Analisis Koefisien Korelasi Ganda Uji Signifikansi Korelasi Ganda Uji Koefisien Determinasi

VIVI MELIANA DEWI , 2013 PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API INDONESIA PERSERO BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0.799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2011: 257

b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi korelasi antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y, serta variabel X1 dan X2 dilakukan dengan uji independen untuk mencari harga t maka digunakan uji signifikansi dengan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008: 188 = √ √ Keterangan: t = Nilai r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel Kriteria pengujian terhadap uji satu pihak dengan derajat kebebasan dk = n – 2 pada tingkat signifikansi tertentu. Kaidah pengujian adalah jika hasil konsultasi harga ≥ , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan, tetapi jika ≤ , maka Ho diterima dan Ha ditolak, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi adalah tidak signifikan.

c. Analisis Koefisien Korelasi Ganda

VIVI MELIANA DEWI , 2013 PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API INDONESIA PERSERO BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Selanjutnya pengujian hipotesis “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara implementasi capacity building dan pemberdayaan sumber daya manusia terhadap motivasi kerja pegawai di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia Persero Bandung ”. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan korelasi ganda Ryx 1 x 2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Ryx 1 x 2 = √ Sugiyono, 2011: 266 Keterangan: Ryx 1 x 2 = Korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersama- sama dengan variabel Y ryx 1 = Korelasi Product Moment antara X 1 dengan Y ryx 2 = Korelasi Product Moment antara X 2 dengan Y ryx 1 x 2 = Korelasi Product Moment antara X 1 dengan X 2

d. Uji Signifikansi Korelasi Ganda

Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat menggunakan rumus uji F sebagai berikut: = Sugiyono, 2011: 266 Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Selanjutnya dikonsultasikan dengan , dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1 dan taraf kesalahan yang ditetapkan α = 0,05. VIVI MELIANA DEWI , 2013 PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API INDONESIA PERSERO BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kaidah pengujiannya adalah jika hasil konsultasi maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, tetapi jika hasil konsultasi maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah tidak signifikan.

e. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel X1 yaitu Implementasi Capacity Building terhadap variabel X2 yaitu Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan terhadap variabel Y yaitu Motivasi Kerja Pegawai. Adapun untuk mengetahui koefisien determinasi dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008: 188 yaitu: KD = x 100 Keterangan: KD = Koefisien determinasi yang dicari = Koefisien korelasi Tabel 3.12 Interpretasi Koefisien Determinasi Nilai Koefisien Determinasi Tingkat Hubungan 81 – 100 Sangat Kuat 61 – 80 Kuat 41 – 60 Cukup Kuat 21 – 40 Rendah – 20 Sangat Rendah Sumber: Akdon 2008: 188 VIVI MELIANA DEWI , 2013 PENGARUH IMPLEMENTASI CAPACITY BUILDING DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BALAI PELATIHAN MANAJERIAL PT. KERETA API INDONESIA PERSERO BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dipaparkan pada Bab IV mengenai pengaruh implementasi capacity building dan pemberdayaan sumber daya manusia terhadap motivasi kerja pegawai di balai pelatihan manajerial PT. Kereta Api Indonesia Persero Bandung, maka kesimpulannya sebagai berikut:

1. Gambaran Umum Implementasi Capacity Building

Berdasarkan uji kecenderungan umum yang menggunakan teknik perhitungan Weighted Mean Score WMS yang berarti keseluruhan aspek yang terkandung dalam implementasi capacity building di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia Persero Bandung termasuk dalam kategori sangat baik. Ini berarti bahwa variabel implementasi capacity building yang meliputi indikator level individu, level organisasi, dan level sistem sudah terlaksana sangat baik dan berupaya untuk menyelaraskan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.

2. Gambaran Umum Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan teknik perhitungan Weighted Mean Score WMS yang berarti keseluruhan aspek yang terkandung dalam pemberdayaan sumber daya manusia yang dilakukan di Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia Persero Bandung termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan kata lain bahwa Balai Pelatihan Manajerial PT. Kereta Api Indonesia Persero Bandung sudah melakukan upaya agar pegawai dapat meningkatkan kualiatas, kesetiaan serta tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Aspek pemberdayaan pegawai yang meliputi indikator suasanaiklim, potensidaya, dan memberdayakan sudah terlaksana dengan baik.