digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 358 orang. Besar sampel akan didistribusikan merata pada masing-masing kecamatan.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian : 1.
Elemen gigi 2.
Usia responden 3.
Usia kejadian trauma 4.
Jenis kelamin 5.
Etiologi 6.
Lokasi kejadian trauma 7.
Klasifikasi trauma gigi sulung anterior menurut WHO yang dilihat secara klinis. Fraktur enamel, fraktur mahkota, avulsi, displacement merupakan jenis
fraktur yang dapat terlihat secara klinis dan ditegakkan hanya dengan riwayat serta pemeriksaan klinis.
11
8. Tindakan orang tua
Tabel 4. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Cara ukur
Alat ukur Hasil ukur
Gigi sulung
anterior Gigi insisif satu dan dua
serta kaninus sulung atas dan bawah
Berdasarkan observasi
Kuesioner Nominal
Usia responden
Usia responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi dihitung berdasarkan tanggal,
bulan, dan tahun kelahiran sampai penelitian
dilakukan yaitu 2-4 tahun 5 tahun kurang 1 hari
Usia kejadian
trauma Usia saat anak mengalami
trauma gigi yang didapatkan dari
wawancara orang tua, Wawancara
Kuesioner Ordinal
Universitas Sumatera Utara
sehingga kemungkinan dijumpai usia kejadian
dibawah usia responden usia 1 tahun
Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden, yaitu laki-laki atau
perempuan Observasi
Kuesioner Nominal
Etiologi Penyebab dari trauma gigi
sulung anterior yang dialami anak, yaitu
karena terjatuh, bermain, bersepeda, kecelakaan,
kekerasan fisik, dan lain- lain sebutkan
Wawancara Kuesioner
Nominal
Lokasi kejadian
Tempat anak mengalami trauma gigi sulung
anterior yaitu : di rumah, di sekolah, di ruang
bermain, di jalan, dan di tempat lainnya sebutkan
Wawancara Kuesioner
Nominal
Klasifikasi trauma
pada gigi sulung
anterior menurut
WHO yang dilihat
secara klinis
a Retak mahkota adalah fraktur yang tidak
sempurna pada enamel tanpa kehilangan struktur
gigi dalam arah horizontal atau vertikal.
b. Fraktur enamel adalah fraktur pada
mahkota gigi yang hanya mengenai lapisan enamel
saja. c. Fraktur enamel-
dentin
yaitu fraktur pada mahkota gigi yang hanya
mengenai enamel gigi dan dentin saja tanpa
melibatkan pulpa. d. Fraktur mahkota
yang kompleks
adalah fraktur yang mengenai
enamel, dentin, dan pulpa.
Berdasarkan wawancara
dan pemeriksaan
klinis Sonde,
pinset kaca mulut,
senter dan kuesioner
Nominal
Universitas Sumatera Utara
e. Subluksasi adalah kegoyangan gigi tanpa