Alat-alat yang menggunakan prinsip hukum Pascal antara lain dongkrak hidrolik, pompa sepeda, mesin hidrolik pengangkat mobil, rem hidrolik, dan
lain-lain.
2.6.3 Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua atau lebih wadah dengan bagian atas yang terbuka, dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Pada Gambar 2.2 tampak
bahwa permukaan zat cair di dalam bejana berhubungan terletak pada sebuah bidang datar, dan tidak terpengaruh bentuk wadah zat cair itu. Hukum bejana
berhubungan berbunyi: Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada dalam keadaan setimbang maka permukaan zat cair
dalam bejana terletak pada sebuah bidang datar.
Gambar 2.2 Permukaan air dalam bejana berhubungan membentuk satu bidang datar
Jika dalam bejana berhubungan terdapat dua jenis zat cair yang berbeda, tinggi permukaan kedua zat cair tersebut dalam bejana berhubungan tidak sama.
Hal ini disebabkan oleh massa jenis kedua zat cair tersebut misalnya air dan minyak goreng tidak sama. Massa jenis minyak goreng lebih kecil daripada
massa jenis air.
Gambar 2.3 Pipa U yang diisi dengan air dan minyak Gambar 2.3 menunjukkan bahwa tinggi permukaan kedua zat cair tidak
sama. Tinggi titik P dan Q sama jika diukur dari dasar bejana. Besar tekanan di titik Q dan P adalah sama. Dengan demikian, dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan: : massa jenis zat cair 1
: massa jenis zat cair 2 : tinggi permukaan zat cair 1 m
: tinggi permukaan zat cair 2 m
Aplikasi bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari antara lain: air dalam teko, alat pengukur kedataran yang digunakan oleh tukang bangunan,
penyaluran air melalui selang pada tempat dengan ketinggian yang sama, dan lain-lain.
2.6.4 Prinsip Archimedes
Prinsip Archimedes menyatakan ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian dimasukkan ke dalam zat cair, maka zat cair akan memberikan gaya
tekan ke atas pada benda yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak dipindahkan. Gaya yang diberikan oleh fluida pada benda yang tenggelam
dinamakan gaya apung Tipler, 1998: 394. Jika berat benda di udara W dan berat benda di dalam zat cair
W’, gaya ke atas F
A
, maka: F
A
= W – W’
Gaya apung atau gaya tekan ke atas juga dapat dinyatakan dengan persamaan F
A
= m
f
g. Jika m
f
diuraikan menjadi diperoleh persamaan:
F
A
= g
dengan: F
A
: gaya apung atau gaya ke atas N : massa fluida yang dipindahkan kg
: massa jenis zat cair kg : volume benda yang tercelup dalam zat cair
g : percepatan gravitasi m
Peralatan yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes antara lain: kapal laut, kapal selam, galangan kapal, jembatan ponton dan balon udara.
2.6.5 Tenggelam, Melayang dan Terapung