16
2.2.2. Standar Metadata di Perpustakaan
Seperti yang telah diketahui pada pembahasan sebelumnya, metadata memiliki standar yang digunakan untuk pengumpulan data.
Beragam standar metadata yang digunakan akan menjadi masalah pada saat integrasi dilakukan. Pada implementasinya, harus digunakan satu
jenis metadata yang dapat menyatukan seluruh metadata yang akan digunakan sebagai format standar untuk pengumpulan data. Pemetaan
metadata dapat digunakan untuk transformasi elemen yang terdapat pada satu jenis metadata ke jenis metadata lainnya Gunawan 2011, 8.
Standar metadata yang umum digunakan di perpustakaan adalah MARC Machine Readable Cataloging, METS Metadata Encoding and Transmission
Standard , MODS Metadata Object Description Standard, dan Dublin Core.
Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, pembahasan standar metadata dalam penelitian ini dibatasi pada Dublin Core dan MARC yang merupakan standar dari
struktur konten OPAC dan IR Perpustakaan USU.
2.2.2.1. Standar Metadata MARC dan IndoMARC
MARC merupakan salah satu hasil dan juga sebagai salah satu standar untuk penulisan katalog koleksi bahan perpustakaan, contohnya pada penerapan
struktur data OPAC. Dalam penerapannya, MARC memiliki standar metadata yang memiliki elemen lengkap dibandingkan standar metadata lainnya.
“Dengan menggunakan metadata MARC, sebuah dokumen dapat direpresentasikan secara
mendetail” Gunawan 2011, 9. Dalam situs Library of Congress LC dinyatakan bahwa standar
metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh mereka pada pertengahan tahun 1960 dan diprakarsai oleh Henriette Avram yang juga seorang
anggota dari LC. Format LC MARC diketahui sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika
Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.
MARC pada dasarnya merupakan sekumpulan format data yang memungkinkan pertukaran antar katalog atau bentuk data lainnya terkait
sistem perpustakaan yang menggunakan perangkat elektronik berupa komputer. MARC dikembangkan oleh orang-orang yang memiliki latar
Universitas Sumatera Utara
17
pendidikan dan pekerjaan di bidang perpustakaan, sehingga MARC dianggap mampu mewakili kebutuhan dunia perpustakaan terhadap
sebuah standar metadata. Bahasa yang digunakan MARC terdiri atas angka, huruf, dan karakter sehingga MARC terkadang hanya dimengerti
oleh orang-orang yang berada dalam lingkup dunia perpustakaan Primadesi 2012, 7-11.
Menurut Library of Congress LC 2008, 1 “A MARC record is composed of three elements: the record structure, the content designation, and the data
content of the record ”. Rekod MARC terdiri dari 3 unsur, yaitu: struktur rekod,
penunjukan konten, dan konten data dari rekod. Lebih lanjut, LC 2008, 1 menjelaskan lebih detail ketiga unsur yang
merupakan bagian dari rekod MARC diantaranya: 1.
Struktur rekod Merupakan implementasi dari standar internasional Format for
Information Exchange ISO 2709 dari Amerika, dan Bibliographic
Information Interchange ANSINISO Z39.2.
2. Penunjukan konten
Kode dan konvensi yang ditetapkan secara eksplisit untuk mengidentifikasi dan mencirikan elemen data dalam catatan dan
untuk mendukung manipulasi data yang didefinisikan oleh masing- masing format MARC.
3. Konten data atau isi
Isi dari elemen data yang terbentuk dari rekod MARC biasanya diartikan oleh sebuah standar tertentu. Contohnya adalah
International Standard Bibliographic Description ISBD, Anglo-
American Cataloguing Rules AACR, Library of Congress Subject
Headings LCSH, Tesaurus Subjek, atau peraturan katalogisasi
lainnya. Masing-masing negara mengembangkan format MARC sendiri sesuai
dengan kebutuhan spesifik dari negara tersebut, sebagai contoh: Indonesia mengembangkan IndoMARC, Inggris mengembangkan UKMARC, Rusia
mengembangkan RUSMARC, dan Malaysia mengembangkan MALMARC. Menurut Taylor 2004, format MARC menjadi berbeda penerapannya di
beberapa negara karena beberapa hal diantaranya: 1.
MARC merupakan pengembangan sistem katalogisasi, 2.
