Karbon C TINJAUAN PUSTAKA

Saat ini, karena makin tingginya apresiasi masyarakat terhadap kayu jati, penggunaan kayu jati lebih terfokus kepada pemanfaatan yang menonjolkan nilai estetika. Menariknya penampilan kayu jati karena warna kayu teras dan kayu gubalnya yang bervariasi, dari cokelat muda, cokelat kelabu, sampai cokelat merah tua atau merah cokelat. Kdang-kadang diselingi warna putih kekuningan dengan lingkaran tumbuh tampak jelas, baik pada bidang transversal maupun radial, sehingga menimbulkan ornament yang indah. Karenanya, penggunaannya lebih banyak diarahkan untuk keperluan pembuatan bahan mebel atau furniture dan bahan baku pembuatan kerajinan handicraft. Sebagian lagi digunakan untuk keperluan bahan bangunan dan industri Tini Amri 2002.

2.2 Karbon C

Dinamika karbon di alam dapat dijelaskan secara sederhana dengan siklus karbon. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia yang mencakup pertukaranperpindahan karbon diantara biosfer, pedosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Siklus karbon sesungguhnya merupakan suatu proses yang rumit dan setiap proses saling mempengaruhi proses lainnya Sutaryo 2009. Hutan, tanah, laut dan atmosfer semuanya menyimpan karbon yang berpindah secara dinamis diantara tempat-tempat penyimpanan tersebut sepanjang waktu. Tempat penyimpanan ini disebut dengan kantong karbon aktif active carbon pool . Penggundulan hutan akan mengubah kesetimbangan karbon dengan meningkatkan jumlah karbon yang berada di atmosfer dan mengurangi karbon yang tersimpan di hutan, tetapi hal ini tidak menambah jumlah keseluruhan karbon yang berinteraksi dengan atmosfer Sutaryo 2009. Menurut Whitmore 1985 umumnya karbon menyusun 45–50 berat kering dari pertumbuhan. Sejak reaksi lain karbondioksida meningkat secara global di atmosfer, diketahui sebagai masalah lingkungan, berbagai ekolog tertarik untuk menghitung jumlah karbon yang tersimpan di hutan. Hutan tropika mengandung biomassa dalam jumlah besar dan oleh karena itu hutan tropika dapat menyediakan simpanan penting karbon. Kegiatan deforestasi menghasilkan emisi tahunan yang tinggi dan memberikan kontribusi yang besar terhadap efek rumah kaca. Emisi gas terbesar yang dihasilkan kegiatan deforestasi adalah CO 2 . Karbon tersimpan dalam bahan yang sudah mati seperti serasah, batang pohon yang jatuh ke permukaan tanah, dan sebagai material sukar lapuk di dalam tanah Whitmore 1985. Tumbuhan akan mengurangi karbon di atmosfer CO 2 melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam jaringan tumbuhan. Sampai waktunya karbon tersebut tersikluskan kembali ke atmosfer, karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantong karbon. Karbon juga masih tersimpan pada bahan organik mati dan produk-produk berbasis biomassa seperti produk kayu baik ketika masih dipergunakan maupun sudah berada di tempat penimbunan. Karbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam periode yang lama atau hanya sebentar. Peningkatan jumlah karbon yang tersimpan dalam karbon pool ini mewakili jumlah karbon yang terserap dari atmosfer Sutaryo 2009. Pada ekosistem daratan, karbon tersimpan dalam 3 komponen pokok, yaitu Hairiah Rahayu 2007: a. Biomassa: masa dari bagian vegetasi yang masih hidup yaitu tajuk pohon,