Air laut Air atmosfir, air meteorologik atau air hujan Air permukaan Air tanah

akhirnya terbentuk kembali air yang dapat digunakan dalam kehidupan di muka bumi ini. Siklus inilah yang disebut sebagai siklus hidrologi Mulia, 2005. Gambar 2.1. Siklus Hidrologi 2.3. Sumber-sumber Air Menurut Pandia, dkk 1995, sumber-sumber air yang ada di alam terdiri dari:

2.3.1. Air laut

Air laut mempunyai rasa asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut adalah lebih kurang 3. Dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk kebutuhan domestik maupun industri Pandia, dkk, 1995.

2.3.2. Air atmosfir, air meteorologik atau air hujan

Air atmosfir mempunyai sifat sadah karena mengandung ion bikarbonat sehingga boros dalam pemakaian sabun. Air yang sadah ini juga dapat menyebabkan kerusakan karat pada alat-alat rumah tangga. Hal ini disebakan kation-kation ataupun anion-anion dalam air sadah tersebut bereaksi dengan sabun membentuk endapan karat Pandia, dkk, 1995. Universitas Sumatera Utara

3.3.3. Air permukaan

Air permukaan merupakan air yang sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke bumi. Air permukaan ini seperti air danau, sungai, rawa, telaga, waduk dan terjun. Air permukaan ini dapat mengandung pengotor-pengotor yang bisa terjadi akibat dari aliran air hujan yang menuju permukaan tanah bercampur dengan lumpur, sampah dan lainnya Pandia, dkk, 1995. Air permukaan dapat dibedakan atas : a. Air sungai Air sungai mempunyai derajat pengotoran yang cukup tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan domestik pada umumnya dapat mencukupi Pandia, dkk, 1995. b. Air rawa dan danau Kebanyakan air rawa dan danau mempunyai warna, yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humat yang larut dalam air. Dengan adanya pembusukan maka kadar zat organis dalam air rawa akan tinggi, dan umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula. Pada permukaan air rawa juga tumbuh algae, karena adanya sinar matahari dan O 2 sehingga Fe dan Mn mengendap. Karena itu, untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah agar endapan-endapan Fe dan Mn tidak terbawa, demikian pula dengan algae yang ada pada permukaan rawa dan danau Pandia, dkk, 1995. Universitas Sumatera Utara

