kaum kecil. Namun mereka kemudian menuangkan kekecewaannya terhadap keadaan sosial, khususnya permasalahan ekonomi pada bentuk yang lebih luas.
Indonesia sebagai negara berkembang, banyak sekali permasalah sosial yang ada didalamnya, dengan kondisi seperti ini banyak dari kalangan anak muda
Indonesia yang menggunakan atau meniru budaya punk tersebut dan diterapkan di dalam hidupnya. Mereka menggunakan unsur musik, gaya berbusana, dan pemikiran
atau cara pandang terhadap berbagai permasalahan hidup. yang mana mereka berpihak atau peduli terhadap masyarakat kecil dan melawan pemerintahan yang di
anggap sewenang-wenang.
2.3 Gaya Hidup Punk
Pada perkembangannya punk lebih dikenal dari sisi fashion dan musik, mereka menggunakan dandanan yang lusuh, kacau, dan jauh dari kesan mapan
sebagai perwujudan dari bentuk protes mereka akan situasi dan kondisi yang terjadi. Dan juga dengan musik mereka dengan lagu-lagu bertemakan sosial dan politik yang
mewakili suara masyarakat kecil, mereka memiliki cara berfikir yang kritis, anti kemapanan yang di tuangkan dalam lirik lagu.
Widya 2010:65 fashion punk asli tahun 1970-an dimaksudkan muncul sebagai sesuatu yang konfrontatif, mengejutkan, dan melawan. Gaya berpakaian punk
sangat berbeda dari apa yang kemudian dianggap sebagai dasar pandangan punk, banyak item yang umumnya dikenakan oleh punk menjadi kurang umum di kurun
waktu berikutnya dan unsur-unsur yang baru tanpa henti ditambahkan ke dalam citra punk.
Dibalik busana yang mereka kenakan terdapat estetika yang tertanam seperti sepatu boot yang mereka gunakan sebagai bentuk penolakan terhadap aparat yang
menindas rakyat kecil, celana robak robek sebagai bentuk anti budaya mapan, rantai- rantai yang mereka gunakan sebagai bentuk protes terhadap polisi, rambut mohawk
sebagai bentuk protes terhadap penyeragaman selera dan masih banyak estetika mode yang mereka gunakan, bukan semata hanya karena style tapi mempunyai makna
estetika di balik itu semua. Hebdige 1999:242 mengatakan bahwa “tidak semua punk memiliki kadar
kesadaran yang sama tentang keterbelahan pengalaman dan pemaknaan yang menjadi dasar dari seluruh gaya mereka punk, gaya ini memang dipahami di tingkat yang tak
akan mungkin dimasuki oleh mereka yang menjadi punk setelah subkultur ini naik ke permukaan dan memperoleh publikasi. Jelaskan tentang punk sekaang yang ga tahu
dasar punk, beda dengan punklung yang tahu meski pakaian biasa. Di Indonesia, persepsi tentang menjadi punk itu sendiri juga banyak di salah
pahami oleh sebagian generasi muda yang mengaku sebagai punker. Sebagian remaja mengartikan punk sebagai hidup bebas tanpa aturan dan tidak memahami estetika
yang terkandung di dalamnya. Pemahaman yang salah dan setengah-setengah itu mengakibatkan banyak dari mereka melakukan tindakan yang meresahkan
masyarakat. seperti mabuk-mabukan di tempat umum secara bergerombol atau meminta uang secara paksa. Masyarakat umum melihat anak-anak punk hanya
sebagai sampah masyarakat, generasi yang termarjinalkan. Berdasarkan uraian di atas, gaya hidup punk merupakan suatu pola hidup
punker mengekspresikan atau menampilkan diri dalam hidupnya, terutama berkaitan
dengan bagaimana menggunakan waktunya aktivitas, lingkungan mana yang mereka anggap penting minat, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri dan dunia
sekitar pendapat, yang mana biasanya mereka menggunakan media musik dan busana untuk melakukan perlawanan.
2.4 Kajian Pustaka