dari siswa. Sedangkan dalam peningkatan hasil belajar antara kelas yang menggunakan LKS berbasis kooperatif dengan LKS konvensional
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kelas yang menggunakan LKS berbasis konvensional dalam pembelajaran geografi mendapat nilai yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan LKS konvensional dengan rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 78,67 dan
kelas kontrol sebesar 74,43. Pada penelitian ini tim validator dari pihak dosen dan guru tim ahli tidak diikutsertakan.
K. Kerangka Berfikir
Keberhasilan kegiatan pembelajaran akan dapat menghasilkan output yang berkualitas. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian suatu
kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran antara lain adalah peran guru sebagai pendidik, kondisi
siswa, sumber belajar yang tersedia, bahan ajar yang digunakan, sarana prasarana, lingkungan belajar serta sistem yang memadai. Disamping itu
dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran dengan jelas dan terarah merupakan faktor pendukung keberhasilan pembelajaran bagi siswa.
Sebelum dilangsungkannya proses belajar mengajar, guru perlu mengidentifikasi beberapa aspek antara lain Standart Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan indikator yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Identifikasi ini dilakukan untuk memudahkan guru dalam proses
pembelajaran karena setiap Standart Kompetensi maupun Kompetensi Dasar memerlukan strategi pembelajaran atau metode, bahan ajar, dan sistem
evaluasi yang berbeda-beda.
Selama proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai adalah siswa memiliki aktivitas belajar dan keterampilan proses yang tinggi. Penggunaan
asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki banyak manfaat yakni siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Disini pembelajaran
dilaksanakan dengan dititikberatkan pada keaktifan siswa, dan guru bertindak sebagai motivator dan informator yang memberikan kemudahan bagi siswa
untuk belajar Hamalik, 2008:92. Setiap kegiatan pembelajaran sering kali menggunakan bahan ajar yang
membantu siswa dalam mempelajari dan mendalami suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara runtut dan terpadu. Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran
adalah Lembar Kerja Siswa LKS berbasis kooperatif. Lembar Kerja Siswa LKS merupakan suatu bahan ajar yang dimiliki oleh siswa yang didalamnya
berisi lembaran-lembaran yang berkaitan dengan materi, instruksi langkah- langkah mengerjakan tugas, latihan soal dan soal evaluasi. LKS berbasis
kooperatif ini dikemas sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri dan berkelompok. Apabila
penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS berbasis kooperatif ini diikuti dengan pendekatan pembelajaran yang tepat, dimana keaktifan dan kerja sama antar
kelompok menjadi fokus utama dalam kegiatan pembelajaran karena siswa dapat belajar bekerja sama menyelesaikan suatu permasalahan dan belajar
aktif dan mandiri dalam menemukan konsep pembelajaran, sehingga suatu kompetensi tidak lagi menjadi hal yang sulit untuk dicapai.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS yang dipadukan dengan pendekatan kooperatif. Pendekatan pembelajaran ini memberikan peluang
besar kepada peserta didik untuk belajar bekerja sama dalam suatu kelompok kecil sehingga dapat menumbuhkan jiwa sosial yang terdapat pada masing-
masing siswa, selain itu siswa diarahkan untuk belajar lebih inovatif sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Pembelajaran kooperatif sebagai model pendekatan pembelajaran modern memiliki anggapan bahwa siswa dituntut untuk bekerja sama di
antara sesama anggota kelompok untuk mengembangkan pemahaman tentang suatu materi pembelajaran sehingga akan meningkatkan motivasi,
produktivitas, dan perolehan belajar. Pengembangan bahan ajar berupa LKS berbasis kooperatif diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan menarik perhatian siswa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih
jelasnya kerangka berfikir dalam penelitian ini seperti pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Kerangka Berfikir
Lembar Kerja Siswa LKS Berbasis Kooperatif: 1.
Membekali siswa dengan seperangkat penggetahuan, sikap, moral, nilai dan keterampilan untuk memahami lingkungan sosial masyarakat dapat
dicapai. 2.
Siswa sebagai subyek dan pusat pembelajaran sehingga mampu belajar mandiri dan bertanggung jawab.
3. Menghargai berbagai pandangan yang berbeda diantara peserta didik.
4. Proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
Peningkatan Hasil Belajar Siswa kognitif dan afektif Kompetensi Dasar:
1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer
serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
Indikator: 1.
Mendiskripsikan pengertian tektonisme dan gempa bumi. 2.
Menganalisis gerak epirogenetik dan orogenetik yang terjadi di muka bumi dan gejala alam yang diakibatkan oleh tektonisme.
3. Menganalisis penyebab gempa bumi dan akibat yang ditimbulkannya.
4. Menghitung jarak gempa menggunakan rumus laksa.
Bahan Ajar Materi
Tektonisme dan Gempa Bumi Standar Kompetensi:
Menganalisis unsur-unsur geosfer
Lembar Kerja Siswa LKS Konvensional 1.
Mengarahkan siswa ke dalam kegiatan untuk memahami dan menghafal konsep yang dipelajarinnya.
2. Siswa sebagai objek pembelajaran dan guru sebagai pusat dalam kegiatan
pembelajaran, dan menjadikan siswa pasif. 3.
Materi yang diberikan diuraikan secara diskriptif tanpa analisis konsep.
Guru Tujuan
Pembelajaran Hasil belajar
siswa kurang Merancang
LKS dengan Inovasi baru
L. Hipotesis