1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Didasarkan pada sebuah pernyataan hukum perpustakaan yang dikemukakan oleh Ranganathan 1931 yang berbunyi “the library is a growing
organism ” yang berarti perpustakaan adalah sebuah organisasi yang berkembang.
Jika dikaitkan dengan teknologi perkembangan zaman saat ini, sebuah organisasi perpustakaan bukan tidak mungkin untuk terus menciptakan inovasi-inovasi dan
juga diharapkan mampu untuk memahami strategi serta konsep otomasi dengan mengikuti tren teknologi dari perkembangan zaman di dunia agar perpustakaan
tersebut tetap berkembang dan tidak ditinggalkan oleh penggunanya. Perpustakaan menggunakan database sebagai dasar pengelolaan berbagai
jenis sistem yang ada di dalam perpustakaan. Adanya sistem pengolahan informasi yang direpresentasikan ke dalam bentuk database dinilai sangat
membantu perpustakaan dalam melakukan pemrosesan data dan pengetahuan yang menjadi salah satu tugas operasional perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya perpustakaan yang sudah memiliki database untuk penyebaran dan pengolahan informasi organisasinya.
Untuk memudahkan pendeskripsian sumber informasi dari objek data dalam database tersebut, maka digunakanlah metadata. Metadata merupakan pilar
atau dasar dalam membangun database pada perpustakaan digital, dimana metadata bukan hanya sekedar data melainkan data yang berisikan data ataupun
informasi data dan data informasi. Informasi kecil yang cukup representatif dalam suatu metadata akan memberikan kemudahan dalam pencarian informasi yang
dibutuhkan. Perpustakaan sudah lama menciptakan metadata dalam bentuk pengatalogan koleksi.
Adapun database perpustakaan yang berperan serta dalam penyimpanan dan penyebarluasan sumber informasi bibliografis bahan tercetak printed
materials maupun publikasi elektronik digital publishing pada perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
2
perguruan tinggi adalah katalog koleksi perpustakaan digital atau Online Public Access Catalog
OPAC dan Repositori Institusi atau Institusional Repository IR. OPAC dan IR sama-sama memegang peranan penting dalam sistem temu
kembali information retrieval system yang merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan penelusuran informasi di perpustakaan. OPAC merupakan sebuah
database online berupa cantuman bibliografi yang dibangun perpustakaan untuk
kemudahan pengguna dalam melakukan pencarian sumber daya informasi koleksi tercetak yang dimiliki perpustakaan, sedangkan IR merupakan sebuah
media penyimpanan data-data digital hasil penelitian akademik dalam sebuah lingkungan perguruan tinggi.
Dari data yang dipaparkan oleh Rasiman 2010 dapat diketahui bahwa Perpustakaan Universitas Sumatera Utara USU sudah memulai pembuatan IR
sejak tahun 2001 dan proses ini terus mengalami perkembangan hingga pada Februari 2002 dimulainya publikasi di situs web Perpustakaan USU dengan
jumlah awal 298 artikel. Saat ini USU-IR masih terus mengalami pertumbuhan publikasi karya ilmiah dan telah menyimpan sebanyak 43.558 artikel pada
penghitungan Mei 2015 yang dapat diakses pada situs web repository.usu.ac.id. Dalam perkembangannya, USU-IR telah menggunakan metadata Dublin Core
yang sudah mendukung Open Archive Initiative-Protocol for Metadata Harvesting
OAI-PMH untuk kebutuhan pertukaran metadata secara cepat dan otomatis.
Sudah menjadi kebutuhan bahwa layanan OPAC dan USU-IR berperan penting dalam memenuhi sumber informasi bagi penggunanya, terbukti data dari
hasil survei visitor yang tertera pada situs web Alexa’s Rank menunjukkan para
pengguna dari total presentasi 100 yang mengakses situs web usu.ac.id terdapat 83,88 pengguna menuju situs web Perpustakaan USU dan sisanya sebanyak
16,12 pengguna menuju link lainnya yang terdapat pada situs web USU. Dimana dari total presentasi 83,88 yang mengakses situs web Perpustakaan
USU tersebut terdapat 82,10 pengguna yang menuju link repository.usu.ac.id dan 1,78 pengguna yang menuju link digilib.usu.ac.id pada penghitungan
periode Februari 2015.
