2.3.2.2 Sambungan Sederhana Simple Framing
Pengekangan rotasi di ujung-ujung batang pada sambungan ini dibuat sekecil mungkin. Suatu kerangka dapat dianggap sederhana jika sudut
semula antara batang-batang yang berpotongan dapat berubah sampai 80 dari besarnya perubahan teoritis yang diperoleh dengan
menggunakan sambungan sendi tanpa gesekan frictionless. Kerangka sederhana tidak digunakan dalam perencanaan plastis, kecuali pada
sambungan batang-batang tegak lurus bidang portal yang harus mencapai kekuatan plastis Charles G. Salmon dan John E. Johnson, 1995.
Gambar 2.7. Distribusi momen tahanan terhadap momen jepit sempurna pada sambungan sederhana
Sumber : Ervina Sari, 2003
Dalam LRFD-A2.2 , sambungan ini disebut “Tipe PR” Partially
Restrained terkekang sebagian dan dalam ASD-A2.2 dikenal sebagai
“Tipe 2” Jack C. McCormac, 2008.
θ1 = 0 Ø ≈ 0
θ relative lebih besar
Gambar 2.8. Sambungan simple connection
Sumber : Jack C. McCormac, 2008
Menurut SNI 03-1729-2002, jenis sambungan ini dipakai untuk menyambung suatu balok ke balok lainnya atau ke sayap kolom. Pada
sambungan ini, siku penyambung dibuat sefleksibel mungkin dan sambungan pada kedua ujung komponen struktur dianggap bebas
momen.
2.3.2.3 Sambungan Semi-kaku Semi-rigid Connection
Pengekangan rotasi sambungan berkisar antara 20 - 90 dari yang diperlukan untuk mencegah perubahan sudut. Sambungan semi-kaku
tidak dipakai dalam perencanaan plastis dan jarang sekali digunakan pada metode tegangan kerja, terutama karena derajat pengekangannya sukar
ditentukan Charles G. Salmon dan John E. Johnson, 1995.
Web Ls Erection
bolt End return
Framed Simple Connection
Top L
Seat L Alternative
location of top L
Seated Simple Connection
Field bolts
Single-plate or shear tab simple connection
Gambar 2.9. Distribusi momen tahanan terhadap momen jepit sempurna pada sambungan semi-kaku
Sumber : Ervina Sari, 2003
Dalam LRFD-A2.2, sambungan ini juga termasuk ke dalam “Tipe
PR” Partially Restrainedterkekang sebagian, dimana penggunaanya tergantung pada proporsi tertentu dari kekangan penuh. Dalam ASD-
A2.2 , desain sambungan semi-rigid menghendaki kapasitas momen pada
derajat pertengahan antara rigiditas “Tipe 1” dan fleksibilitas “Tipe 2”
Jack C. McCormac, 2008 .
Gambar 2.10. Sambungan semi-rigid connection
Sumber : Chen Lui, 1991
a single web angle b single plate
c double web angle
d header plate e top and seat angle
f top and seat angle with double web angle
g extended end plate h flush end plate
i T - stub
θ1 ≠ θ2 0 Ø θ