pangkal batang, berwarna cokelat kemerahan sampai cokelat ungu. Dalam keadaan yang lembab berwarnanya lebih tua, yaitu cokelat tua sampai hitam.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh jamur Helicobasidium compactum Boedijn. Jika
tubuh buah dipotong, tampak bahwa tubuh buah terdiri atas hifa yang teranyam agak kendor lepas. Sering mempunyai lapisan tipis yang padat.
15. Brown Bast Kering Alur Sadap
Gejala: Gejala awal ditandai dengan tidak mengalirnya lateks dari sebagian alur sadap.
Beberapa minggu kemudian, seluruh alur sadap menjadi kering dan tidak mengeluarkan lateks. Bagian yang kering berubah warna menjadi cokelat karena pada
bagian ini terbentuk gum blendok. Kulit tampak pecah-pecah, dan pada batang terjadi pembengkakan atau tonjolan. Kekeringan kulit ini akan meluas hingga ke kulit
lain yang seumur.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan karena penyadapan yang terlalu sering, apalagi jika
disertai dengan penggunaan bahan perangsang lateks ethephon ethrel. Tanaman yang tumbuhnya terlalu subur, yang bersal dari biji, dan yang sedang membentuk
daun baru sering terangsang penyakit ini.
16. Nekrosis Kulit
Gejala: Pada tingkat awal penyakit ini sukar dilihat, karena mulai berkembang di
jaringan kulit dalam. Jika diperhatikan pada permukaan kulit bartang terlihat adanya
bercak-bercak yang warnaya agak gelap. Jika bercak dikorek, terlihat bahwa kulit dalam mati setempat-setempat, dengan ukuran 2-5 cm.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Infek oleh Fusaruim terjadi
pada pohon-pohon yang lemah sebagai akibat interaksi antara sifat klon, sistem sadap, dan keadaan cuaca setempat.
17. Bercak Daun Dreschlera
Gejala: Gejala yang tampak pada penyakit ini adalah bercak-bercak bulat, bergaris
tengah 1-3 mm, dengan pusat yang tembus cahaya dan tepi cokelat sempit yang jelas. Pada daun muda tidak terjadi bercak daun dengan batas yang jelas. Tepi atau seluruh
permukaan daun menjadi hitam dan keriput.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh jamur Drechslera heveae Petch M.B.Ellis yang
sampai sekarang masih banyak dikenal dengan nama Helminthosporium heveae Petch.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap yakni analisis sistem manual, analisis permasalahan dan analisis kebutuhan sistem pakar.
Berikut akan dijelaskan masing-masing analisis tersebut.
3.1.1 Analisis Sistem Manual