Pengertian Punk Sejarah Punk

2.1.3 Aspek – Aspek Gaya Hidup

Menurut Reynold dan Darden dalam Engel, dkk 1990:385 membagi aspek- aspek gaya hidup sebagai berikut : 1 Kegiatan activities yaitu tindakan nyata yang dilakukan seseorang. Kegiatan ini meliputi kerja, rutinitas sehari-hari, olahraga, dan lain-lain. 2 Minat interest adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus. Minat meliputi keluarga, pekerjaan, komunitas, pola makan, penampilan, lawan jenis dan sebagainya. 3 Pendapat opinion merupakan jawaban lisan atau tertulis yang individu berikan sebagai respons terhadap situasi stimulus dimana semacam pertanyaan diajukan. Pendapat digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa yang akan datang dan pertimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan alternatif. 4 Demografi meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan tempat tinggal.

2.2 Punk

2.2.1 Pengertian Punk

Menurut O‟connor 2004:185 “Punk is a phenomenan difficult to understand from Europe, over there the anarchist collectives are specifically punk, for them the word punk is a synonym of struggle and commitment. ” Punk adalah fenomena yang sulit untuk dipahami yang berasal dari Eropa, spesifik punk lebih dari sebuah kebersamaan untuk melakukan anarkis, bagi mereka punk adalah perjuangan dan komitmen. Irby dalam Christopher 2011:15 “punk evolved as music that expresses resistance to the dominant culture ” punk berkembang sebagai musik yang mengekspresikan perlawanan terhadap budaya dominan. Punk merupakan ruang di mana ekspresi musik memenuhi politik masyarakat dan norma-norma sosial, mereka menggunakan musik sebagai ekspresi untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang tidak memihak terhadap masyarakat kelas bawah. Widya 2010:12 “Punk adalah perilaku yang lahir dari sifat melawan, tidak puas hati, marah dan benci pada sesuatu yang tidak pada tempatnya sosial, ekonomi, politik, budaya, bahkan agama terutama terhadap tindakan yang menindas. Para punker mewujudkan rasa itu kedalam m usik dan pakaian.“ dengan musik dan busana mereka mengekspresikan perlawan terhadap penindasan, itu diwujudkan dalam lirik- lirik yang terdapat pada lagu-lagu mereka, juga busana mereka kenakan. Berdasarkan rumusan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa punk merupakan perilaku yang lahir untuk melakukan perlawanan atas ketidak puasan hati, marah dan benci pada sesuatu yang tidak pada tempatnya sosial, ekonomi, politik, budaya, bahkan agama terutama terhadap tindakan yang menindas. Dimana punker menggunakan musik serta busana sebagai ekspersi untuk melakukan perlawanan.

2.2.2 Sejarah Punk

Christopher 2011:19 “In the contemporary era, the Highlander Folk School founded by Myles Horton combined ideas of progressive schooling, social justice, and the folk music together to create a breeding ground of politically and socially- conscience music. The center “functioned as a training ground, retreat, and political workshop for the labor and civil rights movements”. The Highlander Folk School cemented the relationship between music and social action. bands in the late 1950s early 1960s that were not overtly political, yet many ofthose bands aesthetically challenged the dominant culture. During the late 60s, bands added overtly political lyrics. This style became the template for punk. All of the ingredients for punk, the dissatisfaction with the status-quo, and the fashion came together in tiny bars in London and New York City in the mid- 1970s, seen as the birth of Punk “ Dalam era kontemporer, Sekolah Rakyat Highlander didirikan oleh Myles horton merupakan gabungan ide dari sekolah progresif, keadilan sosial, dan musik rakyat bersama-sama untuk menciptakan tempat berkembang biak musik politik dan sosial-nurani. Pusatnya difungsikan sebagai tempat pelatihan dan lokakarya politik untuk tenaga kerja dan hak-hak gerakan sipil. Sekolah Rakyat Highlander menghubungankan antara musik dan sosial. Sebagai gerakan rakyat, ada band-band di tahun 1950 awal 1960-an yang tidak terang-terangan dalam politik, namun banyak dari band-band estetis menantang budaya yang dominan. Selama tahun 60-an, punk berpengaruh dalam politik, band-band menambahkan secara terang-terangan politik lirik, gaya ini menjadi contoh untuk punk. Semua bahan-bahan untuk punk, ketidakpuasan dengan status quo, dan fashion datang bersama-sama di bar kecil di London dan New York City pada pertengahan 1970-an. Hal ini sering dilihat sebagai Kelahiran Punk. Punk telah menjadi perhatian dan imajinasi kaum muda kelas pekerja Inggris, punk menarik pemuda bersama-sama dalam ruang kolektif pemberontakan melawan pemerintah, mereka tidak puas dengan masa depan sosio- ekonomi dan politiknya, mereka melakukan protes dengan menggunakan busana punk. Widya 2010:14 menambahkan bahwa “punk ketika muncul di Inggris, negara itu sedang mengalami krisis ekonomi sehingga banyak masalah yang timbul seperti pengangguran yang parah dan peningkatan kekerasan di jalanan. Kondisi ini sangat terasa bagi kalangan kelas pekerja yang terpisah dari kehidupan sosial karena harus pekerja separuh waktu. Oleh karena sebab itu, generasi muda di Inggris khususnya yang berasal dari kalangan kelas pekerja menjadikan punk sebagai sebuah wadah yang mewakili suara mereka. Punk menjadi sebuah terobosan dalam hal kebebasan berbicara bagi kaum muda kelas bawah yang jarang memiliki suara, baik secara budaya maupun politik.

2.2.3 Punk Di Indonesia