3.3.4. Air tanah

Menurut Chandra 2006, air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan meyebabkan terjadinya kesadahan pada air. Kesadahan pada air menyebabkan air mengandung zat-zat mineral seperti kalsium, magnesium, dan logam berat seperti Fe dan Mn. Akibatnya, apabila kita menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun yang kita gunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam kerak. Air tanah merupakan air yang berada di permukaan tanah. Menurut Darmono 2001, air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar, baik lokal maupun regional. Dua sumber utama kontaminasi air tanah ialah terjadinya kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber air tanah. Berdasarkan lokasinya, air tanah dapat dibedakan atas air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air. a. Air tanah dangkal Terjadi karena daya peresapan air pada permukaan tanah. Akibatnya lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri. Air tanah yang jernih dapat mengandung lebih banyak zat kimia garam-garam yang terlarut, karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu yang berfungsi sebagai saringan. Selain penyaringan, pengotoran juga dapat terus berlangsung, terutama pada Universitas Sumatera Utara bagian air yang dekat dengan permukaan tanah. Setelah menemukan lapisan rapat air, air yang terkumpul merupakan air tanah dangkal. Air tanah ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik melalui sumur-sumur dangkal Sanropie, dkk, 1984. Air tanah dangkal dapat diperoleh pada kedalaman sekitar 15 meter. Kualitas air tanah dangkal sebagai sumur-sumur air minum cukup baik, tetapi kuantitasnya kurang dan tergantung kepada musim Sanropie, dkk, 1984. Air tanah secara normal akan bebas dari kekeruhan dan organisme pathogen. Apabila air yang berasal dari aquifer air tanah dangkal yang mengandung zat organik, kandungan oksigen akan terurai dan kandungan karbon dioksida akan menjadi tinggi, air akan menjadi korosif. Pada kandungan zat organik dalam aquifer tinggi, kandungan oksigen akan habis terurai. Air yang tidak mengandung oksigen anaerobik akan melarutkan besi, mangan dan logam berat dalam air tanah Sanropie, dkk, 1984. b. Air tanah dalam Terdapat setelah lapisan rapat air yang pertama. Untuk pengambilan sampel air tanah dalam memerlukan bor dan memasukkan pipa hingga kedalaman 100-300 meter. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur keluar dan dalam keadaan ini sumur yang terbentuk disebut sumur artesis. Jika air tidak dapat keluar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam. Kualitas air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, karena penyaringan air lebih sempurna. Kandungan kimianya tergantung pada lapisan Universitas Sumatera Utara tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air akan menjadi sadah karena mengandung CaHCO 3 2 dan MgHCO 3 2. Jika melalui batuan granit, maka air akan lunak dan agresif karena mengandung gas CO 2 dan Mn HCO 3 2 Sanropie, dkk, 1984 . Air yang bersifat sadah tidak ekonomis dalam penggunaannya karena : 1 terlalu boros dalam pemakaian sabun. Hal ini disebabkan air yang mengandung ion Ca 2+ bereaksi dengan senyawa sodium stearat C 17 H 35 COONa dalam sabun membentuk endapan kalsium stearat C 17 H 35 COO 2 Ca yang menyebabkan tidak terbentuknya busa sabun. Setelah ion Ca 2+ habis, baru busa akan terbentuk. 2 mengganggu pada ketel-ketel air karena terjadi reaksi : CaHCO 3 2  CaCO 3 + H 2 O + CO 2 Dengan terbentuknya kerak CaCO 3 sebagai batu ketel, maka akan mengganggu perpindahan panas sehingga sering terjadi ledakan pada ketel- ketel air atau sumbatan pada pipa-pipa Sanropien, dkk, 1984. Kuantitas air tanah dalam umumnya mencukupi dan sedikit dipengaruhi oleh perubahan musim. c. Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam hampir tidak berpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan air tanah dalam. Berdasarkan cara munculnya ke permukaan tanah, mata air dibedakan atas: 1 air yang keluar dari lereng-lereng atau rembesan. Universitas Sumatera Utara 2 air yang keluar ke permukaan pada suatu dataran atau air artesis Sanropie, dkk, 1984. Menurut Darmono 2001, banyak logam berat baik yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari pertambangan, peleburan logam, dan jenis industri lainnya, dan dapat juga berasal dari lahan pertanian yang menggunakan pupuk atau antihama yang mengandung logam. Air tanah sering terkontaminasi oleh logam-logam diantaranya besi Fe dan mangan Mn. Keberadaan logam ini biasanya ditandai dengan warna air yang berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Menurut Sobirin 2010, kontaminasi air tanah oleh besi Fe dan mangan Mn adalah akibat adanya kontak antara air dengan batu dan mineral, dan kadang-kadang akibat kontak dengan bahan buatan manusia seperti pipa besi dan baja. Biasanya air tanahlah yang memerlukan pengolahan untuk menghilangkan besi Fe dan mangan Mn. Selain itu, beberapa hal yang berandil besar dalam menimbulkan kontaminasi air tanah oleh besi Fe dan mangan Mn adalah pembuangan limbah industri atau tambang.

3.4. Sumur

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Efektifitas Proses Elektrokoagulasi Terhadap Penurunan Kadar Besi Air Sumur

15 101 68

Studi Penurunan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Nikel (Ni) Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Diolah Dengan Sistem Reverse Osmosis

6 71 66

Efektivitas Saringan Pasir Cepat dalam Menurunkan Kadar Mangan (Mn) pada Air Sumur dengan Penambahan Kalium Permanganat (KMnO4) 1%

21 132 87

Efektivitas Penurunan Kadar Fe Dan Mn Sumur Gali Dengan Menggunakan Saringan Pasir Sistim Up Flow Berdasarkan Jenis Dan Ketebalan Media Saringan Di Dusun I Kikik Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2007

2 60 57

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera Lam) Untuk Menurunkan Kadar Cupri (Cu) dan Kromium (Cr) Air Sumur Gali Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air 2.1.1. Pengertian Air - Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

0 1 33

Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

0 0 14

PENGOLAHAN AIR SUMUR GALI MENGGUNAKAN SARINGAN PASIR BERTEKANAN (PRESURE SAND FILTER) UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn)

0 1 11