Penanganan darurat Perawatan trauma

yang dianjurkan. Formulir ini nantinya akan berfungsi sebagai bantuan untuk dokter gigi dalam melakukan perawatan selanjutnya. 6

2.4 Penanganan Darurat, Perawatan, dan Pencegahan Trauma

Trauma gigi pada anak haruslah diperlakukan sebagai keadaan darurat, sehingga harus dilihat sesegera mungkin pada hari yang sama, karena hasil perawatan darurat yang optimal akan mempengaruhi perawatan selanjutnya. Pembahasan perawatan trauma gigi anak selanjutnya dengan orang tua ataupun guru dapat dilakukan melalui telepon untuk menggantikan pemeriksaan langsung pada anak. Setelah anak mengalami trauma pada gigi sulungnya, dokter gigi tidaklah lagi hanya sebatas pada perawatan trauma gigi sulung saja, namun pencegahan dampak trauma selanjutnya terhadap gigi permanen anak menjadi hal yang harus diperdulikan 4,12

2.4.1 Penanganan darurat

Trauma gigi dapat menjadi luka yang tidak begitu serius jika masyarakat menyadari langkah-langkah pertolongan pertama dan kebutuhan untuk mencari perawatan segera. Dalam penanganan darurat juga harus dipertimbangkan pula bagaimana riwayat kesehatan anak, pola tingkah laku anak dan bentuk trauma yang terjadi pada anak. Hal ini diperlukan, untuk menentukan perawatan yang tepat dan dapat menjaga keselamatan gigi permanen muda anak. 4,12 Trauma pada gigi anak sering disertai dengan luka terbuka dari jaringan mulut, abrasi jaringan wajah atau bahkan luka tusukan. Oleh karena itu, dokter gigi haruslah memikirkan kemungkinan perkembangan tetanus setelah trauma dan harus melakukan tindakan pertolongan pertama yang memadai. Setelah pemeriksaan yang memadai, dokter gigi juga harus menentukan status imunisasi anak, melakukan debridement luka, penjahitan, dan atau kontrol perdarahan dari luka jaringan lunak dilakukan sesegera mungkin. 8 Tidak hanya pada jaringan lunak saja, trauma pada gigi yang menyebabkan hilangnya sebagian kecil struktur gigi haruslah diperlakukan dengan hati-hati. Universitas Sumatera Utara Penanganan darurat trauma yang hanya mengenai enamel saja atau hanya menyebabkan retaknya enamel, dapat hanya dengan menghaluskan struktur gigi yang kasar saja. Namun, pemeriksaan menyeluruh tetap saja diperlukan, pasien harus kembali diperiksa pada 2 minggu dan 1 bulan setelah trauma. Trauma gigi yang meluas ke dentin memerlukan restorasi sementara langsung atau pelindung selain prosedur diagnostik yang lengkap. Sedangkan trauma pada pasien anak yang mengakibatkan terpaparnya pulpa kerapkali menjadi tantangan dokter gigi dalam mendiagnosis maupun dalam perawatannya. Namun, dalam perawatan pada trauma gigi yang pulpanya terpapar adalah bagaimana mempertahankan vitalitas pulpa. 8

2.4.2 Perawatan trauma

Perawatan trauma gigi telah diketahui akan tetapi perawatan trauma gigi tersebut cenderung diabaikan. 14 Penelitian Ana mendapatkan dari 164 sampel anak- anak usia 1-5 tahun, sebagian besar anak yang mengalami trauma gigi 79,9 tidak mendapatkan tindakan apapun dari orang tuanya, sedangkan perawatan segera setelah trauma terjadi memiliki persentase yang sangat kecil sekitar 15,2 Tabel 3. 21 Tabel 3. Tindakan orang tua pada anak yang mengalami trauma gigi 21 Tindakan orang tua Frekuensi n Relatif Frekuensi Mencari perawatan segera 25 15,2 Mencari perawatan kemudian 8 4,9 Tidak melakukan perawatan 131 79,9 Total 164 100 Pada trauma yang cukup parah, dimana melibatkan bibir dan jaringan intra oral yang mengalami perdarahan, orang tua akan mencari seorang dokter untuk melakukan perawatan darurat sesegera mungkin. Setelah luka jaringan lunak dijahit, anak barulah dirujuk ke dokter gigi anak atau dokter gigi umum untuk mengevaluasi trauma giginya. 4,12 Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Pencegahan Trauma