan lateks berwana cokelat kehitaman di permukaan batang DAN Kulit tanaman membusuk, mengering, dan terkelupas DAN Bagian kayu di bawah kulit menjadi rudak dan menghitam MAKA Jamur Upas, CF= 0.74 4 JIKA Kulit batang dikerok, kulit berwarna cokelat kemerahan dengan bercak- bercak besar yang meluas ke samping, kambium, dan bagian kayu DAN Keluar cairan lateks berwarna cokelat kemerahan berbau busuk DAN Kulit batang pecah dan terbuka MAKA Kanker Bercak, CF= 0.73 5 JIKA Adanya selaput tipis berwarna putih dan tidak begitu jelas menutupi alur sadap DAN Bila dikerok atau diiris, di bawah kulit di atas irisan sadap akan tampak garis-garis tegak berwarna cokelat atau hitam MAKA Kanker Garis, CF= 0.83 6 JIKA Tampak selaput tipis berwarna putih pada bidang sadap didekat alur sadap DAN Terdapat lapisan seperti beledu berwarna sejajar alur sadap DAN Bila dikerok, akan tampak bintik-bintik berwarna cokelat atau hitam DAN Bagian yang sakit tampak membusuk dan berwarna hitam kecoklatan MAKA Mouldy Rot,CF= 0.74 7 JIKA Daun muda berwarna hitam, lemas, keriput dan seperti berlendir DAN Dibawah permukaan daun terdapat bercak-bercak bundar berwarna putih seperti tepung halus yang terdiri dari benang-benang hifa dan spora jamur DAN Daun dan tangkainya gugur sehingga dipermukaan tanah banyak dijumpai daun-daun berguguran MAKA Embun Tepung, CF= 0.82 8 JIKA Daun muda tampak lemas berwarna hitam, keriput, bagian ujungnya mati dan menggulung DAN Daun tua tampak bercak cokelat atau hitam kemudian menjadi lubang, mengeriput, dan sebagian ujungnya mati. DAN Pucuk, ranting, dan buah menampakkan gejala seperti daun MAKA Penyakit Daun Collectotrichum, CF= 0.73 9 JIKA Buah berwarna hitam dan membusuk DAN Daun dan tangkainya gugur DAN Daun yang gugur masih berwarna hijau DAN Sepanjang tangkai terdapat bercak-bercak berwarna hitam dan gumpalan lateks MAKA Penyakit Daun Phytophthora,CF= 0.77 10 JIKA Akar tanaman dibuka terlihat pada permukaan akar-akar diliputi oleh kerak yang terdiri atas butir-butir tanah yang melekat sangat erat DAN Kayu menjadi busuk, kering, ringan, dan rapuh DAN Didalam kayu terdapat selaput jamur yang membentuk seperti sarang lebah DAN Dipermukaan kayu dibawah permukaan kulit terdapat jamur yang membentuk seperti benang-benang berwarna cokelat MAKA Penyakit Akar Cokelat, CF= 0.68 11 JIKA Pada leher akar dan pangkal batang meneteskan lateks terus menerus DAN Pada leher akar dan pangkal batang terdapat banyak tubuh buah jamur DAN Kayu akar membusuk, mengering, dan berwarna cokelat muda MAKA Penyakit Leher Akar, CF= 0.85 12 JIKA Akar berwarna ungu tua dan berbau asam DAN Diantara kulit dan kayu terdapat rizomorf jamur seperti pita DAN Rizomorf jamur mula-mula berwarna cokelat kemerahan, kemudian berwarna ungu tua sampai hitam, dengan ujung berwarna putih MAKA Penyakit Akar Berbau, CF= 0.83 13 JIKA Pada akar terdapat benang tipis, agak datar, hitam mengikuti arah panjang akar DAN Terdapat jamur yang mengadakan percabangan seperti jala DAN Terdapat jamur yang membentuk selaput atau bercak-bercak hitam MAKA Penyakit Akar Hitam, CF= 0.62 14 JIKA Kulit yang terinfeksi membusuk, berwarna cokelattua DAN Terdapat pembususkan menggelang pada pangkal batang DAN Terdapat jamur yang membentuk tubuh buah di sekeliling pangkal batang MAKA Busuk Helicobasidium, CF= 0.75 15 JIKA Tidak mengalirnya lateks dari sebagian alur sadap DAN Seluruh alur sadap menjadi kering dan tidak mengeluarkan lateks DAN Kulit tampak pecah-pecah, dan pada batang terjadi pembengkakan atau tonjolan MAKA Kering Alur Sadap, CF= 0.71 16 JIKA Pada permukaan kulit batang terlihat adanya bercak-bercak yang warnanya agak gelap DAN Bila bercak dikorek, terlihat bahwa kulit dalam mati setempat-setempat dengan ukuran 2-5cm MAKA Nekrosis Kulit, CF= 0.74 17 JIKA Pada daun terdapat bercak-bercak bulat, bergaris tengah 1-3mm, dengan pusat tembus cahaya dan tepi berwarna cokelat DAN Tepi atau seluruh permukaan daun menjadi hitam dan keriput MAKA Bercak Daun Dreshlera, CF= 0.79

