dari 7.365 orang yang diperiksa, diperoleh 1.080 orang dengan HBsAg positif, didapati 673 pria 62,31, sedangkan pada wanita sebanyak 407 orang 37,69. Di
Denpasar dari 2.179 orang yang diperiksa, diperoleh 217 orang dengan HBsAg positif, ditemukan pria dengan jumlah lebih banyak yaitu 168 orang 77,42,
sedangkan pada wanita 49 orang 22,58.
9
b. Menurut Tempat
Menurut WHO pola infeksi Virus Hepatitis B dibagi menjadi 3 daerah endemisitas, yaitu endemisitas tinggi, sedang dan rendah.
33,11
b1. Negara dengan tingkat endemisitas tinggi seperti Asia Tenggara dan Pasifik Basin tidak termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru, sub-Sahara
Afrika, Amazon Basin, bagian dari Timur Tengah, republik-republik Asia Tengah, dan beberapa negara di Eropa Timur, Cina, Taiwan, Asia Tenggara,
dan Indonesia khususnya Papua dan Nusa Tenggara Timur. Prevalensi HBV8. Di negara dengan tingkat endemisitas tinggi, pengidap HBV kronis
kebanyakan adalah bayi baru lahir dan anak-anak bawah lima tahun. Cara penularan umumnya terjadi pada masa perinatal. Itulah sebabnya kanker hati
dan sirosis hati sudah dijumpai pada usia muda. Apabila diteliti lebih lanjut melalui pemeriksaan anti-HBs dan anti HBc, ternyata di negara dengan tingkat
endemisitas tinggi 70-95 penduduknya pernah kontak dengan HBV.
Penelitian oleh Soewignjo S. dan Gunawan S. 1999 melaporkan jumlah pengidap virus Hepatitis B dari berbagai daerah di Indonesia dalam berbagai
survei dilaporkan kejadian infeksi HBV beberapa daerah di Indonesia ada yang
Universitas Sumatera Utara
melebihi 8. Di Asia, prevalensi Hepatitis B di Indonesia menempati urutan ketiga.
b2. Negara dengan tingkat endemisitas sedang seperti di sekitar Laut Tengah, Asia Barat Daya dan sebagian wilayah di Indonesia.PrevalensiHBV 2-8, populasi
pernah terpapar HBV 10-60. b3. Negara dengan tingkat endemisitas rendah seperti Amerika Utara, Eropa Barat
dan Utara, Australia, dan bagian dari Amerika Selatan.Prevalensi HBV2 dan populasi yang pernah terpapar HBV 5-7. Populasi yang terinfeksi lebih
banyak pada kelompok dewasa. Penularan infeksi di negara dengan tingkat endemisitas rendah lebih disebabkan karena penularan horizontal.
c. Menurut Waktu
Infeksi HBV tergantung pada banyak jumlah virus, cara transmisi, daya tahan tubuh dan lamanya individu terpapar. Dari penelitian yang dilakukan di beberapa kota
di Indonesia kasus yang ditemukan tidak berbeda dari tahun ke tahun.
4
Menurut penelitian Ipi H. di RSUD DR. M. Yunus Bengkulu ditemukan penderita Hepatitis B
tahun 1999 sebanyak 12 orang, tahun 2000 sebanyak 23 orang, tahun 2011 sebanyak 28 orang, tahun 2002 sebanyak 22 orang dan tahun 2003 sebanyak 29 orang.
17
Hal ini menunjukkan bahwa kasus Hepatitis B tidak melihat waktu untuk mengalami
kenaikkan maupun penurunan kasus.
Universitas Sumatera Utara
2.11.2. Determinan a. Umur
Tingginya angka prevalens Hepatitis B ini terkait dengan terjadinya infeksi HBV pada masa dini kehidupan. Sebagian besar pengidap HBV ini diduga
mendapatkan infeksi HBV melalui transmisi vertikal, sedangkan sebagian lain melalui trasmisi horizontal karena kontak erat pada usia dini. Pada usia anak-anak
25 dengan Hepatitis B kronis dapat berkembang menjadi sirosis hati, sedangjan orang dewasa dengan Hepatitis B kronis kemngkinanya 15 untuk berkembang
menjadi sirosis hati.
5
b. Jenis Kelamin
Berbagai penelitian menujukkan bahwa penderita Hepatitis B lebih banyak pria daripada wanita. Hal ini karena perbedaan pola perilaku dan gaya hidup. Selain
itu, faktor kesadaran untuk memeriksakan kesehatan pria jauh lebih rendah dibandingkan dengan wanita.
16
c. Pekerjaan