4.5 Pembahasan
Komunikasi merupakan kegiatan penting dalam kehidupan manusia, hampir semua kegiatan manusia dihabiskan untuk melakukan komunikasi.
Komunikasi difungsikan sebagai sarana untuk mendapatkan, menyebarkan dan melakukan pertukaran pesan-pesan sehingga komunikasi mampu memberikan
nilai pada individu atau kelompok. Komunikasi juga bisa diartikan sebagai bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi, sengaja maupun tidak sengaja.
Tidak terbatas pada konteks komunikasi verbal, tapi juga dalam konteks ekspresi muka, seni dan teknologi.
Individu berkomunikasi dalam mencari informasi, menghibur diri dan lainnya yaitu dengan membaca berbagai sumber bacaan, media cetak seperti surat
kabar, majalah, tabloid atau mencari wawasan melalui media elektronik seperti radio, televisi, video dan internet. Pada saat ini media baru internet sangat
berkembang pesat termasuk penggunaan media jejaring sosial yang hadir semakin beragam jenis untuk memenuhi kepuasan masing-masing penggunanya dan
memiliki kelebihan yang berbeda-beda pula. Pada penelitian ini peneliti memakai Teori Uses and Gratification. Teori
UG adalah pendekatan yang pertama kali dinyatakan oleh Elihu Katz 1959 sebagai reaksi terhadap Bernald Berelson yang menyatakan bahwa penelitian
komunikasi mengenai efek media massa sudah mati. Penelitian yang mulai hidup adalah penelitian tentang usaha untuk menjawab pertanyaan: “what do people do
with media” karena penggunaan media adalah satu cara untuk memperoleh
pemenuhan kebutuhan, maka efek media sekarang didefenisikan sebagai situasi ketika pemenuhan kebutuhan terjadi teori UG lebih memberikan perhatian pada
“apa yang dilakukan khalayak terhadap media” sebagai bentuk perilaku individu sebagai khalayak yang aktif.
Berikut ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian lapangan yang telah dianalisis sebelumnya dan dikaitkan dengan asumsi utama dari teori
Uses and Gratification seperti yang diungkapkan di atas. Dalam penelitian ini
berpedoman terhadap teori Uses and Gratification dimana pengguna dianggap aktif dalam memilih media yang dikehendakinya. Dimana teori tersebut
menekankan bahwa yang menjadi permasalahan utama adalah bukan apa yang 121
Universitas Sumatera Utara
dilakukan media terhadap khalayak namun apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang didapatkan ternyata terdapat
hubungan antara penggunaan Instagram dengan pemenuhan kebutuhan para pengguna Instagram yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan 2012
FISIP USU. Hasil tersebut menjelaskan hubungan tersebut memiliki nilai yang cukup berarti. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan Instagram memiliki nilai
yang cukup berarti terhadap pemenuhan kebutuhan pengguna Instagram. Berdasarkan teori Uses and Gratification terdapat Gratification Sought
dan Gratification Obtained yaitu mengukur kepuasan yang dicari yaitu motif penggunaan media dan kepuasan yang diperoleh setelah penggunaan media. Hal
ini menjelaskan bahwa pengguna Instagram yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU memilih isi media jejaring sosial tersebut
sesuai dengan motif kebutuhan masing-masing individu yang didasarkan pada motif penggunaan media komunikasi menurut McQuail yaitu: Informasi, Identitas
Pribadi, Hubungan Personal, dan Pengalihan. Berkaitan dengan jenis media dan isi yang dipilih, konsep khalayak aktif
memiliki kaitan dengan motif dan juga berarti khalayak mempunyai kecenderungan untuk mengolah makna atas informasi yang diperoleh. Dalam hal
ini khalayak dapat memilih motif mana yang paling diinginkannya dalam penggunaan media jejaring sosial Instagram yang tentunya dapat semaksimal
mungkin memenuhi kebutuhan khalayak demi terciptanya kepuasan. Seperti yang dijelaskan oleh Rubin bahwa alasan atau motivasi orang menggunakan media
dapat dikelompokkan ke dalam sejumlah ketegori yaitu: untuk menghabiskan waktu, sebagai teman, memenuhi ketertarikan, pelarian kesenangan relaksasi,
memperoleh informasi dan untuk mempelajari konten media tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa motif yang paling besar dalam penggunaan
Instagram adalah motif diversi kesenangan yaitu sebanyak 87 responden
89.7 dari 97 responden penelitian dimana mereka menjawab sering dan sangat sering menggunakan media jejaring sosial Instagram untuk mengisi waktu luang
menghabiskan waktu dengan menjelajahi timeline di Instagram karena pada timeline
tersebut terdapat semua jenis gambar ataupun video yang diunggah oleh
Universitas Sumatera Utara
teman Instagram sehingga mereka dapat menyerap dan memaknai isi dari foto ataupun video yang ditampilkan pada timeline.
