bahwa bukan hanya penderita Hepatitis B yang berada di Medan memanfaatkan pelayanan kesehatan rumah sakit ini, namun penderita luar Medan Binjai, Singkil,
Sidikalang, Karo, Nias, Sibolga juga berobat ke Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan.
Berdasarkan Profil Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB, menjadi rumah sakit untuk prajurit, PNS TNI beserta keluarganya dan masyarakat sekaligus
sebagai rumah sakit rujukan wilayah barat Indonesia dengan di dukung sarana dan prasarana yang memadai dan tenaga dokter spesialis dan sub spesialis yang
lengkap. Penelitian Friska 2007 di RSU Dr. Pirngadi Medan, proporsi tertinggi
tempat tinggal penderita hepatitis B adalah Medan 82,1.
5.2. Kadar Bilirubin
Proporsi penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan tahun 2010-2013 berdasarkan kadar Bilirubin dapat dilihat
pada gambar 5.6.
Universitas Sumatera Utara
21.3
78.7
Kadar Bilirubin
Normal Tidak Normal
Universitas Sumatera Utara
78.7 21.3
Tipe Hepatitis B
Akut Kronis
Universitas Sumatera Utara
38.0 18.5
44.5
Kadar SGOT
Normal Sedang
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 5.8. dapat dilihat bahwa proporsi kadar SGOT penderita Hepatitis B rawat inap tertinggi adalah kadar SGOT tinggi yaitu 44,5 dan yang
terendah adalah kadar SGOT sedang yaitu 18,5. Peninggian SGOT dan SGPT merupakan tanda bahwa penyakit Hepatits B
aktif dan memerlukan pengobatan anti virus. SGOT adalah enzim yang akan dikeluarkan ke sirkulasi apabila terjadi kerusakan sel hati. Tingginya kadar enzim ini
berhubungan dengan jumlah kerusakan sel hati.
36
Tingginya proporsi penderita Hepatitis B peningkatan kadar SGOT dalam kategori tinggi di rumah sakit ini berarti
sudah terbentuk kelainan pada jaringan hati.
5.5. Kadar SGPT
Proporsi penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan tahun 2010-2013 berdasarkan SGPT dapat dilihat pada
gambar 5.9.
Universitas Sumatera Utara
22.2 20,4
57.4
Kadar SGPT
Normal Sedang
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
variation10 yang berarti lama rawatan bervariasi. Minimum lama rawatan adalah 2 hari dan maksimum adalah 25 hari. Hal ini berkaitan dengan proporsi Hepatitis B
tipe akut tinggi, penurunan kadar transaminase yang cepat, penurunan kadar Bilirubin dalam batas normal serta hilangnya keluhan lainnya yang berarti mulainya proses
penyembuhan. Namun, proses penyembuhan sempurna memerlukan waktu yang lama sehingga penderita dapat dipulangkan. Hepatitis akut dapat sembuh sempurna pada
90 kasus sedangkan hepatitis kronis hilangnya virus sulit, namun replikasi virus dapat dikontrol dengan terapi anti virus.
36
5.7. Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penderita Hepatitis B rawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Kesdam IBukit Barisan Medan tahun 2010-2013 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat
dilihat pada gambar 5.10.
Universitas Sumatera Utara
77.8 15.7
6.5
Keadaan Sewaktu Pulang
PBJ PAPS
Meninggal
Universitas Sumatera Utara
5.9 68.3
69.6
25.9 20.4
10 20
30 40
50 60
70 80
Akut Kronis
P ro
p o
rs i
Tipe Hepatitis B 0-11 tahun
12-45 tahun 45 tahun
Universitas Sumatera Utara
2.4 5
6.4 73.2
70 63.8
24.4 25
29.8
10 20
30 40
50 60
70 80
Normal Sedang
Tinggi
P ro
p o
rs i
Kadar SGOT
0-11 tahun 12-45 tahun
45 tahun
Universitas Sumatera Utara
9.1 4.8
70.8 63.6
69.4
29.2 27.3
25.8
10 20
30 40
50 60
70 80
Normal Sedang
Tinggi
P ro
p o
rs i
Kadar SGPT
0-11 tahun 12-45 tahun
45 tahun
Universitas Sumatera Utara
4.3 4.7
73.9 67.1
21.7 28.2
10 20
30 40
50 60
70 80
Normal Tidak normal
P ro
p o
rs i
Kadar Bilirubin
0-11 tahun 12-45 tahun
45 tahun
Universitas Sumatera Utara
85.4 75
74.5
14.60 25
25.5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Normal Sedang
Tinggi P
r o
p o
r si
Kadar SGOT Laki-Laki
Perempuan
Universitas Sumatera Utara
95.8
68.2 75.8