Universitas Sumatera Utara
3
Dari survei ini dapat dibuktikan bahwa situs web Perpustakaan USU, yaitu OPAC dan IR menduduki presentasi tertinggi dalam hal pemanfaatanakses
yang dilakukan oleh pengguna daripada situs lainnya yang terdapat dalam usu.ac.id
. Kedua database ini memegang peranan penting sebagai pusat rujukan informasi dalam memenuhi keperluan studi terutama untuk menunjang kegiatan
akademik dan penelitian civitas akademika Perpustakaan USU. Dari pengamatan awal penulis, terlihat bahwa pengguna memiliki
keterbatasan waktu dalam melakukan pencarian dan penelusuran informasi yang tersebar di situs web Perpustakaan USU OPAC dan IR dalam bentuk publikasi
elektronik digital publishing maupun sumber informasi bibliografi bahan tercetak printed materials. Hal ini terjadi karena para pengguna harus
melakukan penelusuran dengan database yang berbeda untuk mengakses sumber informasi yang dibutuhkan, sehingga hal ini dapat menyulitkan beberapa
pengguna yang memiliki keterbatasan waktu dalam menelusur dan memanfaatkan informasi. Jika ditinjau lebih jauh lagi, hal ini secara perlahan akan
mengakibatkan penurunan efisiensi serta kinerja dari layanan Perpustakaan USU. Perilaku pengguna perpustakaan perguruan tinggi telah berubah drastis
dalam beberapa tahun terakhir karena mesin pencari internet telah menjadi alat atau pilihan yang mampu memfasilitasi pengguna dalam mencari informasi yang
mereka butuhkan. Banyak mahasiswa, dosen, dan peneliti beralih ke mesin pencari online seperti Google hanya karena Google jauh lebih mudah digunakan
daripada database online perpustakaan. Perpustakaan menghadapi hilangnya posisinya sebagai pintu gerbang utama untuk bahan penelitian. Pustakawan harus
secara efektif merespon tren ini dengan merevitalisasi OPAC perpustakaan dengan mengintegrasikannya dengan database IR untuk membuat sumber
informasi menjadi lebih mudah ditemukan. Hal ini memberikan kesempatan bagi pustakawan untuk membuat
perpustakaan menjadi lebih baik dalam melayankan berbagai jenis sumber informasi kepada pengguna sehingga memungkinkan untuk kemudahan
penelusuran access dengan membuat suatu integrasi OPAC dan USU-IR yang diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada. Dengan melakukan
Universitas Sumatera Utara
4
integrasi tersebut, penelusuran pada OPAC dan USU-IR dapat ditampilkan dalam satu antarmuka interface yang telah saling terintegrasi dan dikelola oleh suatu
kerangka metadata yang efektif dan cocok untuk penggunaan dalam jangka panjang.
Namun kendala yang sering terjadi adalah format metadata pada interface penelusuran yang tidak seragam sehingga dapat menyulitkan penelusur untuk
mengakses informasi pada database tersebut. Diperlukan adanya keseragaman antara OPAC dan USU-IR yang memungkinkan pengguna untuk mengakses
informasi secara cepat walaupun berbeda format metadata sehingga perlu ditinjau kembali bagaimana sistem database terintegrasi agar tidak ada lagi database yang
terpisah dan penelusuran informasi yang relevan juga tidak memakan waktu yang lama.
Untuk itu penulis akan mendesain struktur metadata dan struktur interface baru yang digunakan untuk integrasi OPAC dan USU-IR sehingga akan
memudahkan pengguna perpustakaan dalam melakukan penelusuran informasi dengan hanya pada satu interface OPAC dapat menjaring publikasi elektronik
yang terdapat pada USU-IR. Jika hal ini diterapkan, maka secara berkelanjutan akan mengakibatkan peningkatan efisiensi dan efektifitas pengguna dalam hal
kemudahan akses serta kepuasan dalam melakukan penelusuranpemanfaatan informasi yang merupakan salah satu tujuan dari keberhasilan layanan
Perpustakaan USU. Berdasarkan hal tersebut, untuk mengetahui penelitian lebih dalam, maka
penulis mengangkat judul “Perancangan Integrasi Metadata Online Public Access Catalog
Perpustakaan dengan Repository Universitas Sumatera Utara”.
1.2. Rumusan Masalah