commit to user 86
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan
pengujian hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu : a Ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama
penelitian. Faktor utama yang diteliti meliputi: 1 Perbedaan jenis pendekatan pembelajaran
2 Perbedaan tingkat kemampuan gerak b Ada interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk
interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai
berikut: 1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Bagian Progresif Dan Bagian
Repetitif Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan
pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang mendapatkan pendekatan pembelajaran bagian progresif dan kelompok mahasiswa yang
mendapatkan pendekatan pembelajaran bagian repetitif terhadap nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan. Pada kelompok mahasiswa yang
mendapat pendekatan pembelajaran bagian progresif mempunyai nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang lebih baik dibandingkan dengan
kelompok mahasiswa yang mendapat pendekatan pembelajaran bagian repetitif.
commit to user 87
Penggunaan pendekatan pembelajaran progresif membuat anak lebih menguasai bagian-bagian teknik gerakan keterampilan tembakan Hoki
Lapangan. Penguasaan teknik lebih kuat karena elemen gerak telah dikuasai sebelumnya. Melalui pendekatan pembelajaran bagian progresif mahasiswa
lebih mudah dalam penggabungan atau koordinasi elemen gerak selanjutnya, karena dari awal sudah dipelajari dan diajar mengenai penggabungan elemen
geraknya. Pendekatan pembelajaran bagian progresif menekankan tiap bagian dikuasai terlebih dahulu dengan baik kemudian baru dilanjutkan penguasaan
bagian berikutnya sehingga anak yang baru belajar keterampilan tembakan Hoki Lapangan akan lebih sempurna dan baik dalam gerakannya. Pendekatan
pembelajaran bagian progresif lebih memperkuat pembentukan keterampilan gerakan karena elemen-elemen gerak harus dikuasai terlebih dahulu baru
dilakukan penggabungan terhadap elemen gerak selanjutnya. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan
bahwa perbandingan rata-rata keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang dihasilkan oleh pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih tinggi 6.48
dari pada dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif. 2. Perbandingan Antara Taraf Kemampuan Gerak Tinggi dan Rendah
Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa dengan kemampuan gerak
tinggi dan kemampuan gerak rendah terhadap nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan. Pada kelompok mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi
mempunyai nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan lebih baik dibanding
commit to user 88
kelompok mahasiswa dengan kemampuan gerak rendah. Pada kelompok mahasiswa kemampuan gerak tinggi memiliki potensi yang besar untuk
menguasai keterampilan gerak yang baru dipelajari dari pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki potensi yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak
rendah. Kemampuan gerak merupakan modalitas untuk melakukan pembelajaran keterampilan. Kemampuan gerak merupakan kemampuan yang
mendasari dari gerak yang dilakukan seseorang. Kemampuan gerak merupakan unsur yang sangat penting bagi mahasiswa sebab kemampuan
gerak mahasiswa merupakan dasar dalam pembentukan keterampilan mahasiswa Kemampuan gerak yang baik menunjang kesiapan mahasiswa
untuk melakukan pembelajaran keterampilan. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap
keterampilan gerak keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang lebih baik, dari pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah.
Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata keterampilan tembakan Hoki Lapangan pada
mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi 4.13 yang lebih tinggi dari pada kelompok mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah.
commit to user 89
3. Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Bagian Dengan Tingkat Kemampuan gerak
Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan
interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel dibawah ini.
Tabel 15. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan
Faktor A = Pendekatan Pembelajaran Bagian
B = Kemampuan gerak
Taraf a
1
a
2
Rerata a
1
– a
2
b
1
58,650 45,400
52,025 13,250
b
2
47,750 48,050
47,900 0,300
Rerata 53,200
46,725 49,963
4,125 b
1
– b
2
10,900 2,650
6,475 Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4. Interaksi antara dua faktor penelitian pendekatan pembelajaran
commit to user 90
Gambar 5. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Nilai Keterampilan Tembakan Hoki Lapangan
Keterangan : : A
1
= Pendekatan pembelajaran bagian progresif : A
2
= Pendekatan pembelajaran bagian repetitif. : B
1
= Kemampuan gerak tinggi : B
2
= Kemampuan gerak rendah Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya
nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan adalah tidak sejajar dan bersilangan. Garis perubahan nilai keterampilan antar kelompok memiliki
suatu titik pertemuan atau persilangan. Antara jenis pendekatan pembelajaran bagian dan tingkat kemampuan gerak memiliki titik persilangan. Berarti
terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa kemampuan gerak berpengaruh terhadap hasil
pembelajaran keterampilan tembakan Hoki Lapangan.
commit to user 91
Nilai-nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan masing-masing sel dapat diperbandingkan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dengan pendekatan pembelajaran bagian repetitif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki
Lapangan sebesar 45.40. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dengan pendekatan pembelajaran bagian progresif, memiliki nilai
keterampilan tembakan Hoki Lapangan sebesar 58.65. b. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah dengan pendekatan
pembelajaran bagian progresif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan sebesar 47.75.Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah
pendekatan pembelajaran bagian repetitif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan sebesar 48.05.
Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah dengan pendekatan pembelajaran bagian
repetitif, memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan yang lebih baik dibandingkan mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi dan mendapat
perlakuan pendekatan pembelajaran bagian repetitif. Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi memiliki nilai keterampilan tembakan Hoki Lapangan
yang besar jika diajar dengan pendekatan pembelajaran bagian progresif. Keefektifan penggunaan pendekatan pembelajaran bagian dipengaruhi oleh
klasifikasi kemampuan gerak yang dimiliki mahasiswa.
commit to user
92
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran bagian progresif dan repetitif terhadap keterampilan menembak Hoki
Lapangan. Pengaruh pendekatan pembelajaran bagian progresif lebih besar dari pada pendekatan pembelajaran bagian repetitif.
2. Ada perbedaan keterampilan menembak Hoki Lapangan yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dengan
kemampuan gerak rendah. Nilai keterampilan menembak Hoki Lapangan pada mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih besar dari pada
yang memiliki kemampuan gerak rendah. 3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran
bagian dan tingkat kemampuan gerak terhadap keterampilan menembak Hoki Lapangan.
a Mahasiswa dengan kemampuan gerak tinggi lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian progresif.
b Mahasiswa yang memiliki kemampuan gerak rendah lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran bagian repetitif.