BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rangkaian analisis dan perhitungan mengenai perilaku sambungan antara balok dan kolom pada suatu portal baja yang telah dilakukan pada bab-bab
sebelumnya, diperoleh nilai : 1.
Kekuatan penampang balok yang digunakan pada sambungan : a.
Momen Elastis My = 1.865.136 kg.cm b.
Momen Plastis Mp = 2.018.040 kg.cm 2.
Kekuatan sambungan baut yang terjadi pada sambungan : c.
Baut mutu biasa Baut Hitam, momen tahanan nominal Mn yang terjadi adalah sebesar 1.424.201,21 kg.cm,
d. Baut Mutu Tinggi, momen tahanan nominal Mn yang terjadi adalah
sebesar 3.357.047,09 kg.cm. Tabel 5.1. Momen hasil perhitungan
pada sambungan antara balok dan kolom
Alat Sambung Momen Tahanan Nominal
Sambungan Mn kg.cm
Kekuatan Penampang Balok
kg.cm Keterangan
Baut Hitam 1.424.201,21
My = 1.865.136
Semi-rigid connection Mp
= 2.018.040 Semi-rigid connection
Baut Mutu Tinggi
3.357.047,09 My
= 1.865.136 Rigid connection
Mp = 2.018.040
Rigid connection
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sambungan antara balok dan kolom yang menggunakan alat sambung Baut Hitam merupakan sambungan
Semi-rigid Connection , karena momen yang terjadi pada sambungan lebih kecil
dari momen yang disambung. Sedangkan sambungan yang menggunakan Baut Mutu Tinggi merupakan
sambungan Rigid Connection, karena momen yang terjadi pada sambungan lebih besar
dari momen yang disambung.
5.2 Saran
Untuk mengetahui perilaku sambungan antara balok dan kolom, perlu dilakukan studi yang lebih mendalam dan pembahasan-pembahasan yang lebih kompleks
lagi mengenai hal study rigiditas, terutama bagian-bagian yang lemah kestabilannya, dengan mempertimbangkan aspek keruntuhan agar menghasilkan
perencanaan struktur yang stabil, cukup kuat, tahan lama, dan tujuan-tujuan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
American Institute Of Steel Construction, 2010, Specification for Sructural Steel Buildings.
Arifwan, Dian S., 2007, Analisis Sambungan Portal Baja Antara Balok Dan Kolom Dengan Menggunakan Sambungan Las Dan Baut Study Literatur
, Tugas Akhir, Universitas Sumatera Utara.
Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Perencanaan Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
SNI 03-1729-2002. Barus, S. dan Panjaitan, R., 2010, Analisa Baut Mutu Tinggi Serta Aplikasinya
Pada Hubungan Balok-Kolom , Jurnal, Universitas Sumatera Utara.
Bowles, Joseph E., 1985, Desain Baja Konstruksi, Jakarta : Erlangga. Brahmantyo,
D., 2012,
Desain Konstruksi
Baja ,
diunduh dari
http:dodybrahmantyo.dosen.narotama.ac.idfiles201205KONSTRUKSI- BAJA-3_SAMBUNGAN-BAUT.pdf
28 Mei 2014. Chen W. F dan Lui E. M., 1991, Stability Design Of Steel Frames, CRC Press,
Inc, New York. Dewobroto, W. dan Wijaya, H., 2012, Pengaruh Pemakaian Baut Mutu Tinggi
dan Baut Biasa Terhadap Kinerja Sistem Sambungan Dengan Ring-Khusus- Beralur
, Jurnal,
diunduh dari
http:www.ftsl.itb.ac.idwp- contentuploads2011044.-Wiryanto-D-Hendrik-W-Vol.19-No.2.pdf
26 November 2013.
Diaz, Concepcion; Marti, Pascual; Victoria, Mariano; dan Querin, Osvaldo M., 2010, Review on The Modeling of Joint Behavior in Steel Frames, Jurnal,
diunduh dari
http:research.iaun.ac.irpdizadiniapdfsHomeWork_8988.pdf 3 Januari
2014. McCormac, Jack C., 2008, Structural Steel Design Fourth Edition, New Jersey :
Pearson Education, Inc. Salmon, Charles G. dan Johnson, John F., 1995, Struktur Baja Desain dan
Perilaku Jilid 2 Edisi Kedua , Diterjemahkan oleh : Ir. Wira M.S.C.E,
Jakarta : Erlangga.