3.4 Pengolahan Data 3.4.1 Perhitungan Biomassa Tegakan
Perhitungan biomassa pohon akan menggunakan persamaan allometrik berdasarkan Purwanto Shiba 2005 yaitu:
W
s
= 0,0287 D
2
H
0,9586
....................................1 W
B
= 0,0058 D
2
H
1,0380
....................................2 W
L
= 0,0660 D
B 2
0,8759
.....................................3 Keterangan: D = Diameter pohon setinggi dada cm
H = Tinggi total pohon m D
B
= Diameter cabang cm dimana D
B
= 0,9258 D
0,9524
W
s
= Biomassa berat kering batang kg W
B
= Biomassa berat kering cabang kg W
L
= Biomassa berat kering daun kg Biomassa berat kering pohon dihitung dari penjumlahan W
S
, W
B
, dan W
L
. Sebagai perbandingan akan digunakan persamaan allometrik yang dikembangkan
oleh Buvaneswaran et al. 2006 yaitu: B = 0,142 x D
2,469
..............................................Buvaneswaran et al. 2006 Keterangan: Y = Biomassa berat kering pohon kgpohon
D = Diameter pohon setinggi dada cm Biomassa rata–rata tegakan per hektar dihitung dari biomassa rata-rata 3
plot dikalikan 10 karena rata-rata luas tiap plot adalah 0,1 ha, sehingga untuk mencari biomassa per hektarnya harus dikalikan 10.
3.4.2 Perhitungan Kerapatan Kayu
Contoh uji penetapan kerapatan kayu berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Penetapan kerapatan kayu dilakukan dengan cara, contoh uji ditimbang dalam
keadaan basah untuk mendapatkan berat awal dan diukur volumenya. Contoh uji dikeringkan dalam tanur selama 24 jam dengan suhu 103±2 °C, kemudian
ditimbang untuk mengetahui berat kering. Berat kering g
WD = ................................Hairiah Rahayu 2007
Volume cm
3
Keterangan: WD= Kerapatan kayu gcm
3
3.4.3 Perhitungan Biomassa Mebel
Pendugaan biomassa mebel menggunakan metode pendekatan volume seperti yang diusulkan Brown namun dengan beberapa modifikasi seperti yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pendugaan dan pengukuran biomassa.
Perhitungan volume mebel rata-rata melalui tahapan berikut: 1. Mengukur diameter dan panjang log untuk mencari volume per kayu log
dengan bantuan Tabel Isi Kayu Bundar Jati, dilanjutkan menghitung volume pada papan, mebel dan komponen.
2. Volume pada papan, mebel dan komponen tambahan dihitung dengan cara mengalikan dimensi panjang, lebar, dan tinggi setiap bentuk kayu.
Volume bentuk kayu = Panjang x Lebar x Tinggi
3. Untuk mencari biomassa log, papan, mebel, dan komponen tambahan dicari dari volume masing-masing bentuk kayu dan kerapatan kayu
contoh. B = Volume kayu x kerapatan kayu
B adalah biomassa per m
3
, kerapatan kayu yang digunakan 0,59 grcm
3
berdasarkan uji laboratorium
3.4.4 Perhitungan Karbon
Karbon diduga melalui biomassa yaitu dengan mengkonversi setengah dari jumlah biomassa, karena hampir 50 dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun
atas unsur karbon Brown 1997 yaitu dengan menggunakan rumus: C = B x 0,5
Keterangan: C = Karbon ton
B = Biomassa ton 0,5 = faktor konversi untuk pendugaan karbon.
3.4.5 Metode Analisis
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem digunakan sebagai metode untuk
mengintegrasikan ragam pengetahuan yang didapat dari beragam metode untuk menyelesaikan masalah yang kompleks Purnomo 2005. Pendekatan sistem
menekankan pada sebuah analisis dan desain secara keseluruhan, dari sebuah komponen atau bagian-bagian. Pendekatan sistem melihat suatu permasalahan
dari luar dan memperhitungkan dari setiap segi dan variabel, dan hubungan sosial dengan aspek-aspek teknologi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemodelan sistem yang merupakan bagian dari pendekatan sistem. Pendekatan ini dilakukan
untuk menghadapi permasalahan yang kompleks dan tidak mungkin diselesaikan dengan pendekatan analitis. Pendekatan analitis adalah suatu pendekatan yang
memanfaatkan persamaan-persamaan
deduktif untuk
menggambarkan keseluruhan sistem dan dinamikanya. Purnomo 2005 menyebutkan bahwa
analisis sistem mendasarkan pada kemampuan untuk memahami fenomena dari jumlah data yang tersedia. Analisis sistem adalah sebuah pemahaman yang
berbasis pada proses, sehingga sangat penting untuk berusaha memahami proses- proses yang terjadi. Analisis sistem juga menguraikan suatu sistem informasi yang
utuh kedalam
bagian-bagian komponennya
dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang terjadi pada dunia nyata yang diharapkan menjadi umpan balik informasi, sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.4.6 Pembuatan Model dan Analisis Data