tertarik untuk mengembangkan penggunaan biji kelor sebagai koagulan untuk menurunkan kadar logam berat dalam air sumur gali. Adapun logam tersebut seperti
besi Fe dan mangan Mn yang terkandung dalam sumur gali masyarakat di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan.
1.2. Perumusan Masalah
Tingginya konsentrasi logam besi Fe dan mangan Mn pada air sumur gali di Kelurahan Besar sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi. Selain itu juga
dapat menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada dinding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Biji kelor dapat dipergunakan
sebagai koagulan dalam menurunkan kadar besi Fe dan mangan Mn. Oleh karena itu perlu diteliti berapakah konsentrasi biji kelor yang efektif dalam menurunkan
kadar besi Fe dan mangan Mn pada air sumur gali tersebut.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas biji kelor dalam menurunkan kadar besi Fe dan mangan Mn pada air sumur gali.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kadar besi Fe dan mangan Mn air sumur gali sebelum
dilakukan penambahan koagulan biji kelor. b.
Untuk mengetahui kadar besi Fe dan mangan Mn air sumur gali setelah dilakukan penambahan koagulan biji kelor sebanyak 20 mg, 40 mg, 60 mg
dan 80 mg pada setiap 500 ml air sumur gali.
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk mengetahui persentase penurunan kadar besi Fe dan mangan Mn
setelah ditambahkan koagulan biji kelor. d.
Untuk mengetahui kadar koagulan biji kelor yang paling tinggi persentasenya untuk menurunkan kadar besi Fe dan mangan Mn pada air sumur gali yang
disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416MenkesPerIX1990.
1.4. Manfaat
1. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa biji kelor dapat digunakan
sebagai koagulan untuk mengolah air sumur gali yang mengandung Besi Fe dan Mangan Mn
2. Memberi masukan kepada pemerintah salah satu alternatif pengolahan air
yang bisa dilakukan untuk memenuhi ketersediaan air bagi masyarakat 3.
Menambah wawasan bagi penulis dan sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air 2.1.1. Pengertian Air
Menurut Achmad 2004, air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan
dua atom H. Molekul air yang satu dengan molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan hidrogen antara atom H dengan atom O. Adanya ikatan hidrogen inilah
yang menyebabkan air mempunyai sifat-sifat yang khas seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Sifat-sifat Penting dari Air Sifat
Efek dan kegunaan
Pelarut yang sangat baik. Konstanta dielektrik paling tinggi di antara
cairan murni lainnya. Tegangan permukaan lebih tinggi daripada
cairan lainnya. Transparan terhadap cahaya tampak dan
sinar yang mempunyai panjang gelombang lebih besar dari ultraviolet.
Bobot jenis tertinggi dalam bentuk cairan fasa cair pada 4 ÂșC
Panas penguapan lebih tinggi daripada yang lainnya.
Kapasitas kalor lebih tinggi dibandingkan dengan cairan lain kecuali ammonia.
Panas laten dan peleburan lebih tinggi daripada cairan lain kecuali ammonia.
Transport zat-zat makanan dan bahan buangan yang dihasilkan proses biologi.
Kelarutan dan ionisasi dari senyawa ini tinggi dalam larutannya.
Faktor pengendali dalam fisiologi; membentuk fenomena tetes dan permukaan.
Tidak berwarna, mengakibatkan cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis mencapai
kedalaman tertentu. Air beku es mengapung, sirkulasi vertikal
menghambat stratifikasi badan air. Menentukan transfer panas dan molekul air
antara atmosfer dan badan air. Stabilitas dari temperature organisme dan
wilayah geografis. Temperatur stabil pada titik beku.
Sumber : Achmad, 2004
Universitas Sumatera Utara
2.2. Siklus Hidrologi