Metodologi Penelitian Analisis Sambungan Antara Rigid Connection Dan Semi-Rigid Connection Pada Sambungan Balok Dan Kolom Portal Baja

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk penyajian bahasan yang diteliti, tugas akhir ini dibagi atas 5 lima bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memuat gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan sebagai tugas akhir, berupa penjelasan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisannya. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Berisi tentang penjelasan umum mengenai sifat dan perilaku baja, jenis dan perilaku sambungan menurut kekakuan, berupa sambungan momen, sambungan rigid, dan semi-rigid, mengenai alat sambung yang digunakan dalam penyambungan konstruksi, serta bahasan mengenai sambungan antara balok dengan kolom. BAB III METODOLOGI PERENCANAAN SAMBUNGAN Membahas tentang tahapanlangkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisa dan merencanakan sambungan, terdiri dari pemilihan kriteria dan pemodelan sambungan, serta perencanaan dan analisis sambungan yang menggunakan alat sambung baut. BAB IV ANALISIS SAMBUNGAN ANTARA BALOK DAN KOLOM Merupakan pembahasan mengenai perencanaan sambungan yang ditinjau, terdiri dari asumsi jenis, mutu, dan dimensi profil yang akan digunakan, serta analisis dan perhitungan kebutuhan sambungan dengan menggunakan alat sambung baut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Memuat tentang kesimpulan yang diperoleh dari proses analisis dan saran-saran mengenai tindakan yang ditempuh agar hasil yang diperoleh berikutnya lebih maksimal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk satu kesatuan dengan menggunakan berbagai macam teknik penyambungan. Sambungan tersebut berfungsi untuk memindahkan gaya-gaya yang bekerja pada titik penyambungan ke elemen-elemen struktur yang disambung. Pada konstruksi baja, selain memindahkan gaya-gaya yang terjadi, fungsitujuan lain dilakukannya penyambungan yaitu :  menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.  mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan panjang, lebar, tebal, dan sebagainya.  memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.  memudahkan penggantian bila suatu bagianbatang konstruksi mengalami rusak.  memberikan kemungkinan adanya bagianbatang konstruksi yang dapat bergerak, misal peristiwa muai-susut baja akibat perubahan suhu.

2.2 Material Baja

Baja terbuat dari biji besi dan logam besi tua yang dicampur dengan bahan tambahan yang sesuai, kemudian dilelehkan dalam tungku bertemperatur tinggi untuk menghasilkan massa-massa besi yang besar yang dinamakan blok tuangan