62
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab 3 ini akan menguraikan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, meliputi : jenis penelitian, definisi operasional, desain penelitian,
variabel penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, fokus penelitian, pengumpulan data, keabsahan data dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono 2008: 2 dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas. Dalam setting bimbingan dan konseling penelitian tindakan kelas disebut dengan istilah penelitian tindakan bimbingan dan
konseling PTBK. Tadjri 2010: 4 mendefinisikan penelitian tindakan bimbingan dan
konseling adalah “penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh konselor melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki mutu layanan BK agar
kesejahteraan mental siswa meningkat”. Dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling peneliti bekerjasama dengan pihak lain yang terkait dengan
pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini peneliti bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 2 Karangpucung.
Sedangkan penelitian tindakan bimbingan dan konseling menurut Hidayat dan Aip 2012: 12 mengungkapkan bahwa “penelitian tindakan merupakan salah
satu strategi yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah”. Guru bimbingan dan
konseling yang secara langsung terlibat dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling mencoba dengan sadar merumuskan suatu tindakan atau intervensi
yang dianggap tepat untuk memecahkan permasalahan siswa. Dalam penelitian ini, tindakan diberikan kepada siswa melalui proses
layanan konseling kelompok. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa SMP Negeri 2
Karangpucung.
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri dalam penelitian ini adalah keyakinan mendalam yang dimiliki seseorang akan segala kemampuan yang dimiliki dan menyadari akan
kekurangan yang ada pada dirinya yang bersumber dari hati nurani serta mampu berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Dengan memiliki kepercayaan diri individu akan lebih mudah dalam mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Individu yang percaya diri selalu bersikap optimis
dalam menghadapi setiap permasalahan hidupnya.
Indikator kepercayaan diri dalam penelitian ini yaitu : 1 kepercayaan diri lahir, 2 kepercayaan diri batin. Indikator kepercayaan diri tersebut yang menjadi
fokus peneliti dalam pelaksanaan penelitian.
3.2.2 Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan salah satu layanan dalam bimbingan dan konseling yang diberikan sebagai upaya bantuan kepada siswa melalui kelompok
untuk mendapatkan informasi yang berguna agar dapat mengembangkan kemampuan pribadi yang dimiliki, menyelesaikan masalah yang dihadapi, mampu
menyusun rencana, membuat keputusan yang tepat, serta untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
dalam membentuk perilaku yang lebih efektif. Pengembangan pribadi yang dapat diperoleh masing-masing anggota kelompok di dalam kegiatan layanan konseling
kelompok antara lain kerelaan menerima dirinya sendiri, lebih terbuka terhadap aspek-aspek positif dalam kepribadiannya, pengembangan kemampuan
berkomunikasi secara terbuka dengan saling menghargai dan saling menaruh perhatian, kemampuan mengatur dirinya sendiri dan mengarahkan hidupnya
sendiri, kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan lebih mampu menghayati perasaan orang lain serta dapat menetapkan suatu sasaran yang ingin mereka
capai. Layanan konseling kelompok dapat bermanfaat bagi siswa kelas VIII F
karena melalui interaksi dengan semua anggota kelompok, mereka memenuhi beberapa kebutuhan psikologis seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan
teman-teman sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran
dan berbagi perasaan, kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan dan kebutuhan untuk menjadi lebih independen serta lebih mandiri.
Layanan konseling kelompok berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII F karena adanya tujuan, manfaat dan dinamika kelompok dalam
kegiatan layanan konseling kelompok tersebut. Konseling kelompok bertujuan untuk membantu pencapaian perkembangan pribadi secara optimal
3.3 Desain Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan ini berlatar belakang pada upaya yang telah dilakukan guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 2 Karangpucung
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, namun masih belum memberikan hasil yang optimal. Proses yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian
tindakan ini mengacu pada model yang disusun oleh Lewin Trianto, 2011: 29. Setiap siklus terdapat empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,
refleksi. Berikut bagan proses penelitian tindakan model Lewin yang akan dilaksanakan dalam penelitian tindakan ini :
Gambar 3.1 Bagan Proses Penelitian
Berdasarkan bagan proses penelitian diatas, rancangan penelitian dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang akan dilaksankan sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan
Siklus Tahap
Kegiatan Keterangan
Siklus I Perencanaan
Planning
1.
Menetapkan kolaborator.
Peneliti meminta bantuan guru bimbingan dan konseling SMP N
2 Karangpucung untuk menjadi kolaborator.
Melakukan rekruitment anggota
Pe
P
Ti P
Pe
Te Pe
Ti P
2.
Membentuk kelompok
3.
Menyusun jadwal kegiatan
4.
Menyiapkan fasilitas layanan
5.
Menyiapkan kelengkapan
administrasi kelompok berdasarkan hasil skala
psikologi. Menetapkan jadwal pelaksanaan
konseling kelompok disesuaikan dengan jadwal penelitian dan
kegiatan anggota kelompok.
Pemimpin kelompok menyiapkan ruangan, kursi untuk pelaksanaan
konseling kelompok serta alat tulis yang dibutuhkan.
Menyiapkan daftar hadir untuk anggota kelompok, menyiapkan
lembar “laiseg” penilaian segera, dan menyiapkan format
observasi.
Tindakan Action
Treatment, pelaksanaan
layanan konseling kelompok.
1.
Tahap permulaan
2.
Tahap peralihan
3.
Tahap kegiatan
4.
Tahap pengakhiran Penjelasan mengenai pengertian,
tujuan dan kegunaan layanan konseling kelompok.
Mengenali kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan
layanan konseling kelompok.
Pembahasan dan penyelesaian masalah masing-masing anggota
konseling kelompok.
Anggota kelompok merefleksikan semua pengalaman yang
didapatkan selama pelaksanaan konseling kelompok.
Pengamatan Observing
Observasi proses pelaksanaan layanan
konseling kelompok. Kolaborator melakukan
pengamatan terhadap siswa anggota kelompok dan peneliti
pemimpin kelompok dengan menggunakan format observasi.
Refleksi Reflection
1.
Melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan layanan konseling
kelompok. Berdasarkan hasil pengamatan
dan evaluasi bersama,mengadakan diskusi
untuk melakukan siklus selanjutnya.
2.
Memperbaiki pelaksanaan
tidakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil
evaluasi untuk digunakan pada siklus 2.
Rencana baru Replanning
Merencanakan siklus selanjutnya.
Merencanakan siklus kedua berdasarkan hasil evaluasi pada
siklus pertama. Siklus II
3.4 Variabel Penelitian