Berdasarkan kepuasan yang diperoleh yaitu Gratification Obtained hasil penelitian menyatakan kepuasan yang diperoleh oleh pengguna jejaring sosial
Instagram juga terdapat pada motif diversi hiburan. yaitu dari 97 responden
dalam penelitian sebanyak 91 responden 93.8 menyatakan bahwa pengguna Instagram
yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU merasa puas mendapatkan sebuah hiburan sebagai pelepasan ketegangan
mereka sehari-hari yaitu Instagram mampu memberikan mereka hiburan dengan melihat foto-foto lucu dan menarik yang diunggah oleh teman-teman pengguna
IG. Hal ini sangat berkaitan dengan motif penggunaan Instagram yaitu motif diversi
hiburan dengan melihat timeline ketika mengisi waktu luang. Pada timeline
tersebutlah para pengguna dapat melihat berbagai macam foto dan video baik yang lucu, menarik, sedih dan sebagainya. Namun kepuasan yang diperoleh
mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2011 dan 2012 adalah mereka terhibur dan merasa kebutuhan mereka akan hiburan terpenuhi dengan melihat foto yang lucu
dan menarik di instagram. Berdasarkan pembahasan di atas hal ini memperkuat teori Uses and
Gratification yang menekankan bahwa khalayak itu aktif dalam memilih media
mana yang harus dipilih untuk memenuhi kebutuhannya. Responden dalam penelitian ini memilih media Instagram dengan sengaja yaitu untuk mencapai
tujuan tertentu yaitu kepuasan akan hiburan untuk mengisi waktu luang ketika sedang bersantai. Namun dalam teori Uses and Gratification efek dalam
penggunaan media tidak hanya kepuasan setelah menggunakan media saja namun terdapat juga dependensi media yaitu ketergantungan akan penggunaan media.
Berdasarkan uji silang yang dilakukan peneliti terdapat hasil motif hiburan yaitu dengan menjalajahi timeline ketika sedang bersantai dengan dependensi
media yaitu merasa bosan jika tidak mengakses Instagram. Dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 51 responden menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju bahwa mereka akan merasa bosan jika tidak mengakses Instagram walaupun sebanyak 87 responden sering dan sangat sering menjelajahi timeline
ketika sedang bersantai. Maka, dapat ditariik kesimpulan bahwa walaupun 123
Universitas Sumatera Utara
pengguna Instagram di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU sering menggunakan Instagram untuk mengisi waktu luang dan
bersantai tetapi mereka tidak tergantung pada media jejaring sosial Instagram tersebut. Hal ini bisa saja disebabkan karena banyaknya media jejaring sosial yang
bermunculan pada saat ini, sehingga pada setiap individu tidak hanya memiliki dan berfokus pada satu media jejaring sosial saja, sehingga mengakibatkan tidak
ada ketergantungan pada media tersebut. 124
Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pada data-data temuan lapangan, analisis, dan pembahasan, maka melalui penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan Hasil penelitian ini ditemukan hasil-hasil motif tertinggi dari masing-masing motif seperti kognitif, diversi, personal identity dan
interaksi sosial adalah sebagai berikut: untuk motif kognitif nilai tertinggi terdapat pada mencari inspirasi seputar konsep fotografi melalui aplikasi
Instagram. Dimana memang pada dasarnya mahasiswa Ilmu Komunikasi
sangat memilki minat pada bidang fotografi dan media Instagram dapat memberikan mereka inspirasi konsep fotografi yang menarik karena media
Instagram adalah media jejaring sosial yang berfokus pada bidang foto.
Selanjutnya untuk motif diversi nilai tertinggi terdapat pada menjelajahi timeline Instagram
ketika sedang bersntai atau mengisi waktu luang bahwa menurut responden dengan melihat foto-foto ataupun video yang menarik
dan lucu mampu menghilangkan rasa ketegangan yang mereka rasakan sehari-hari. Untuk motif personal identity mayoritas responden memilih
Menyalurkan semua kegiatan yang dilakukan sehari-hari dengan berbagi foto menggunakan aplikasi Instagram. Motif dengan menyalurkan
kegiatan sehar-hari yang dilakukan menggunakan foto di Instagram mereka dapat menunjukan eksistensi dirinya, menunjukan dirinya siapa,
dan pengguna dapat melalukan pencitraan terhadap dirinya sendiri kepada orang lain dan lebih dapat dikenal. Sedangkan yang terakhir yaitu motif
interaksi sosial mayoritas responden memilih Mempererat hubungan dengan memberikan tanda “like” pada postingan teman dimana para
responden memberikan tanda suka pada postingan teman di Instagram dan mereka dapat membina hubungan baik dan menambah keakraban
pertemanan antara sesama pengguna Instagram. Berdasarkan dari hasil keempat masing-masing motif tersebut motif yang
paling banyak digunakan dalam jejaring sosial Instagram adalah motif
125
Universitas Sumatera Utara