masyarakat untuk menganti biaya kelestarian hutan mangrove dimasa yang akan datang masih rendah.
Penilaian total manfaat hutan mangrove di Resort Bedul TNAP menunjukkan hutan mangrove memiliki manfaat dan fungsi yang penting dan hal
ini tidak hanya dilihat dari nilai ekonomi saja, tetapi juga nilai ekologis bagi kehidupan yang ada disekitarnya. Oleh karena itu keberdaan hutan mangrove
harus tetap dijaga dan dipelihara dengan baik kelestariannya karena itu juga salah satu fungsi pokok taman nasional. Kelestarian hutan mangrove bukan hanya
tanggung jawab pihak pengelola khusunya pengelola TNAP tetapi juga harus ada kerjasama dengan masyarakat sehingga masyarakat dapat membantu terjaganya
ketersediaan sumberdaya ekosistem hutan mangrove tetap terjamin dengan baik dan lestari.
D. Kontribusi Mangrove Terhadap Pendapatan Rumahtangga
Masyarakat sekitar hutan mangrove bermatapencaharian sebagai petani petani milik dan buruh tani, nelayan dan berwiraswasta. Sebagian dari
masyarakat itu memanfaatkan hutan mangrove hanya sebagai pekerjaan sampingan dan sebagian menjadikannya sebagai pekerjaan utama.
Jenis pertanian yang dilakukan oleh masyarakat sekitar desa adalah pertanian lahan kering. Sebagian besar responden merupakan petani buruh, karena
sebagian besar lahan yang mereka garap merupakan lahan pembagian dari Perum Perhutani dengan pembagian rata-rata masyarakat mendapatkan 0,25 ha..
Masyarakat melakukan sistem tumpang sari terhadap tanaman utama perhutani yaitu Jati dengan tanaman palawija seperti kedelai dan cabai. Bidang pertanian
yang dilakukan oleh pemanfaat sumberdaya mangrove biasanya dilakukan sebagai pekerjaan utama dan sampingan. Masyarakat yang bekerja di bidang pertanian
sebagai pekerjaan utama sebanyak 23 orang 53,49 dan kegiatan pemanfaatan hutan mangrove sebagai pekerjaan utama sebanyak 16 orang 37,21. Dari hasil
penelitian diperoleh kisaran pendapatan perbulan antara Rp 300.000 - Rp 1.400.000 perbulan, dengan rata-rata tingkat pendapatan sebesar Rp 852.317.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan yang cukup lebar
dalam hal tingkat pendapatan perbulan antara kategori pendapatan rendah dengan kategori pendapatan tinggi.
Masyarakat pemanfaat hutan mangrove memiliki ketergantungan akan kondisi lingkungan alam yang ada terhadap pekerjaanmata pencaharian sangat
besar. Kontribusi hutan mangrove disini dilihat dari seberapa banyak penghasilan yang diterima oleh responden didapatkan dari hasil perikanan. Rincian kontribusi
sumberdaya hutan mangrove terhadap pendapatan rumahtangga dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Kontribusi hutan mangrove terhadap pendapatan rumahtangga
No. Ketergantungan Responden
Jumlah Persentase
1. 0-25 1
2,44 2. 26-50
5 12,20
3. 51-75 15
36,58 4. 76-100
20 48,78
Total 41 100
Jumlah responden yang memiliki persentase besar terhadap kontribusi hutan mangrove dengan kriteria nilai pendapatan yang didapatkan dari hasil
perairan lebih dari 50 sebanyak 35 orang dengan presentase sebesar 85,36 dan persentase kontribusi kurang dari 50 adalah sebesar 6 orang dengan persentase
sebesar 14,64. Dari hasil yang didapatkan terlihat bahwa kontribusi hutan mangrove dalam menambah penghasilan keluarga lebih besar dari pada
pendapatan masyarakat sebagai petani.
E. Pelestarian Hutan Mangrove