80
Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini akan mengungkapkan data-data objektif, terukur, dan sistematis
mengenai karakteristik motivasi belajar khususnya peserta didik SMAN 1 Cimalaka. Selain itu juga pengumpulan data penelitian berupa angka-angka dan
dianalisis menggunakan
statistik.Sebagaimana yang
dikemukakan oleh
Sukmadinata 2008:53 bahwa penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara
kuantitatif.Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, dan pengolahan statistik.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yanag akan mendeskripsikan motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik SMA
khususnya peserta didik SMAN 1 Cimalaka sebagai dasar untuk pengembangan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Menurut Sukmadinata 2008:54 penelitian deskriptif descriptive research adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan
perlakuan tertentu terhadap variabel atau merancang sesuatu yang diharapkan terjadi pada variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek, komponen
atau variabel berjalan sebagaimana adanya.Penelitian ini berkenaan dengan keadaan atau kejadian-kejadian yang bisa berjalan.Satu-satunya unsur manipulasi
atau perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui pengedaran angket dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian akan mendeskripsikan motivasi belajar peserta didik kelas XI khususnya di SMAN 1 Cimalaka yang menjadi data awal dalam
Ari Barkah, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Belajar Berdasarkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sma
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
pengembangan program bimbingan dan konseling belajar yang secara hipotetik dapat meningkatkan motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik.
Data awal pengukuran kebutuhan penyusunan program bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik diambil berdasarkan motivasi
belajar.Empat tahapan kegiatan program bimbingan yang layak dilaksanakan meliputi sebagai berikut:
1. Tahap pengidentifikasian, pengidentifikasian dilakukan melalui penyebaran
angket kepada peserta didik yaitu identifikasi tentang motivasi belajar peserta didik.
2. Tahap pengembangan program layanan bimbingan dan konseling belajar di
SMAN 1
Cimalaka berdasarkan
kajian terhadap
data hasil
pengidentifikasian. 3.
Tahap diskusi program hipotetik. Sebagai pertimbangan dalam pengembangan program untuk menguji kelayakan sebuah program langkah
berikutnya adalah melakukan pertimbangan judgement kepada dosen dan guru bimbingan dan konseling.
4. Tahap
penyempurnaan program.
Setelah melaksanakanpertimbangkanprogram
disempurnakan dan
dinyatakan sebagai program yang layak untuk dilaksanakan.
B. Batasan Masalah