commit to user 58
Agar dapat melakukan keterampilan menembak Hoki Lapangan, maka seorang pemain Hoki dituntut harus memiliki kemampuan biomotorik
seperti tersebut diatas dengan baik. Karena bola Hoki kecil dan dapat bergerak cepat sehingga menuntut
seorang pemain Hoki untuk juga dapat bergerak cepat dan kemahiran menggunakan stik memerlukan koordinasi dari seluruh organ tubuh. Untuk
melakukan tembakan dalam suatu kesempatan menembak kegawang lawan memerlukan daya ledak otot lengan, kelentukan, ketepatan dan kecepatan yang
baik. Untuk memperbaiki hasil tembakan, seorang pemain diyakini harus memiliki tinggi badan dan panjang lengan yang ideal sesuai dengan panjang
stik berkisar 90-120 cm guna meningkatkan kecepatan alat pemukul dan untuk menyakinkan apakah pukulan itu keras atau tidak pemain harus mampu
membuat ayunan stik yang besar dan cepat dengan mengkombinasikan tindakan-tindakan dari bagian-bagian tubuh. Dari uraian diatas dapat
dipaparkan bahwa untuk dapat menembak kegawang dengan cepat, terarah dan tepat kesasaran gawang secara baik dan efisien harus didukung oleh faktor
kemampuan biomotorik yang tinggi.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ahkam Amin tahun 2010 dengan judul ”Perbedaan
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket”. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen
lapangan dengan rancangan faktorial 2 X 2. Dengan sampel penelitian sebanyak
commit to user 59
40 orang dari pupulasi 60 orang. Seluruh populasi di test kemapuan geraknya, hasil test tersebut dirangking dari 1-60. Setelah dirangking mahasiswa dibagi
kedalam tiga kelompok, masing-masing kelompok 20 mahasiswa yang memiliki hasil test di atas rata-rata diklasifikasikan mahasiswa yang memiliki kemampuan
gerak tinggi, 20 orang mahasiswa memiliki kemampuan gerak sedang dan 20 orang yang memiliki hasil test di bawah rata-rata diklasifikasikan mahasiswa yang
memiliki kemampuan gerak rendah. Mahasiswa yang memiliki kemampuan tidak dipakai sebagai sampel. Selanjutnya 20 mahasiswa yang memiliki kemampuan
gerak tinggi dan kemampuan gerak rendah masing-masing dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 10 mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
pendekatan bagian progresif dan 10 mahasiswa sebagai kelompok yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan bagian repetitif. Pembagian
kelompok-kelompok ini dilakukan secara acak atau random. Dengan demikian seluruh mahasiswa terbagi ke dalam empat sel yang terdiri dari masing-masing
dua kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan dua kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah. Berdasarkan
analisis data diperoleh kesimpulan 1 ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran progresif dan repetitif terhadap hasil belajar
keterampilan menembak Hoki Lapangan: 2 Ada perbedaan hasil belajar keterampilan gerak tinggi dan rendah; dan 3 Terdapat interaksi yang signifikan
antara pendekatan pembelajaran dan tingkat kemampuan gerak terhadap hasil belajar keterampilan menembak hoki lapangan.
commit to user 60
C. Kerangka Berpikir