29. Tutup ICP software. 30. Matikan water chiller.
31. Matikan ICP instrument. 32. Matikan computer.
33. Matikan exhaust system, gas.
3.10. Analisa Data
Analisis univariat untuk menggambarkan kadar besi Fe dan mangan Mn air sumur galisebelum perlakuan. Data yang diperoleh akan dibandingkan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
Analisis bivariat untuk mengetahui efektivitas berbagai kadar koagulan biji kelor dalam menurunkan kadar besi Fe dan mangan Mn. Data yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan sampel akan di analisis dengan : 1.
Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui data berdistribusi
normal atau tidak. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : Distribusi populasi yang diwakili sampel berdistribusi normal
Ha : Distribusi populasi yang diwakili sampel berdistribusi tidak normal Dengan dasar pengambilan keputusan :
Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Levene
Uji Levene digunakan untuk mengetahui varians data homogen atau tidak.Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho: Varians data populasi darimana data sampel ditarik seragam homogen Ha : Varians data populasi darimana data sampel ditarik tidak seragam heterogen
Dengan dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak 3.
Uji Kruskal Wallis Uji Kruskal-Wallis adalah uji non-parametrik yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan penurunan kadar besi Fe dan mangan Mn pada berbagai kadar koagulan biji kelor. Uji ini dilakukan apabila sampel tidak
berdistribusi normal dengan hipotesis uji sebagai berikut : Ho1: Tidak ada perbedaan penurunan kadar besi Fe pada berbagai kadar koagulan
biji kelor Ho2: Tidak ada perbedaan penurunan kadar mangan Mn pada berbagai kadar
koagulan biji kelor Ha1: Ada perbedaan penurunan kadar besi Fe pada berbagai kadar koagulan biji
kelor Ha2: Ada perbedaan penurunan kadar mangan Mn pada berbagai kadar koagulan
biji kelor
Universitas Sumatera Utara
Dengan dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak 4.
Uji Anova One Way Uji Anova One Way digunakan apabila sampel berdistribusi normal. Taraf
signifikan yang digunakan yaitu 5 α = 0,05. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata penurunan kadar Fe dan Mn air sumur gali pada
berbagai kadar koagulan biji kelor. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah :
Ho1 : Tidak ada perbedaan kadar Besi Fe air sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor.
Ho2 : Tidak ada perbedaan kadar Mangan Mn air sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor.
Ha1 : Ada perbedaan kadar Besi Feair sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor.
Ha2 : Ada perbedaan kadarMangan Mn air sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor.
Dasar pengambilan keputusan ialah : Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima.
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak.
Universitas Sumatera Utara
5. Uji Beda Nyata Terkecil BNT
Jika hasil uji Kruskal Wallis dan Anova One-way menunjukkan adanya perbedaan atau pengaruh pemberian koagulan biji kelor terhadap rata-rata kadar Fe
dan Mn air sumur gali maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT. Penggunaan uji BNT didasarkan pada besarnya nilai KK koefisien keragaman. Pada
percobaan kondisi heterogen, apabila nilai KK 10-20 menunjukkan nilai KK sedang dan dilakukan uji BNT Hanafiah, 2005.
Adapun KK ini dinyatakan sebagai persen rerata umum perlakuan sebagai berikut :
KK = KTG x 100 ŷ
Dimana : KTG = Kuadrat Tengah Galat ŷ = Rerata seluruh data perlakuan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian