Kriteria : diterima jika
dan tolak jika t
mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah n
1
+ n
2
- 2 dan peluang 1- α Sudjana, 2002: 239.
3.8.2.4 Uji Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar kelas eksperimen maupun kontrol dapat mencapai ketuntasan belajar kognitif atau
tidak. Ketuntasan belajar kognitif dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa dan juga rata-rata hasil belajar kelas. Setiap siswa dinyatakan tuntas hasil belajarnya
jika memenuhi KKM yang sudah ditetapkan yakni sebesar 75. Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah:
Ho : µ ≥ 75, artinya sudah mencapai ketuntasan belajar;
Ha : µ 75, artinya belum mencapai ketuntasan belajar.
Rumus yang digunakan untuk uji ini adalah: ̅
√ Keterangan:
= tingkat ketuntasan ̅
= rata-rata hasil belajar siswa = KKM SMP Negeri 2 Boja
= simpangan baku
H diterima jika
–t
1- 12α
t t
1- 12α
dengan peluang 1- 12α dan dk = n - 1.
Nilai t
tabel
dapat dilihat dalam daftar distribusi t dengan taraf signifikan 5 dan tolak H
untuk harga t lainnya. Sudjana, 2002: 227.
3.8.2.5 Uji Peningkatan Skor Rata-rata Hasil Belajar
Uji peningkatan rata-rata hasil belajar dilakukan untuk mengetahui besar peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum pembelajaran dan
setelah pembelajaran. Peningkatan rata-rata hasill belajar dapat dihitung menggunakan rumus norml gain. Gain adalah selisih nilai post-test dan pre-test.
Gain menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa dilihat dari hasil belajar kognitif siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Rumus gain
ternormalisasi sering disebut faktor-g atau faktor Hake.
Keterangan : = skor rata-rata pre test
= skor rata-rata post test Tabel 3.9 Kriteria besarnya faktor g
Interval Kriteria
g 0,7
tinggi 0,3
g 0,7 sedang
g 0,3 rendah
Hake, 1998: 64
3.8.2.6 Analisis Lembar Observasi
Analisis lembar observasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar aspek afektif yang dapat dikembangkan oleh siswa dalam proses pembelajaran,
baik pada kelas eskperimen maupun kelas kontrol. Penilaian aspek afektif siswa dihitung dengan rumus:
Nilai = x 100
Kemudian hasil perhitungan disesuaikan dengan kriteria keberhasilan yaitu: Tabel 3.10 Kriteria keberhasilan terahadap hasil observasi
Nilai Angka Nilai Huruf
Keterangan N
79 65 N
79 55 N
65 39 N
55 N
39 A
B C
D
E Baik sekali
Baik Cukup
Kurang Gagal
Arikunto, 2006: 245 Untuk menghitung rata-rata persentase nilai afektif siswa pada setiap
indikator menggunakan rumus: ̅
Keterangan: = nilai rerata
= jumlah nilai seluruh siswa = banyaknya siswa
61
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Boja pada tanggal 2 April sampai dengan 23 April. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
yang terdiri dari 8 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E
sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition AIR dengan
media puzzle sedangkan kelas kontrol mendapatkan perlakuan berupa penerapan metode diskusi dan tanya jawab. Pelaksanaan penelitian terdiri dari empat kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pre-test kemudian dilanjutkan pembelajaran dengan sub materi materi tekanan hidrostatis. Pertemuan kedua dan
ketiga digunakan untuk melakukan proses pembelajaran dengan sub materi hukum pascal, bejana berhubungan dan hukum archimedes. Pertemuan keempat
digunakan untuk mereview kembali materi yang telah dipelajari dengan menggunakan media puzzle pada jam pelajaran pertama. Pada jam pelajaran
kedua dilaksanakan post-test. Data hasil penelitian berupa data hasil belajar sebagai gambaran tingkat pemahaman siswa pada materi tekanan zat cair dan data
hasil observasi afektif siswa.