Hubungan Sambungan Antara Balok dan Kolom

Gambar 2.28. Sambungan balok ke kolom sambungan baut Sumber : Charles G. Salmon dan John E. Johnson, 1995 Gambar 2.29. Sambungan balok ke kolom sambungan yang dilas ke badan kolom Sumber : Charles G. Salmon dan John E. Johnson, 1995 BAB III METODOLOGI PERENCANAAN SAMBUNGAN

3.1 Pendahuluan

Pada bab berikut ini, akan dibahas mengenai kriteria dan langkah-langkah dalam menganalisa suatu sambungan antara balok dan kolom pada struktur baja dengan menggunakan dua jenis alat sambung baut yaitu baut mutu biasabaut hitam dan baut mutu tinggi, guna melihat perbedaan perilaku dan kebutuhan sambungan antara keduanya, apakah berupa sambungan jenis Rigid Connection Sambungan Kaku atau Semi-rigid Connection Sambungan Semi-kaku. Prosedurlangkah-langkah yang akan dilakukan untuk menganalisa sambungan tersebut antara lain : 1. Pemilihan suatu model sambungan yang akan ditinjau, 2. Pemilihan data perencanaan sambungan yang akan ditinjau, 3. Perencanaan dan analisis sambungan antara balok dengan kolom, menggunakan alat sambung baut hitam, dan baut mutu tinggi.

3.2 Permodelan Sambungan

Sambungan yang ditinjau berupa end-plate connection jenis extended one way, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.1. Permodelan sambungan yang ditinjau

3.3 Data Perencanaan Sambungan

Balok dan kolom yang dianalisa menggunakan mutu baja Bj 37 fy = 2.400 kgcm 2 , dengan profil berupa IWF 350 x 175 x 7 x 11, dimana : - h = 350 mm - b = 175 mm - t w = 7 mm - t f = 11 mm - r = 14 mm - A = 63,14 cm 2 - Ix = 13.600 cm 4 - Iy = 984 cm 4 - Wx = 775 cm 3 - Wy = 112 cm 3 Sambungan antara balok dan kolom tersebut direncanakan memikul suatu momen M sebesar 10 ton.m, beban geser V sebesar 15 ton, dan dianalisa menggunakan alat sambung : - Baut hitam A 307 , kuat tarik f u b = 350 MPa = 3.500 kgcm 2 t f t w h b r - Baut mutu tinggi A 325 , kuat tarik f u b = 825 MPa = 8.250 kgcm 2

3.4 Analisis Sambungan Antara Balok dan Kolom

3.4.1 Sambungan Baut 3.4.1.1 Filosofi Pendesainan Model desain sambungan yang digunakan disini berdasarkan distribusi elastis dan plastis dari kekuatan baut, dimana suatu sambungan end plate menyalurkan momen dari rangkaian tegangan pada baut dengan tekanan pada sayap yang berhadapan. Kecuali disana ada gaya aksial pada balok, maka kedua gaya tersebut sebanding dan berhadapan, seperti Gambar 3.2 Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995 . Gambar 3.2. Kekuatan sambungan Sumber : Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995

3.4.1.2 Tahapan Analisa

Beberapa langkah dalam menganalisa suatu kekuatan sambungan antara balok dan kolom adalah sebagai berikut Joints in Steel Construction, Moment Connections, 1995 :