Fasilitas Pendidikan Fasilitas Kesehatan Agama Ekonomi

2. Fasilitas Pendidikan

Sekolah yang terdapat di dua kecamatan mulai dari SD, SMP dan SMA. Pendidikan tingkat SMP dan SMA yang tersedia lebih banyak dikelola oleh swasta. Pada tingkat SD terjadi kebalikannya, dimana sekolah negeri lebih banyak dibandingkan SD swasta yang jumlahnya hanya 8 buah dari dua kecamatan 2 SD di Tegaldlimo dan 6 SD di Purwoharjo. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa sekolah negeri untuk tingkat SMP dan SMA tidak dapat menampung lulusan dari SD negeri yang ada di dua kecamatan. Sekolah yang terdapat di Desa Sumberasri mulai dari SD dan SMP. Pendidikan dikelola oleh dua lembaga yaitu negara dan swasta. Pendidikan yang dikelola swasta yaitu 2 TK, 3 SD, 1 SMP dan dikelola oleh negara yaitu 4 SD. Desa Sumberasri memiliki jenjang pendidikan SMA.

3. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan pedesaan di Kecamatan Tegaldlimo, seperti Puskesmas dan Puskesmas Pembantu berada di Desa Purwoasri, Kedungwungu, Kedungsari, Tegaldlimo, dan Karang Gebang. Sedangkan untuk Kecamatan Purwoharjo terletak di Desa Grajagan, Glagah Agung, Purwoharjo dan Bulurejo. Desa Sumberasri memiliki 1 buah Pos Kesehatan Keliling Desa dan 10 buah Pos Kesehatan Terpadu.

4. Agama

Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Secara umum masyarakat sekitar TNAP digolongkan sebagai masyarakat Jawa Tradisional. Bertapa, semedi, sayan gotong-royong sewaktu mendirikan rumah, bayenan serta selamatan–selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan batin masih dilaksanakan. Pada hari–hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan mati, masyarakat datang ke kawasan TNAP untuk bersemedi.

5. Ekonomi

Kebutuhan hidup minimum di Desa Sumberasri adalah sebesar Rp 940.000 dengan rincian untuk makanan, aneka kebutuhan, perumahan dan sandang. Penduduk yang letaknya dekat dengan TNAP memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani dan petani pemilik. Jumlah persentase mata pencaharian adalah sebagai berikut: buruh tani 37,25, petani pemilik 24,20, pegawai negeri 0,61, pertukangan 0,56, pedagang 0,33, nelayan 0,25 dan lain-lain 36,84. Para petani pemilik yang lahannya sempit atau buruh tani, pada umumnya mereka mencari penghasilan sambilan ke pantai dengan cara mencari kerang, udang, reket, ikan dan lain-lain. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan sambilan tersebut ternyata pendapatannya lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan dari pekerjaan pokoknya. Sedangkan masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar, yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah Grajagan. TNAP terdapat 15 objek wisata alam, dimana empat lokasi diantaranya telah dikembangkan yaitu Sadengan, Trianggulasi, Pura Luhur Giri Salaka dan Plengkung. Sedangkan 11 lokasi lainnya mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam yaitu Kuburan Gandrung, Kayu Aking, Perpat, Tanjung Seloka, Ngagelan, Marengan dan Segoro Anak, Batu Lawang, Pancur, Sunglon Ombo, Parang Ireng, dan Gunung Tugu. Kekayaan alam demikian merupakan asset penting dalam upaya pengembangan pariwisata alam dalam rangka mencapai salah satu misi pemanfaatan taman nasional sebagai tempat rekreasi dan pariwisata alam.

6. Bahasa