Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan
keputusan decision making, pemanduan pengetahuan knowledge fusing, pembuatan desain desingning, perencanaan planning, prakiraan forecasting, pengaturan
regulating, pengendalian controlling, diagnosis diagnosing, perumusan prescribing, penjelasan explaining, pemberian nasihat advising, dan pelatihan
tutoring. Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar. Kusrini, 2006.
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar
mencoba mencari suatu solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar. Berikut beberapa ciri sistem pakar: Kusrini, 2008
1. Terbatas pada bidang yang spesifikkhusus. 2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak
pasti. 3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami. 4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
5. Dirancang utnuk dapat dikembangkan secara bertahap. 6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
7. Output tergantung dari dialog dengan pengguna. 8. Knowledge base dan inference engine terpisah.
Ada beberapa hal yang membuat sistem pakar berbeda dengan seorang pakar. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara kemampuan seorang pakar dengan
sebuah sistem pakar dilihat dari berbagai sudut pandang:
Tabel 2.1. Perbandingan Seorang Pakar dengan Sistem Pakar Faktor
Seorang Pakar Sistem Pakar
Ketersediaan waktu Hari kerja Setiap saat
Lokasi Tertentu
Di mana saja
Secara umum banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain sebagai berikut Kusumadewi, 2003:
1. Memungkinkan orang yang awam bisa mengerjakan pekerjaan ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang dan otomatis.
3. Dapat menyimpan pengetahuan dan keahlian seorang pakar. 4. Dapat melestarikan pengetahuan pakar terutama keahlian pakar yang langka.
5. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan. 6. Menyederhanakan pekerjaan.
7. Merupakan arsip terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar, meskipun
mungkin sang pakar telah tiada. 8. Dapat diperbanyak dengan kemampuan pakar yang sama.
Namun di samping memiliki beberapa manfaat, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memelihara sistem pakar sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya denga ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem pakar tidak 100 bernilai benar.
Banyak permasalahan yang dapat diangkat menjadi sebuah aplikasi sistem pakar. Secara garis besar aplikasi-aplikasi sistem pakar dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori, yakni sebagai berikut Hertati et al, 2008: 1. Diagnosis
Keamanan Tidak tergantikan
Dapat diganti Dapat habis
Ya Tidak
Performa Berubah-ubah
Konsisten Kecepatan
Berubah-ubah Konsisten
Biaya Mahal
Relatif murahterjangkau
Menentukan dugaanhipotesa berdasarkan gejala-gejala yang di dapat dari pengamatan.
2. Desain Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem berdasarkan kendala-
kendala yang ada. 3. Debugging
Menentukan cara penyelesaian untuk mengatasi suatu kesalahan. 4. Interpretasi
Membuat deskripsi atau kesimpulan berdasarkan data yang didapat dari hasil pengamatan.
5. Instruksi Pengajaran yang cerdas, menjawab pertanyaan mengapa, bagaimana dan what-
if sebagaimana yang dilakukan oleh seorang guru. 6. Kontrol
Mengatur pengendalian suatu sistem lingkungan. 7. Monitoring
Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang direncanakan. 8. Perencanaan
Pembuatan rencana untuk mencapai tujuansasaran yang telah ditetapkan. 9. Prediksi
Memperkirakanmemproyeksikan akibat yang terjadi dari situasi tertentu. 10. Reparasi
Melakukan perbaikan atas kesalahan yang terjadi pada fungsi atau system.
2.1.2 Komponen Sistem Pakar