menekankan pada sebuah analisis dan desain secara keseluruhan, dari sebuah komponen atau bagian-bagian. Pendekatan sistem melihat suatu permasalahan
dari luar dan memperhitungkan dari setiap segi dan variabel, dan hubungan sosial dengan aspek-aspek teknologi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemodelan sistem yang merupakan bagian dari pendekatan sistem. Pendekatan ini dilakukan
untuk menghadapi permasalahan yang kompleks dan tidak mungkin diselesaikan dengan pendekatan analitis. Pendekatan analitis adalah suatu pendekatan yang
memanfaatkan persamaan-persamaan
deduktif untuk
menggambarkan keseluruhan sistem dan dinamikanya. Purnomo 2005 menyebutkan bahwa
analisis sistem mendasarkan pada kemampuan untuk memahami fenomena dari jumlah data yang tersedia. Analisis sistem adalah sebuah pemahaman yang
berbasis pada proses, sehingga sangat penting untuk berusaha memahami proses- proses yang terjadi. Analisis sistem juga menguraikan suatu sistem informasi yang
utuh kedalam
bagian-bagian komponennya
dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang terjadi pada dunia nyata yang diharapkan menjadi umpan balik informasi, sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
3.4.6 Pembuatan Model dan Analisis Data
3.4.6.1 Identifikasi Isu, Tujuan dan Batasan
Identifikasi isu, tujuan dan batasan penting dilakukan untuk mengetahui dimana sebenarnya pemodelan perlu dilakukan. Membuat tujuan secara spesifik
agar semakin memudahkan proses pembuatan model, dalam hal ini peneliti membatasi lingkup penelitian pada produk-produk mebel kayu jati yang diolah di
Kabupaten Jepara. Sedangkan isu yang diangkat adalah mencari model simpanan karbon dari hutan sampai dengan produk kayu jati berupa mebel.
3.4.6.2 Konseptualisasi Model
Pemodelan dinamik merupakan pemodelan yang menggambarkan perubahan yang terjadi pada suatu sistem berdasarkan waktu bersifat dinamis.
Dalam pemodelan ini satuan waktu yang digunakan adalah tahun. Fase ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang model yang
dibuat. Memasukkan data yang telah diolah ke dalam model sebagai input dan membuat simulasi.
3.4.6.3 Spesifikasi Model
Melakukan perumusan yang lebih detail dari setiap hubungan yang ada dalam model konseptual. Jika pada model konseptual, hubungan dua komponen
dapat digambarkan dengan anak panah, maka pada fase ini anak panah tersebut dapat berupa persamaan numerik dengan satuan-satuan yang jelas. Peubah waktu
yang dapat digunakan dalam pemodelan juga harus ditentukan.
3.4.6.4 Evaluasi Model
Fase ini bertujuan untuk melihat apakah relasi yang dibuat telah logis sesuai dengan harapan atau perkiraan. Tahapan dalam fase ini adalah:
a Pengamatan kelogisan model dan membandingkan dengan kenyataan pada dunia nyata
b Mengamati perilaku model dengan harapan atau perkiraan yang digambarkan pada fase konseptualisasi model.
c Membandingkan antara perilaku model dengan data yang didapat dari sistem atau dunia nyata.
Proses pengujian kewajaran dan kelogisan model adalah melakukan pembandingan dunia nyata dengan model yang dibuat
.
3.4.6.5 Penggunaan Model