Adanya perbedaan subject control dan sistem klasifikasi, 3.
Perbedaan bahasa resmi yang digunakan, 4.
Perbedaan script bahasa,
Universitas Sumatera Utara
18
5. Perbedaan set karakter dan kode, dan
6. Beberapa perbedaan teknik yang pada umumnya disesuaikan dengan
kebutuhan pengembang konsep MARC tersebut. IndoMARC merupakan implementasi dari International Standard
Organization ISO 2709 untuk Indonesia, yang merupakan format untuk tukar- menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media terbacakan mesin
machine-readable. Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subjek, catatan, data penerbitan dan deskripsi fisik Suharyanto 2012, 2.
IndoMARC menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan dengan baik objek
fisik sumber pengetahuan, seperti monograf BK; manuskrip AM; dan terbitan berseri SE termasuk buku pamflet, lembar tercetak, atlas, skripsi, tesis dan
disertasi baik diterbitkan ataupun tidak, dan jurnal buku langka LC 2008, 2. Lebih lanjut, LC 2008 mengemukakan metadata MARC yang terdiri
atas beberapa ruas dan elemen dengan dilengkapi kode tengara, sebagai berikut: Tabel 2.1 Unsur Metadata MARC
No Ruas dan Kode
Tengara tag Keterangan
1. Ruas nomor dan kode
015 Nomor bibliografi nasional
020 Nomor untuk ISBN
022 Nomor untuk serial ISSN
040 Sumber pengatalogan
041 Kode bahasa
043 Kode wilayah
2. Notasi klasifikasi danatau nomor panggil
082 Nomor DDC Dewey Decimal Classification
084 Nomor klasifikasi lainnya.
Biasanya diisi dengan nomor panggil buku. 3.
Ruas entri utama 100
Entri utama – nama orang
110 Entri utama
– nama badan korporasi 111
Entri utama – nama pertemuan
130 Entri utama
– judul seragam 4.
Ruas judul dan yang berhubungan dengan judul 240
Judul seragam 245
Pernyataan judul, pernyataan bahan umum, anak
Universitas Sumatera Utara
19
judul, judul paralel, pernyataan tanggung jawab 246
Bentuk variasi juduljudul lain 5.
Ruas edisi, impresium, dan sebagainya 250
Pernyataan edisi 255
Data matematik bahan kartografi 256
Karakteristik berkas komputer 260
Publikasi, distribusi, dan sebagainya tempat, penerbit, dan tahun
6. Ruas deskripsi fisik
300 Deskripsi fisik
306 Waktu putar rekaman suara, film, rekaman radio
310 Frekuensi publikasi mutakhir
362 Tanggal publikasi danatau rancangan urutan
7. Ruas pernyataan seri
440 Pernyataan serientri tambahan judul
490 Pernyataan seri tanpa entri tambahan
8. Ruas catatan
500 Catatan umum
502 Catatan disertasi
504 Catatan bibliografi
505 Catatan isi
520 Catatan ringkasan
521 Catatan kelompok pembaca
538 Catatan rincian sistem
9. Ruas akses subjek
600 Entri tambahan subjek
– nama orang 610
Entri tambahan subjek – nama badan korporasi
611 Entri tambahan subjek
– nama pertemuan 630
Entri tambahan subjek – judul seragam
650 Entri tambahan subjek
– topik 651
Entri tambahan subjek – wilayah
10. Ruas entri tambahan 700
Entri tambahan – nama orang
710 Entri tambahan
– nama badan korporasi 711
Entri tambahan – nama pertemuan
740 Entri tambahan
– judul analitik atau judul lain 11. Ruas entri tambahan seri
800 Entri tambahan seri
– nama orang 810
Entri tambahan seri – nama badan korporasi
811 Entri tambahan seri
– nama pertemuan 830
Entri tambahan seri – judul seragam
14. Ruas kepemilikan, lokasi, dan sebagainya 850
Badan yang memiliki 852
Lokasi dan akses elektronik Sumber: LC 2008
Universitas Sumatera Utara
20
Contoh metadata MARC seperti yang dipaparkan oleh Hagen adalah sebagai berikut:
Gambar 2.6 Contoh Metadata MARC Sumber: Hagen 2013, 9
2.2.2.2. Standar Metadata Dublin Core