Program SPSS 16 dengan uji linearitas regresi digunakan untuk mengetahui kelinearan data Sukestiyarno 2010. Hasil uji linearitas dapat
diperoleh data apakah persamaan regresinya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Jika persamaan yang dihasilkan tidak berbentuk linear maka analisis regresi tidak
bisa dilanjutkan Sugiyono 2007. Selanjutnya memprediksi keberartian persamaan regresi dengan melihat nilai Sig., jika nilai Sig. 0.05 maka
persamaan regresi yang terbentuk berarti. Jika nilai Sig. 0.05 maka persamaan regresi yang terbentuk tidak berarti.
5. Memprediksi tingkat dan arah hubungan antara dua variabel
Penelitian korelasi dengan analisis SPSS 16 menggunakan data yang diperoleh dari hasil skala motivasi belajar siswa dan hasil belajar dari guru tanpa
melakukan adanya intervensiperlakuan terhadap objek penelitian. Korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan kegiatan bimbingan
belajar swasta X
1
dengan hasil belajar biologi Y. Analisis korelasi parsial juga dilakukan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan motivasi belajar X
2
dengan hasil belajar biologi Y. Hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta X
1
dan motivasi belajar X
2
dengan hasil belajar biologi Y dapat diketahui dengan menggunakan korelasi ganda. Korelasi ganda dalam SPSS 16 dapat diketahui dari menu regresi
untuk mencari r dan R square Sukestiyarno 2010. Jika nilai Sig. 0.05 maka diketahui bahwa koefisien korelasi yang diuji adalah signifikanberarti. Nilai
Sig. 0.05 maka diketahui bahwa koefisien korelasi yang diuji adalah tidak signifikantidak berarti Ghozali 2006.
Penafsiran tingkat hubungan terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
disajikan pada Tabel 10 Sugiyono 2007.
Tabel 10. Interpretasi Tingkat Koefisien Korelasi Besarnya nilai r
Interpretasi 0.80
– 1.00 Tinggi
0.60 – 1.79
Cukup 0.40
– 1.59 Agak rendah
0.20 – 1.39
Rendah 0.00
– 1.19 Sangat rendah tidak berkorelasi
Arah hubungan dapat dilihat dari tanda koefisien korelasi yang muncul. Apabila tanda - berarti semakin tinggi variabel X maka variabel Y akan semakin
rendah, sebaliknya jika tanda + berarti semakin tinggi variabel X maka variabel Y juga akan semakin tinggi.
6. Memprediksi pengaruh antara dua variabel
Koefisien determinasi R
2
merupakan nilai yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Bila koefisien determinasi R
2
= 0, berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh sama sekali 0 terhadap variabel dependen. Sebaliknya,
bila koefisien determinasi R
2
= 1, berarti variabel dependen 100 dipengaruhi oleh variabel independen. Secara aljabar dinyata
kan = 0≤ R
2
≤1. Nilai R
2
yang menjauhi satu berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai R
2
yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen Ghozali 2006. Uji Anova perlu dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi
yang terbentuk dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai Sig. 0.05 maka nilai R
2
dapat digunakan untuk memprediksi besar pengaruh variabel independen terhadap variebel dependen. Apabila nilai Sig. 0.05 maka nilai R
2
tidak dapat digunakan untuk memprediksi besar pengaruh variabel independen terhadap variebel
dependen.
20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Bimbingan Belajar Swasta
Persentase keikutsertaan bimbingan belajar swasta diperoleh dari hasil skala psikologi motivasi belajar yang diisi oleh siswa kelas XII IPA yang
berjumlah 195 siswa. Gambaran keikutsertaan bimbingan belajar biologi kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Persentase Keikutsertaan Bimbingan Belajar Biologi Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa persentase siswa yang mengikuti bimbingan belajar di sekolah dan lembaga bimbingan swasta lebih
banyak dibandingkan persentase siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah.
Lembaga bimbingan belajar swasta yang diikuti siswa disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Lembaga Bimbingan Belajar Swasta yang Diikuti Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
Siswa yang mengikuti bimbingan belajar di sekolah dan lembaga
bimbingan belajar swasta Siswa yang hanya mengikuti
bimbingan belajar di sekolah 60.5
20 40
60
1 2
3 55
52
11 39.5
Lembaga bimbingan belajar swasta Juml
ah sis
wa ke
las XI
I IP
A Keterangan:
1. Ganesa
Operation 2.
Neutron 3.
Primagama Keterangan :