Analisa Data Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

29. Tutup ICP software. 30. Matikan water chiller. 31. Matikan ICP instrument. 32. Matikan computer. 33. Matikan exhaust system, gas.

3.10. Analisa Data

Analisis univariat untuk menggambarkan kadar besi Fe dan mangan Mn air sumur galisebelum perlakuan. Data yang diperoleh akan dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Analisis bivariat untuk mengetahui efektivitas berbagai kadar koagulan biji kelor dalam menurunkan kadar besi Fe dan mangan Mn. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel akan di analisis dengan : 1. Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah : Ho : Distribusi populasi yang diwakili sampel berdistribusi normal Ha : Distribusi populasi yang diwakili sampel berdistribusi tidak normal Dengan dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Levene Uji Levene digunakan untuk mengetahui varians data homogen atau tidak.Adapun hipotesis yang akan diuji adalah : Ho: Varians data populasi darimana data sampel ditarik seragam homogen Ha : Varians data populasi darimana data sampel ditarik tidak seragam heterogen Dengan dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak 3. Uji Kruskal Wallis Uji Kruskal-Wallis adalah uji non-parametrik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penurunan kadar besi Fe dan mangan Mn pada berbagai kadar koagulan biji kelor. Uji ini dilakukan apabila sampel tidak berdistribusi normal dengan hipotesis uji sebagai berikut : Ho1: Tidak ada perbedaan penurunan kadar besi Fe pada berbagai kadar koagulan biji kelor Ho2: Tidak ada perbedaan penurunan kadar mangan Mn pada berbagai kadar koagulan biji kelor Ha1: Ada perbedaan penurunan kadar besi Fe pada berbagai kadar koagulan biji kelor Ha2: Ada perbedaan penurunan kadar mangan Mn pada berbagai kadar koagulan biji kelor Universitas Sumatera Utara Dengan dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak 4. Uji Anova One Way Uji Anova One Way digunakan apabila sampel berdistribusi normal. Taraf signifikan yang digunakan yaitu 5 α = 0,05. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata penurunan kadar Fe dan Mn air sumur gali pada berbagai kadar koagulan biji kelor. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah : Ho1 : Tidak ada perbedaan kadar Besi Fe air sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor. Ho2 : Tidak ada perbedaan kadar Mangan Mn air sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor. Ha1 : Ada perbedaan kadar Besi Feair sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor. Ha2 : Ada perbedaan kadarMangan Mn air sumur gali sebelum dan sesudah penambahan berbagai kadar koagulan biji kelor. Dasar pengambilan keputusan ialah : Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. Universitas Sumatera Utara 5. Uji Beda Nyata Terkecil BNT Jika hasil uji Kruskal Wallis dan Anova One-way menunjukkan adanya perbedaan atau pengaruh pemberian koagulan biji kelor terhadap rata-rata kadar Fe dan Mn air sumur gali maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT. Penggunaan uji BNT didasarkan pada besarnya nilai KK koefisien keragaman. Pada percobaan kondisi heterogen, apabila nilai KK 10-20 menunjukkan nilai KK sedang dan dilakukan uji BNT Hanafiah, 2005. Adapun KK ini dinyatakan sebagai persen rerata umum perlakuan sebagai berikut : KK = KTG x 100 ŷ Dimana : KTG = Kuadrat Tengah Galat ŷ = Rerata seluruh data perlakuan Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Efektifitas Proses Elektrokoagulasi Terhadap Penurunan Kadar Besi Air Sumur

15 101 68

Studi Penurunan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Nikel (Ni) Dalam Air Minum Isi Ulang Yang Diolah Dengan Sistem Reverse Osmosis

6 71 66

Efektivitas Saringan Pasir Cepat dalam Menurunkan Kadar Mangan (Mn) pada Air Sumur dengan Penambahan Kalium Permanganat (KMnO4) 1%

21 132 87

Efektivitas Penurunan Kadar Fe Dan Mn Sumur Gali Dengan Menggunakan Saringan Pasir Sistim Up Flow Berdasarkan Jenis Dan Ketebalan Media Saringan Di Dusun I Kikik Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2007

2 60 57

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera Lam) Untuk Menurunkan Kadar Cupri (Cu) dan Kromium (Cr) Air Sumur Gali Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air 2.1.1. Pengertian Air - Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

0 1 33

Efektivitas Biji Kelor (Moringa oleifera) dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Sumur Gali di Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2012

0 0 14

PENGOLAHAN AIR SUMUR GALI MENGGUNAKAN SARINGAN PASIR BERTEKANAN (PRESURE SAND FILTER) UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn)

0 1 11