Nilai Ekonomi Mangrove Ekonomi Hutan Mangrove 1. Ekonomi Hutan Mangrove

Gambar 2. Hubungan antara sistem perekonomian dan lingkungan Sumber: Kusumastanto 2000

2. Nilai Ekonomi Mangrove

Fauzi 2002 menyatakan nilai ekonomi adalah penguluran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang jasa lainnya. Secara formal konsep ini disebut sebagai keinginan membayar willingness to pay seseorang terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Dengan menggunakan pengukuran ini, nilai ekologis dari ekosistem bisa diterjemahkan kedalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter dari barang dan jasa. Sebagai contoh jika ekosistem pantai mengalami kerusakan akibat polusi, maka nilai yang hilang akibat degradasi lingkungan bisa diukur dari keinginan seseorang untuk membayar agar lingkungan tersebut kembali ke aslinya atau mendekati aslinya. Hufscmidt, dkk dalam Maryadi 1998 menyatakan secara garis besar metode penilaian manfaat ekonomi biaya lingkungan suatu sumberdaya alam dan lingkungan pada dasarnya dapat dibagi kedalam dua kelompok besar, yaitu berdasarkan pendekatan yang berorientasi pasar dan pendekatan yang berorientasi survei atau penilaian hipotesis. Perusahaan Rumahtangga Output Input Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Udara, air, hewan, binatang, energi, bahan baku, jasa lingkungan. a. Pendekatan Orientasi Pasar. 1 Penilaian manfaat menggunakan hara pasar aktual barang dan jasa actual market based method : a Perubahan dalam hasil nilai produksi change in produktivity. b Metode kehilangan penghasilan loss of earning methods. 2 Penilaian biaya dengan menggunakan harga pasar aktual terhadap masukan berupa perlindungan lingkungan: a Pengeluaran pencegahan avered detensif expenditure methods. b Biaya penggantian replacement cost methods. c Proyek bayangan shadow project methods. d Analisis keefektifan biaya. 3 Penggunaan metode pasar pengganti surrogate market-based methods : a Barang yang dapat dipasarkan sebagai pengganti lingkungan. b Pendekatan nilai pemilikan. c Pendekatan lain terhadap nilai tanah. d Biaya perjalanan travel cost. e Pendekatan perbedaan upah wage differential methods. f Penerimaan konpensasipampasan. b. Pendekatan Orientasi Survei 1 Pertanyaan langsung terhadap kemauan membayar Willingness to Pay. 2 Pertanyaan langsung terhadap kemauan di bayar Willingness to Accept. Barber dalam Barton 1994 dalam Suhendrata 2001 menyatakan terdapat tiga kategori pendekatan penilaian ekonomi sumberdaya pesisir, yaitu : 1 Impact analisys, yaitu penilaian kerusakan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan pada wilayah pesisir, khususnya berupa dampak lingkungan, 2 Partial valuation , yaitu suatu penilaian alternatif suatu sumberdaya yang bertujuan untuk mendapatkan pilihan terbaik dalam pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir, 3 Total valuation , yaitu penilaian ekonomi secara total dari ekosistem pesisir. Bann 1998 menyatakan pada umumnya kerangka kerja yang digunakan untuk menghitung nilai ekonomi sumberdaya khususnya mangrove adalah menggunakan Total Economic Value TEV. TEV sendiri terdiri dari tiga tipe penilaian yaitu nilai guna langsung direct use value, nilai guna tidak langsung indirect use value dan nilai bukan guna non-use value. a. Nilai Guna Langsung. Nilai guna langsung adalah nilai yang berasal dari nilai langsung atau interaksi antara sumberdaya dan jasa ekosistem mangrove. Nilai guna langsung meliputi konsumtif seperti koleksi bahan bakar kayu, aktivitas kehutanan, pertanian, pemanfaatan air, berburu dan memancing dan non konsumtif adalah jasa mangrove seperti rekreasi, wisata, penelitian in-situ dan pendidikan. Guna langsung mangrove dapat meliputi aktivitas komersial dan non komersial. Aktivitas non komersial biasanya sangat penting untuk kebutuhan hidup penduduk lokal. Nilai guna langsung sumberdaya dan jasa mangrove relatifnya secara terbuka untuk diukur, biasanya menyertakan nilaiharga pasar dari laba produksi. Penggunaan dari harga secara normal menurunkan keuntungan, maka tidak diperhitungkan untuk surplus konsumen. Teknik lain, seperti nilai kesempatan tidak langsung, biaya-biaya pengganti tidak langsung dan nilai ganti, juga tersedia untuk nilai tidak guna langsung tetapi secara umum dapat dipertimbangkan sebagai pilihan kedua. b. Nilai Guna Tidak Langsung. Nilai guna tidak langsung adalah dukungan tidak langsung dan memberi perlindungan terhadap kegiatan ekonomi dan kekayaan fungsi alami mangrove, atau pengatur jasa lingkungan. Sebagai contoh, fungsi kendali arus banjir dari sistem mangrove dapat melindungi pertanian produksi, infrastruktur, kekayaan, nilai tanah dan bahkan kehidupan manusia. Air tanah mengisi persediaan air yang diperlukan untuk pertanian domestik dan tujuan industri di daerah yang lain. Sejak fungsi lingkungan jarang ditukar di pasar, pengukuran dari nilai guna tidak langsung secara khas mengakibatkan teknik penilaian non pasar antara lain nilai ganti produktivitas, ketidaktentuan penilaian, metode biaya travel dan penetapan harga hedonik. c. Nilai