3.2.3 Perancangan DFD Data Flow Diagram

Perancangan DFD dalam aplikasi system pakar ini menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang masuk maupun ke luar sistem baik darike user aplikasi maupun darike admin pengontrol sistem. Perancangan DFD pada sistem ini dimulai dari diagram konteks DFD Level 0, dilanjutkan dengan DFD level 1, hingga DFD level 2. Berikut penjelasan selengkapnya. Berikut adalah rancangan DFD Level 0 Diagram Konteks system pakar untuk mendiagnosis penyakit tanaman karet. Gambar 3.3 DFD Level 0 Diagram Konteks Pada DFD Level 0 ini, pengguna konsultasi dengan memberikan input kepada sistem pakar berupa gejala-gejala penyakit tanaman karet, kemudian sistem akan memproses masukan pengguna. Sistem pakar akan memberikan output berupa data hasil diagnosis. Pada diagram ini juga digambarkan admin member masukan berupa data login dan system akan memberikan daftar data dasar dan daftar aturan. Admin juga dapat meng-update basis pengetahuan. Berikut adalah tabel DFD level 0. Tabel 3.3 Spesifikasi DFD Level 0 Nama Input Keterangan Proses Output P0 Gejala Sistem pakar akan memproses gejala-gejala yang di-input-kan oleh user dan akan menghasilkan berupa data hasil diagnosis dan fasilitas cara penanganannya. Hasil Diagnosis Berikut adalah DFD level 1 setelah membuat DFD level 0. DFD level 1 adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup sistem P0 Sistem Admin Pengguna data admin data lapor data hasil diagnosis konsultasi secara lebih luas dan terperinci pengembangannya dari pada DFD level 0. Berikut adalah DFD level 1 dari aplikasi ini. Gambar 3.4 DFD Level 1 Pada DFD level 1 ini, merupakan pengembangan dari DFD Level 0. Pada P1, user dapat melakukan konsultasi penyakit tanaman karet dan mendapatkan hasil diagnosa. Pada P2, pengguna sistem dapat memasukkan data hak askses untuk dapat melakukan akuisisi pengetahuan dan dapat meng-update data dasar. Pada data dasar terdapat informasi berupa data-data gejala yang menjadi dasar diagnosis suatu penyakit dan Daftar Hak Akses Dt_update1 User P1 Analisis Diagnosis Admin P2 Login P3 Data P4 Akuisisi Pengetahuan Konsultasi Hasil Diagnosis Hak Akses Data Dasar Daftar Data Dasar Aturan Diagnosis Daftar Aturan Diagnosis Tabel Data Tabel Aturan Diagnosis Dt_update2 Dt_update1 Dt_update2 berisi data-data penyakit tanaman karet. Pada P3, pengguna merupakan sebagai admin yang dapat meng-update data dasar dan pada P4, pengguna juga sebagai admin dapat melakukan akuisisi pengetahuan pada sistem. Berikut tabel spesifikasi DFD Level 1. Tabel 3.4 Spesifikasi DFD Level 1 Nama Input Ket. Proses Output P1 Data fakta dan gejala Proses ini user memasukkan fakta dan gejala yang ditemukan di lapangan Hasil diagnosis P2 Konfirmasi Login Proses dimana user dapat berperan sebagai admin dengan memasukkan hak akses Data login P3 Update Data Dasar Proses ini admin meng-update data dasar ke database Update data P4 Akuisisi Pengetahuan Proses ini admin meng-update data aturan aturan diagnosis Update data Berikutnya adalah DFD level 2, yang merupakan diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup proses secara lebih terperinci dan merupakan pengembangan dari DFD level 1. Berikut merupakan gambaran DFD level 2 pada aplikasi ini. Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Analisis Diagnosis user P1 Pilih P1.1 Konsultasi ki P1.3 Daftar P1.4 Tampil Konsultasi dt_pilih1 dt_pilih2 dt_KP dt_DP tabel_penyakit tabel_pertanyaan Hsl_diagnosi Gambar 3.6 DFD Level 2 Update Informasi Data Dasar Gambar 3.7 DFD Level 2 Update Akuisis Pengetahuan

3.2.4 Perancangan ERD Entity Relation Diagram