Prosedur Pengelolaan Data METODE PENELITIAN

Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ditunjukkan sebagai derajat keajegan konsistensi skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Derajat konsistensi diperoleh sebagai proporsi varian skor perolehan subjek dengan memanfaatkan program Microsoft Office Excel 2007. Adapun rumus yangdigunakan dengan metode metode belah dua split-half method dimana jumlah butir pernyataan dibagi dua menjadi jumlah pernyataan nomor ganjil dan jumlah pernyataan nomor genap dengan menggunakan rumus Spearmen-Brown sebagai berikut: ��� = 2 � 1 2 1 2 1 + � 1 2 1 2 KeteranganArikunto, 2007: 93: r ll = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes � 1 2 1 2 = koefisein reliabilitas yang sudah disesuiakan Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai reliabilitas instrumen r ll sebesar 0.96009.dengan tingkat kepercayaan 95, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalan tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. KeteranganArikunto, 2006: 276: 0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah 0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi 0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi

G. Prosedur Pengelolaan Data

1. Penyeleksian data Penyeleksian data bertujuan untuk memilih data yang memadai untuk diolah berdasarkan kelengkapan jawaban, baik identitas maupun jawaban.Jumlah angket yang terkumpul harus sesuai dengan jumlah angket yang disebar. Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Penskoran Pengukuran instrumen dalam penelitian ini disusun dalam bentuk skala ordinal .Alat yang digunakan dibuat dalam bentuk skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, mengenai motivasi belajar. Alternatif jawaban yang diberikan kepada responden pada angket ini terdiri atas lima pilihan jawaban seperti yang tertera pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Pola Skor Alternatif Respon Model Summated Ratings Likert Alternatif Jawaban Pemberian Skor Positif favorable Negatif unfavorable Sangat Sesuai SS 5 1 Sesuai S 4 2 Ragu-ragu R 3 3 Tidak Sesuai TS 2 4 Sangat Tidak Sesuai STS 1 5 Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki skor 1-5 dengan bobot tertentu. Bobotnya ialah: a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai SS memiliki skor 5 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif. b. Untuk pilihan jawaban sesuai S memiliki skor 4 pada pernyataan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif. c. Untuk pilihan jawaban ragu-ragu R memiliki skor 3 pada pernyataan positif dan negatif. d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai TS memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau 4 pada pernyataan negatif. e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai STS memiliki skor 1 pada pernyataan positif atau 5 pada pertanyaan negatif. 3. Pengelompokan Skor Penentuan pengelompokkan skor digunakan sebagai standardisasi dalam menafsirkan skor yang ditujukan untuk mengetahui makna skor yang dicapai peserta didik dalam pendistribusian respons terhadap instrumen.Pengelompokkan Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu skor disusun berdasarkan skor yang diperoleh subjek uji coba pada setiap aspek maupun skor total instrumen. Untuk mengetahui lima katogeri motivasi belajar dilakukan pembuatan kategori dengan langkah-langkah, sebagai berikut: a. Menghitung skor total masing-masing responden. b. Menentukan nilai ideal tertinggi dan terendah. c. Menentukan selisih dari nilai tertinggi dan terendah. d. Selisih yang didapat kemudian dibagi lima. e. Hasil selisih yang didapat adalah besar rentang dari kedua kategori. f. Menentukan kategori motivasi belajar: Hasil penelitian diklasifikasikan ke dalam lima kategori sebagai berikut. Tabel 3.7 Katagori Motivasi Belajar Rentang Kategori 64-115 Sangat Rendah SR 116-167 Rendah R 168-219 Sedang S 220-271 Tinggi T 272-323 Sangat Tinggi ST Langkah-langkah yang dilakukan dalam penentuan kriteria kategori motivasi belajar peserta didik secara keseluruhan adalah sebegai berikut. a. Menentukan nilai tertinggi dan terendah dari skor ideal. Nilai tertinggi: skor maksimal x jumlah pernyataan = 5 x 64 = 320. Nilai terendah: nilai minimal x jumlah pernyataan = 1 x 64 = 64. b. Menentukan besar rentang antar kelas dengan menghitung selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah lalu dibagi 5: 320-645 = 51,2. Sehingga diambil rentang kelas sebanyak 51. Secara lebih rinci perhitungan skor kriteria motivasi belajar peserta didik pada gambaran umum, setiap aspek dan setiap indikator dijelaskan dalam tabel 3.8. Tabel 3.8 Kategori Motivasi Belajar berdasarkan Aspek dan Indikator No. Aspek dan Indikator Katagori Rentang 1. Kebutuhan Fisiologis SR 12-21 R 22-31 S 32-41 Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu No. Aspek dan Indikator Katagori Rentang T 42-51 ST 52-61 a. Dapat belajar dengan baik pada saat kebutuhan fisik terpenuhi SR 2-3 R 4-5 S 6-7 T 8-9 ST 10-11 b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar SR 5-9 R 10-14 S 15-19 T 20-24 ST 25-29 c. Tidak mudah putus asa dalam belajar SR 5-9 R 10-14 S 15-19 T 20-24 ST 25-29 2. Kebutuhan Rasa Aman SR 8-14 R 15-21 S 22-28 T 29-35 ST 36-42 a. Memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah dengan kemampuan sendiri SR 4-7 R 8-11 S 12-15 T 16-19 ST 20-24 b. Memiliki dorongan belajar yang lebih baik dari sebelumnya SR 4-7 R 8-11 S 12-15 T 16-19 ST 20-23 3. Kebutuhan Pengakuan dan Kasih sayang SR 4-7 R 8-11 S 12-15 T 16-19 ST 20-23 a. Dorongan untuk diterima oleh orang lain di kelas dalam belajar SR 2-3 R 4-5 S 6-7 T 8-9 ST 10-11 b. Kemampuan peserta didik untuk mengelola emosi dalam proses belajar dengan menerima hasil belajar SR 2-3 R 4-5 S 6-7 T 8-9 ST 10-11 Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu No. Aspek dan Indikator Katagori Rentang 4 Kebutuhan Penghargaan SR 8-14 R 15-21 S 22-28 T 29-35 ST 36-42 a. Memliki kemampuan menghargai diri sendiri dalam proses dan hasil belajar SR 2-3 R 4-5 S 6-7 T 8-9 ST 10-11 b. Memiliki kemampuan untuk bersaing dalam belajar dengan orang lain SR 3-5 R 6-8 S 9-11 T 12-14 ST 15-17 c. Adanya penghargaan dalam belajar SR 3-5 R 6-8 S 9-11 T 12-14 ST 15-17 5 Kebutuhan Kognitif SR 12-21 R 22-31 S 32-41 T 42-51 ST 52-61 a. Peserta didik aktif bertanya ada proses pembelajaran SR 3-5 R 6-8 S 9-11 T 12-14 ST 15-17 b. Memiliki minat yang tinggi dalam belajar SR 3-5 R 6-8 S 9-11 T 12-14 ST 15-17 c. Memiliki konsentrasi pada saat belajar SR 3-5 R 6-8 S 9-11 T 12-14 ST 15-17 d. Keinginan menambah pengetahuan SR 3-5 R 6-8 S 9-11 T 12-14 ST 15-17 6 Kebutuhan Estetik SR 12-21 R 22-31 Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu No. Aspek dan Indikator Katagori Rentang S 32-41 T 42-51 ST 52-61 a. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler secara aktif sesuai dengan minat dan bakat SR 5-9 R 10-14 S 15-19 T 20-24 ST 25-29 b. Menyukai keindahan dan kerapihan dalam proses belajar SR 2-3 R 4-5 S 6-7 T 8-9 ST 10-11 c. Menciptakan kegiatan yang menarik dalam belajar SR 5-9 R 10-14 S 15-19 T 20-24 ST 25-29 7 Kebutuhan Aktualisasi Diri SR 8-14 R 15-21 S 22-28 T 29-35 ST 36-42 a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil SR 5-9 R 10-14 S 15-19 T 20-24 ST 25-29 b. Adanya harapan dan cita-cita masa depan SR 2-3 R 4-5 S 6-7 T 8-9 ST 10-11 c. Mampu mewujudkan prestasi yang baik SR 1-1,9 R 2-2,9 S 3-3,9 T 4-4.9 ST 5-5,9 4. Uji Validitas Program Program bimbingan belajar diharapkan dapat mengembangkan motivasi belajar peserta didik SMAN 1 Cimalaka. Dimensi-dimensi pengembangan program bimbingan belajar hipotetik yang dianalisis yaitu: rumusan judul, penggunaan istilah, sistematika program, rumusan rasional program, rumusan Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tujuan program, rumusan komponen program, rumusan kompetensi motivasi belajar peserta didik, kesesuaian antar komponen program, struktur Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling SKLBK, teknik evaluasi, dan rumusan indikator keberhasilan. Teknik yang digunakan dalam menganalisis kelayakan program, adalah sebagai berikut. a. Uji rasional program melibatkan pakar bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh Dra. S.A. Lily Nurillah, M.Pd., dan Eka sakti Yudha, M.Pd. b. Uji keterbacaan readability program melibatkan guru pembimbing di sekolah yang dilakukan oleh Dra. Euis Arwati. c. Diskusi terfokus untuk menganalisis kepraktisan model melibatkan beberapa guru pembimbing di SMAN 1 Cimalaka.

H. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

PROGRAM BIMBINGAN KARIER BERDASARKAN PROFIL KEPUTUSAN KARIER PESERTA DIDIK : Penelitian Deskriptif terhadap Peserta didik Kelas IX MTs Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1 3 50

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Murni terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

1 31 48

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi deskriptif terhadap peserta didik kelas xi sma negeri 1 jatiwangi tahun ajaran 2014/2015.

0 2 12

PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL KOMPETENSI KARIR: Penelitian Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Profita Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 38

PROGRAM BIMBINGAN AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC SELF-EFFICACY PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 50

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BERDASARKAN PROFIL SIKAP BELAJAR PESERTA DIDIK: Studi Deskriptif Terhadap Program Bimbingan Belajar di SMP Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2012-2013.

0 5 43

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI BIMBINGAN DAN KONSELING: Penelitian Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik kelas XI SMK Negeri 2 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 38

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK: Studi ke Arah Pengembangan Program Bimbingan untuk Peserta Didik Kelas XI MA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 50

PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL BERDASARKAN PROFIL HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif ke Arah Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Peserta Didik Kelas XI di SMK-PPN Lembang Tahun Ajaran 2012-2013.

0 1 42

PROGRAM BIMBINGAN AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN ACADEMIC SELF-EFFICACY PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif Terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 44