Pilihan. Nilai pilihan adalah suatu jenis nilai pakai sebab berhubungan dengan penggunaan mangrove dimasa yang akan datang. Nilai pilihan muncul diakibatkan individu bisa menghargai nilai pilihan mangrove yang dapat digunakan pada waktu yang akan datang. Dengan begitu ada suatu yang tambahanpremi yang ditempatkan pada pemeliharaan suatu sistem mangrove dan fungsi dan sumberdayanya untuk digunakan di masa yang akan datang. Nilai pilihan dianggap istimewa jika satu keraguan akan nilai masa depan tetapi mempunyai nilai tinggi, dan terjadi eksploitasi atau konversi yang tidak dapat dihentikan. Sebagai contoh, sumberdaya mangrove mungkin dimanfaatkan untuk keperluan hari ini tetapi mungkin dimasa yang akan datang mempunyai yang tinggi dalam hal ilmiah, pendidikan, komersial dan penggunaan yang ekonomi yang lainnya. Begitupun, fungsi lingkungan sebagai pengatur dari ekosistem mangrove mungkin jadi terus meningkat penting dari waktu ke waktu aktivitas ekonomi berkembangkan dan tersebar di daerah. d. Nilai Bukan Guna Nilai tidak guna adalah tidak berasal dari arus guna atau tidak guna penggunaan mangrove. Individu-individu yang tidak menggunakan mangrove tetapi meskipun demikian berharap untuk dapat melihat hak-hak dihintung. Nilai- ini sering dikenal sebagai nilai keberadaan. Nilai keberadaan berasal dari kesenangan yang murni seseorang akan keberadaan, tidak bertalian dengan keterkaitan akan manfaat baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Nilai keberadaan sukar untuk diukur ketika melibatkan penilaian hubungan dengan individu yang tidak berhubungan dengan pengguna lain, masa yang akan datang. Beberapa ekonomi sudah menunjukkan bahwa nilai keberadaan dari ekosistem merupakan nilai penting dari total nilai ekonomi. Nilai pilihan, nilai keberadaan dapat secara efektif digambarkan dari survei masyarakat tentang willingness to pay . Nilai total ekonomi secara terperinci dapat terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai total ekonomi sumberdaya mangrove Nilai Guna Nilai Bukan Guna 1 Nilai Langsung 2 Nilai Tidak Langsung 3 Nilai Pilihan 1. Kayu, kayu bakar, chips, arang 2. Perikanan 3. Sumberdaya hutan: makanan, obat-obatan, konstruksi, material, perkakas, cat, satwaliar 4. Pertanian 5. Sumber air 6. Transportasi air 7. Sumber genetik 8. Turisme dan rekreasi 9. Tempat tinggal 10. Pendidikan, sejarah, informasi ilmiah 1. Stabilisasi pantaitepi sungai 2. Aliran Air tanah 3. Pengendali arus dan banjir 4. Pembuangan Limbah manusia dan polusi dan daur ulang 5. Pemelihara Biodiversiti 6. Habitat migrasi 7. Tempat pembersaran anak dan pemijahan ikan. 8. Penyedia Nutrisi 9. Perlindungan dan pemeliharaan coral. 10. Mencegah intrusi air laut. Masa depan 1 dan 2 1. Budaya dan keindahan 2. Spritual dan religi Sumber : Bann 1998 Bann 1998 menyatakan teknik yang dapat digunakan untuk menghitung komposisi variasi nilai mangrove, ditetapkan dalam lima kategori yaitu: a. Harga Dasar Pendekatan harga dasar didasarkan pada penggunaan harga pasar dari jasa dan barang-barang hutan koreksi untuk kegagalan kebijakan dan ketidaksempurnaan pasar sehingga terjadi menyimpangkan harga. b. Pendekatan Barang-barang terkait Pendekatan barang-barang yang terkait menggunakan informasi dengan menghubungkan antara barang dan jasa yang dapat dijual dan tidak dijual baik untuk tujuan menghitung biaya dari barang non pasar seperti pendekatan barter, pendekatan substitusi langsung, pendekatan substitusi tidak langsung. c. Pendekatan Tidak Langsung Pendekatan tidak langsung adalah teknik-teknik untuk mendapatkan pilihan yang aktual dengan memperhatikan informasi dasar pasar. Teknis pendekatan tidak langsung tidak bertumpu pada jawaban langsung masyarakat dari pertanyaan mengenai seberapa besar mereka menjadi WTP willingness to pay . Kelompok tidak langsung dari teknik-teknik dibagi menjadi dua kategori pendekatan pasar pengganti pendekatan pembuatan pilihan dan pendekatan pasar konvensional penilaian pasar dari efek fisik. 1 Pendekatan pasar pengganti Pendekatan pembuatan pilihan. Menggunakan informasi tentang komoditi pasar untuk menarik kesimpulan dari biaya yang berhubungan dengan komoditi non pasar Metode biaya perjalanan, pemberian harga hedonik. 2 Pendekatan pasar konvensional Penilaian pasar dari efek fisik. Menggunakan harga pasar untuk menilai jasa lingkungan dalam situasi dimana kerusakan lingkungan atau terjadi peningkatan perubahan dalam kuantitas atau harga input atau output pasar seperti pendekatan fungsi produksi. d. Pendekatan Langsung. Pendekatan pasar terkonstruksi, contingent valuation method CVM, yang digunakan untuk mendapatkan secara langsung, melalui metode survei, WTP willingness to pay konsumen untuk nilai-nilai lingkungan non pasar. e. Metode Biaya Dasar. Metode biaya dasar menggunakan beberapa perkiraan biaya pelengkap dan pengganti barang atau jasa sebagai perkiraan yang mendekati keuntungan peluang biaya, peluang biaya tidak langsung, biaya perubahan, biaya pemindahan, biaya relokasi, pengeluaran prefentif.

E. Ekonomi Rumahtangga 1. Rumahtangga Petani