4.4 Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di
Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal Berdasarkan Klasifikasi Trauma
Berdasarkan klasifikasi  trauma menurut WHO, anak usia 1-4 tahun di Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal cenderung mengalami fraktur enamel
yaitu sebanyak 49 kasus 43,4, diikuti fraktur enamel-dentin sekitar 23,9. Pada kasus luksasi didapatkan sekitar 15,9, dimana luksasi ekstrusi 2 kasus 1,8,
lateral luksasi 12 kasus 10,6, dan luksasi instrusi 4 kasus 3,5 Tabel 11.
Tabel 11.  Distribusi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun di Kecamatan Medan Barat dan Sunggal berdasarkan klasifikasi trauma
Klasifikasi fraktur Frekuensi kasus n
Persentase kasus
Retak mahkota 2
1,8 Fraktur enamel
49 43,4
Fraktur enamel-dentin 27
23,9 Fraktur mahkota kompleks
13 11,5
Subluksasi 4
3,5 Luksasi ekstrusi
2 1,8
Lateral luksasi 12
10,6 Luksasi intrusi
4 3,5
Avulsi
Total 113
100
4.5  Trauma Gigi Sulung Anterior pada Anak Usia 1-4 Tahun di
Kecamatan Medan Barat dan Sunggal Berdasarkan Elemen Gigi
Berdasarkan elemen gigi yang terkena trauma, paling banyak ditemukan trauma  pada gigi  insisivus sentralis  sulung  atas yaitu sebanyak  80  gigi 70,8,
kemudian diikuti gigi insisivus lateralis  sulung  atas 25 gigi 22,1, insisivus sentralis sulung bawah 4 gigi 3,5, insisivus lateralis sulung bawah 2 gigi 1,8,
kaninus  sulung  atas 2 gigi 1,8, sedangkan insiden trauma pada kaninus  sulung bawah tidak ada 0 Tabel 12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12.  Distribusi  trauma gigi sulung anterior anak usia 1-4 tahun berdasarkan elemen gigi di Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal
Elemen gigi Frekuensi kasus
n Persentase kasus
Insisivus 1 atas 80
70,8 Insisivus 1 bawah
4 3,5
Insisivus 2 atas 25
22,1 Insisivus 2 bawah
2 1,8
Kaninus atas 2
1,8 Kaninus bawah
Total 113
100
4.6.  Tindakan Orangtua terhadap Trauma Gigi Sulung Anterior pada
Anak Usia 1-4 Tahun di Kecamatan Medan Barat dan Sunggal
Tindakan orang tua berdasarkan klasifikasi trauma  pada anak berusia 1-4 tahun di Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal terdapat perbedaan. Sebanyak
71 gigi 62,8 tidak mendapatkan tindakan dan hanya dibiarkan saja oleh orang tuanya, 17 gigi 15 dibawa ke puskesmas, dan 6 gigi 5,3 diobservasi oleh
dokter gigi.  Anak yang mengalami fraktur enamel sebanyak 49 kasus, namun 41 kasus diantaranya hanya dibiarkan saja dan 4  kasus dibawa ke puskesmas. Fraktur
mahkota kompleks, dari 13 kasus 6 diantaranya hanya dibiarkan dan 3 kasus diobservasi oleh dokter gigi Tabel 13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13.   Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi sulung anterior anak usia 1-4 tahun berdasarkan klasifikasi trauma di Kecamatan Medan Barat
dan Medan Sunggal
Klasifikasi
Tindakan orang tua n
Dibiar- kan
saja Dibawa
ke dr dr. spesialis
Dibawa ke Puskesmas
Observasi oleh dokter
gigi Diobati
sendiri Dibawa
ke bidan
Total
Retak mahkota
1 1
2
Fraktur enamel
41 2
4 2
49
Fraktur enamel-
dentin
18 2
2 1
3 1
27
Fraktur mahkota
kompleks
6 2
2 3
13
Subluksasi
2 2
4
Luksasi ekstrusi
2
2
Lateral luksasi
3 4
2 3
12
Luksasi intrusi
2 2
4
Avulsi Total n
71 62,8
8 7,1
17 15
6 5,3
10 8,9
1 0,9
113 100
Hasil penelitian terhadap tindakan orang tua pada anak yang mengalami
trauma gigi sulung anterior berdasarkan usia kejadian trauma didapati dari 4 orang anak usia 1 tahun,  sebesar 75 anak tidak mendapatkan tindakan dari orang tua.
Disamping itu, dari 36 orang anak usia 2 tahun yang mengalami trauma gigi sulung anterior, sebanyak 20 orang 55,6 hanya dibiarkan saja; dari 22 orang anak berusia
3 tahun yang mengalami trauma gigi sulung, sebanyak 17 orang  77,2  hanya dibiarkan saja oleh orang tuanya; dari 7 orang anak berusia 4 tahun yang mengalami
trauma, sebanyak 6 orang 85,7 dibiarkan saja Tabel 14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14.   Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi sulung anterior berdasarkan usia kejadian trauma  Kecamatan Medan Barat dan Sunggal
Hasil penelitian terhadap tindakan orang tua pada anak yang mengalami trauma gigi sulung anterior berdasarkan jenis kelamin didapati dari 38  orang anak
laki-laki yang mengalami trauma gigi sulung anterior, sebanyak 29  orang anak 76,3  hanya dibiarkan saja.  Pada  31  orang anak perempuan, yang mengalami
trauma gigi sulung, sebanyak 17  orang  54,8  anak hanya dibiarkan   saja  Tabel 15.
Tindakan orang tua
Frekuensi usia kejadian trauma n 1 tahun
2 tahun 3 tahun
4 tahun
Dibiarkan saja 3
75 20
55,6 17
77,2 6
85,7 Dibawa ke dokter
umum atau dokter spesialis anak
1 25
2 5,6
1 4,6
Dibawa ke Puskesmas
6 16,7
2 9
Observasi oleh dokter gigi
3 8,3
1 4,6
Diobati sendiri Dibawa ke bidan
4 11
1 2,8
1 4,6
1 14,3
Total 4 100
36 100 22 100
7 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15.   Distribusi tindakan orangtua terhadap trauma gigi sulung anterior anak usia 1-4 tahun berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Medan Barat dan
Medan Sunggal
Tindakan orang tua Jumlah anak n
Laki-laki Perempuan
Dibiarkan saja 29 76,3
17 54,8 Dibawa ke dokter umum atau dokter
spesialis anak 1 2,6
3 9,7 Dibawa ke Puskesmas
4 10,5 4 12,9
Observasi oleh dokter gigi 2 5,3
2 6,5 Diobati sendiri
Dibawa ke bidan 2 5,3
0 0 4 12,9
1 3,2
Total 38 100
31 100
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN