c. Persentase kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
penerapan pembelajaran model Think Talk WriteTTW lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah dengan model
ceramah.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Satu model dari model pembelajarn kelompok adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaan kooperatif merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil , yaitu antara empat sampai enam orang yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras atau suku yang berbeda Hamdayama, 2014:64.
3. Model pembelajaran Tipe Think Talk Write TTW
Model pembelajaran tipe ini diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin . Strategi pembelajaran Think Talk WritenTTW adalah suatu strategi untuk
melatih ketrampilan siswa dalam menulis. Strategi ini menekankan perlunya siswa mengkomunikasikan hasil pemikiran mereka. Secara etimologi Think diartikan
dengan “berfikir”, Talk diartikan “berbicara”, sedangkan Write diartikan diartikan sebagai “menulis”. Dapat diartikan strategi Think Talk Write adalah sebuah
pembelajaran yang dimulai dengan berfikir melalui bahan bacaan menyimak, mengkritisi, dan alternatif solusi, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan
presentasi, diskusi, dan kemudian membuat laporan hasil presentasi Hamdayama, 2014:217.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek
–aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang di pelajari oleh pembelajar Anni, 2004:5.
Dalam penelitian ini hasil belajar TIK adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
melalui model pembelajaran kooperatf Think Talk Write. 5.
Mata Pelajaran TIK
Mata pelajaran merupakan kumpulan pelajaran yang terdapat pada semua jenjang pendidian. Mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran yang
mempelajari tentang teknologi yang berkembang dari dulu hingga sekarang. Dalam mata pelajaran ini juga memperkenalkan kepada siswa akan seluk beluk
dari teknologi terutama komputer dan informasi.
10
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh setiap manusia dari semua kalangan baik dari anak-anak hingga dewasa. Kegiatan belajar akan
menambah pengalaman dan juga perkembangan dari setiap individu. Hal itu
diperkuat dengan pendapat dari Rifa’i dkk 2011:82 yang mengatakan bahwa
“belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang”. Menurut Gage dan Berliner dalam Rifa’i dkk, 2011:82 mengatakan bahwa
“belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman”. Morgal et.a.l. menyatakan dalam Rifa’i dkk, 2011:82,
bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman”. Slavin dalam Rifa’i dkk, 2011:82 menyatakan
bahwa “belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman”. Gagne dalam Rifa’i dkk, 2011:82 menyatakan bahwa “ belajar
merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses
pertumbuhan”. Berdasarkan penjelasan dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan